R - 20

72 24 0
                                    

⭐Please Support Follow, Comment, and Vote⭐

.

.

.

🌷🌷🌷🌷🌷🌷


Belanja bulanan. Salah satu rutinitas Sheina semenjak memutuskan untuk berhenti bekerja. Lebih tepatnya, semenjak ia menikah. Kendatipun, ada asisten rumah tangganya Sheina kerap kali melakukan hal itu sendiri.

Sheina memilih beberapa barang yang ia perlukan. Hanya beberapa jenis sayuran serta susu untuk buah hatinya. Tidak banyak yang akan Sheina beli, sebab sebenarnya ia hanya bosan berdiam diri di rumah.

"Mas Alden mau nitip sesuatu nggak, ya," gumam Sheina. Pandangannya bergulir, mengabsen tiap-tiap barang yang terpanjang di sana, "Coba WhatsApp aja, deh. Siapa tahu dia mau nitip," sambungnya.

Sheina mengulas senyum setelah menekan simbol send

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sheina mengulas senyum setelah menekan simbol send. Senyumannya pun semakin lebar, saat kembali teringat dengan hubungannya dengan Alden yang semakin dekat. Semenjak kejadian Karin beberapa hari lalu, keduanya semakin terang-terangan menunjukkan ketertarikan satu sama lain. Bahkan, sudah tidak ada lagi pisah ranjang di antara mereka. Hal ini tentu atas paksaan Alden.

Detik selanjutnya, Sheina terperanjat saat mendapati notifikasi panggilan masuk di ponselnya.

"Kamu sama siapa?"

Sapaan pertama yang Sheina dapatkan tepat setelah ia menempelkan ponselnya di telinga.

"Sendiri."

"Kenapa nggak nunggu aku aja? Aku bisa antar kamu nanti."

Terdengar decakan samar setelah Alden berujar.

Sheina mengulas senyum, "Aku bosen di rumah, Mas. Mbak Ratna juga lagi pulang kampung, 'kan. Aku nggak ada temen di rumah tahu! Kamu ada mau nitip sesuatu nggak?"

"Nggak ada. Tapi, aku minta tolong, jemput Kay, ya. Aku lagi nggak bisa ni. Kerjaanku lagi banyak banget."

"Pak Bagas masih di bengkel, ya, Mas?"

Pagi tadi, selepas mengantar buah hatinya ke sekolah, mendadak mobil yang dikendarai supirnya mengalami kendala.

"Iya, Sayang, aku minta tolong, ya."

Sheina mengapit ponselnya di antara telinga dan bahu, sementara kedua tangannya ia gunakan untuk mengambil beberapa kotak susu.

"Ya udah, nanti aku sekalian jemput. Kebetulan, tadi pagi Kay juga minta aku ikut jemput, Mas."

RENJANA || MYG ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang