⭐Please Support Follow, Comment, and Vote⭐
.
.
.
🌷🌷🌷🌷🌷🌷
Dua hari berlalu pascakejadian menegangkan kemarin, Kayla masih menjalani perawatan di rumah sakit selepas dirinya mendadak tak sadarkan diri.
Dokter menyatakan Kayla mengalami trauma psikologis ringan serta dehidrasi akibat kurangnya asupan makanan serta cairan dalam tubuhnya. Namun, tidak ada yang perlu dikhawatirkan pun saat ini kondisi gadis kecil itu telah berangsur pulih.
"Kenyang, Ma," ucap Kayla setelah menelan sesuap bubur di mulutnya.
"Sudah, Sayang? Oke," jawab Sheina lalu meletakkan mangkok bubur tersebut di dekat ranjang anaknya, "Kay, minum obat dulu," imbuhnya.
Sheina lantas mengangsurkan segelas air dan membantu sang anak meminum beberapa obat yang telah diberikan dokter.
"Makasih, Mama."
"Sama-sama, Sayang. Nah, sekarang Kay istirahat, ya, supaya cepat sembuh."
Sheina menarik selimut sampai sebatas dada gadis kecilnya. Lalu, memberikan usapan-usapan lembut hingga sang putri kecil terlelap.
Gadis itu membubuhkan kecupan di kening buah hatinya lalu beranjak keluar dari ruang rawat tersebut. Sheina berniat mencari suaminya. Beberapa waktu lalu, pria itu pamit untuk ke ruang dokter, namun saat Sheina baru saja membuka pintu, ia dikejutkan dengan presensi sang suami yang tengah berbincang dengan sekretarisnya.
"Mas.." panggil Sheina membuat dua orang tersebut menatap ke arahnya, "Mas lagi ngobrolin apa?"
"Bukan apa-apa, Sayang. Cuma masalah kemarin," jawab Alden seraya meraih pinggang istrinya.
"Masalah Karin?"
Alden menganggukkan kepalanya perlahan, "Iya, masalah tuntutannya dia."
"Bro, gue balik dulu, ya," sahut Restu setelah hanya menjadi pemerhati pasangan suami istri itu.
"Oke. Thanks, ya."
"Sheina, gue pamit, ya," pamit Restu seraya menepuk sekilas bahu Sheina.
"Iya. Makasih, ya."
"Kay gimana, Sayang?" Alden bertanya lalu membawa Sheina kembali ke kamar perawatan anaknya.
"Abis aku minumin obat, Mas. Sekarang tidur dia. Kamu katanya ke ruang dokter tadi? Jadi?"
Kini keduanya telah duduk berdampingan di sofa tak jauh dari ranjang buah hati mereka.
"Jadi. Dokter bilang kalau kondisi Kay stabil, sore nanti udah boleh pulang."
"Syukur, deh, Mas."
Alden menatap lekat wajah Sheina. Cantik. Istrinya memang selalu cantik. Namun, kali ini ia menyadari ada yang tak beres dari mimik wajah istrinya itu. Seperti ada yang disembunyikan atau mungkin gadis itu ingin menyampaikan sesuatu?
Tak tahan dengan rasa penasarannya, Alden pun bertanya, "Sayang, kamu kenapa? Ada yang mau kamu omongin?"
Sheina yang tengah menatap buah hatinya pun sontak menoleh. Tak menduga jika Alden seakan bisa membaca pikirannya, "Eh.. aku ng-nggak apa-apa, Mas."
"Nggak apa-apa, omongin aja, Sayang," desak Alden.
"Itu.. hmm masalah Ka-Karin, Mas," jawab Sheina ragu-ragu.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENJANA || MYG ✔️
RomancePerpisahan yang paling menyakitkan harus dialami Sheina dan Agam saat pernikahan mereka telah di depan mata. Sheina terpaksa melanjutkan pernikahan dengan Alden-Kakak Agam-sebagai pengganti calon suaminya. Kehidupan rumah tangga yang Sheina impikan...