Chapter 1

466 12 4
                                    

Hai, perkenalkan nama aku Solar
Light bisa di panggil solar. Aku anak terakhir dari keluarga BoBoiBoy Elemental. Tapi, aku tidak di perlakukan selayaknya seorang anak bungsu......

"Besok sepupu kita bakal tinggal dengan kita mulai besok" kata seorang remaja yang memiliki mata berwarna merah darah. Namanya adalah halilintar.

"Beneran bang?"tanya seorang remaja yang memiliki warna mata biru tuanya. Yang bernama Taufan.

"Iya"jawab halilintar dengan wajah datarnya.

"Apakah cahaya juga ikut?"tanya seorang remaja yang memiliki warna mata hijau daun. Bernama Duri.

"Tentu saja" Jawab seorang remaja dengan suara lembutnya yang memiliki warna mata emas. Dia adalah gempa.

"Yah....... Sepertinya kita gak bisa lagi menyiksa anak itu" kata seorang remaja dengan nada sedikit mengejek, dia memiliki warna mata orange. Bernama blaze.

"Tentu saja kita masih bisa menyiksa dia kalau berani bermacam-macam ke cahaya" kata Taufan.

"Ice, apakah kau tidak bosen tidur terus?"tanya blaze.

"Gak" jawab seorang remaja secara singkat, yang memiliki warna mata biru laut. Namanya adalah ice.

Yah, seperti yang kalian dengar, aku selalu disiksa oleh saudaraku sendiri. Aku adalah tempat pelampiasan amarah oleh saudaraku. Itu juga karena kesalahan aku sendiri. Andai saja waktu itu aku gak mengajak bunda untuk membeli es krim pasti bunda masih hidup sampai sekarang. Dan andai saja waktu itu aku gak meninggalkan tok aba, pasti sampai sekarang tok aba masih hidup. Ini adalah kesalahan aku sendiri, aku benar-benar seorang pembunuh dan seorang pembawa sial di keluarga ku.





"Akhirnya kalian datang juga" kata gempa.

"Hehe, sepertinya kalian sangat menunggu kami?" kata sambil tanya dari seorang remaja yang menggunakan pakaian warna cokelat yang memiliki nama tanah.

"Tentu saja kami sangat menantikan kalian, apa lagi menantikan adek bungsu kalian ini" jawab Taufan.

"Heh, walaupun gitu dia adalah adek kami" kata seorang remaja yang memiliki warna baju merah namanya adalah api.

"Adek kalian adalah adek kami juga" kata halilintar.

"Enak aja, cahaya adalah adek kami" kata remaja yang menggunakan baju berwarna kuning nama petir.

"Heh, jangan serakah napa. Bagi dia atuh" kata blaze.

"Enak aja, dia ini adalah adek kami" kata seorang remaja yang menggunakan baju hijau muda yang bernama daun.

"Yah satu untuk semua lah!" kata Taufan.

"Enak aja!" kata seorang remaja yang menggunakan baju warna biru tua yang memiliki nama angin.

Mereka pun bertengkar memperebutkan cahaya. Sedangkan orang yang direbutin sibuk melihat kesana kemari mencari seseorang.

"Bang" panggil seorang remaja yang menggunakan baju putih bernama cahaya.

"Ada apa cahaya?" tanya petir.

"Itu, solar mana?. Dari tadi aku gak melihat solar" jawab sambil tanya dari cahaya.

"Ngapain kamu nanya dia" kata api.

"Dia kan bagian dari keluarga boboiboy juga" kata cahaya.

"Dia bukan bagian dari keluarga boboiboy" kata halilintar dengan nada malasnya.

"Kenapa kau berkata seperti itu?" tanya cahaya yang kaget mendengar kata yang dilontarkan oleh hali tadi.

"Udahlah, lebih baik kamu tidur aja. Pasti kamu lelah" kata gempa cairkan suasana.

"Tapi...... " perkataan cahaya di potong oleh seseorang.

"Jangan membantah!" kata tanah dengan tegas.

Cahaya pun mematuhi perintah tanah. Sebenarnya dia gak mau, tapi dia tidak mau masalah ini semakin besar.

'Kenapa aku harus terjebak di keluarga seperti ini'batin seseorang.

'Solar itu juga bagian dari kita'batin seseorang lagi.

Sedangkan diposisi di depan pintu.
"Kalian benar, aku bukan bagian dari keluarga boboiboy".

 "Kalian benar, aku bukan bagian dari keluarga boboiboy"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bersambung.

Si Bungsu{end}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang