Solar mengangkat semua barang ke mobil dan habis itu mengangkat barang yang lain. Pas pukul 11.32 solar selesai bekerja sebagai pengangkat barang. Pulang dari tempat kerjanya, solar pun menuju ke sebuah warung nasi. Sejujurnya solar udah lapar dari tadi tapi, dia tidak mempunyai uang untuk makan. Pasti kalian bertanya, kenapa solar tidak makan di rumah? Itu karena....... Dia tidak diperbolehkan makan oleh saudaranya, kalau sampai ketahuan dia bakal mendapat hukuman yang pedih dari saudaranya. Jujur saja, solar pengen banget makan bareng keluarga nya, tapi dia tidak bisa mendapatkannya. Dia juga pengen mendapat kasih sayang dari saudara-saudaranya seperti adik kakak pada umumnya. Tapi itu begitu mustahil bagi solar, karena sudah 10 tahun dia berusaha untuk mendapatkan kasih sayang dari kakak-kakak nya. Tapi nihil, kakak-kakak nya tetap tidak peduli terhadap nya. Malahan sebaliknya, dia malah semakin dibenci oleh saudara dan sepupu nya. Tapi, hal itu tidak membuat solar putus asa untuk mendapatkan kasih sayang dari kakak-kakak nya. Walau selalu disiksa, dihina, dicacimaki dan diabaikan solar tetap berusaha untuk mendapatkan kasih sayang dari kakak-kakak nya. Walau cuman sebentar itu udah cukup bagi solar.
Solar pun sampai ketempat tujuan, yaitu warung nasi Langganan nya.
"Permisi" ucap solar.
"Eh, nak solar" kata pemilik warung.
"Hai buk" sapa solar dengan lembut ke pemilik warung.
"Seperti biasa nak solar?" tanya pemilik warung tersebut.
"Iya buk" jawab solar.
"Kalau begitu ibuk permisi mengambil pesanan nak solar dulu yah. Lebih baik nak solar cari dulu tempat duduk nak solar" kata pemilik warung itu dengan lembut dan penuh kehangatan.
"Baik buk" kata solar dengan senyuman lembut nya.
Pemilik warung yang melihat senyuman solar pun membalas senyuman solar tadi. Sang pemilik warung itu bernama buk siti. Buk siti adalah teman baik dari bunda para Boel tahap 2.saat dimana orang-orang pada membenci solar, cuman buk doang yang selalu menghibur dan menyemangati solar. Dia telah menganggap solar sebagai anak sendiri, dan begitu juga dengan solar, dia telah menganggap buk siti sebagai ibunya. Solar selalu ke warung buk siti dalam keadaan bahagia, sulit, bahkan dalam keadaan sedih sekali pun. Buk siti selalu dengan senang hati mendengar curhatan dari solar. Jujur saja, dia juga bisa merasakan apa yang dirasakan oleh solar. Walau dia tidak bisa merasakan nya secara langsung.
Tak berapa lama kemudian, buk siti pun datang membawa sepiring nasi goreng dan secangkir teh hangat.
"Ini nak solar pesanan nya" kata buk siti sambil menaruh pesanan solar.
"Terima kasih ya buk" ucap solar.
"Gak usah berterima kasih nak solar" kata buk siti.
Solar pun tersenyum dan memakan yang dibawa buk siti tadi.
"Seperti biasa, masakan buk siti tidak pernah gagal" kata solar memuji masakan buk siti.
"Bisa aja kamu nak solar" ucap buk siti.
"Hehe, tapi benar loh buk" kata solar sambil cengegesan.
"Dasar nak solar, iya deh. Yaudah lanjut makan atuh" kata buk siti.
Solar pun melanjutkan makan makanan nya. Selesai makan solar pun mengucapkan rasa syukur karena masih di beri makan sampai saat ini.
"Oiya nak solar" panggil buk siti.
"Ada apa buk?"tanya solar.
"Habis ini kamu mau kemana?"tanya buk siti.
"Habis ini aku mau minimarket buk, hari ini aku memiliki sift siang sampai malam" jawab solar.
"Dari jam berapa sampai berapa?" tanya buk siti lagi.
"Dari jam setengah tiga sampai jam sepuluh malam buk" jawab solar.
"Kamu gak capek?" tanya buk siti.
"Kalau di tanya tentu saja capek buk. Tapi mau gimana lagi, kalau mau tetap hidup yah harus kerja" jawab solar.
Terlihat jelas solar mau menangis. Buk siti yang menyadari itu pun langsung memeluk solar.
"Maaf ya, gegara pertanyaan ibuk kamu menjadi sedih" kata buk siti sambil mengusap kepala solar.
Solar pun tersenyum lalu solar oun membalas pelukan buk siti tadi.
"Gak papa kok buk. Dan Terima kasih karena mau ada untuk solar"
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Bersambung.
![](https://img.wattpad.com/cover/369927591-288-k943302.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Bungsu{end}
Short Storywarning -cerita ini hanya sebuah khalayak semata author -Boboiboy hanya milik monsta -maaf kalau cerita ini begitu gaje -maaf kalau tidak sesuai dengan selelah