Dirumah para Boel. Semua boel berkumpul di ruang tamu(kecuali solar). Terlihat di sana cahaya yang begitu gelisah memikirkan sang adik kesayangan yaitu solar. Dia mondar mandir karena takut terjadi sesuatu ke sang adik.
"Udah gak usah mikirin dia, nanti juga pulang" kata api dengan nada kesalnya.
"Tapi gimana aku gak mikirin solar, dia itu adik ku dan adik kalian juga. Tapi kenapa kalian gak begitu peduli dengan solar" ucap cahaya kesal dengan perkataan kakak ke empat nya ini.
"Dia bukan adik kami" ucap taufan sambil memutar bola matanya malas.
Ice yang sudah muak dengan saudaranya yang tidak menggangap solar udah mulai kesal dengan sifat mereka, begitu juga air. Walau mereka membenci solar, mereka masih menggangap solar sebagai adik mereka. Terkadang mereka sempat berpikir untuk minta maaf ke solar atas perbuatan mereka, tapi mereka gak tau caranya gimana.
"Apa, kenapa kau berkata seperti itu?" tanya cahaya yang tidak mengerti maksud Taufan tadi.
"Karena dia bukan adik kami, kami tidak pernah mempunyai adik pembunuh seperti dia" jawab blaze.
"Pembunuh..... Kenapa kau berkata seperti itu dan apa artinya itu?!" tanya cahaya heran.
"Ini bukan urusan mu cahaya, ini cuman urusan kami jadi kau gak berhak untuk ikut campur" jawab petir.
"Lebih baik kau menjauh saja dari orang seperti itu, karena kami gak mau kau di apa-apain oleh dia" kata angin.
"Kenapa kau menyuruh untuk menjauhi adik ku sendiri. Apa pun maksud kalian berkata seperti itu aku bakal tetap menyayangi solar walau kalian adalah penghalang di antara kami berdua aku bakal selalu ada untuk solar sampai akhir riwayat ku!" udah cahaya dengan nada marah.
Jujur saja, cahaya begitu marah kepada saudara dan sepupu nya ini. Dia pengen sekali menonjok muka saudara dan sepupu nya ini sampai babak belur.
"Dahlah, percuma gw ada di sini, yang ada kalau gw ngomong palingan kalian masuk telinga kanan keluar telinga kiri" kata cahaya sambil meninggalkan saudara dan sepupu nya itu.
'Apakah itu cahaya, tapi kenapa dia berbeda dari cahaya yang aku kenal' batin air.
'Solar........ 'Batin ice.
Diposisi solar. Sekarang sudah pukul 21.49 itu berarti solar lagi berada di sebuah minimarket dekat persimpangan rumahnya. Saat ini solar lagi melayani seorang wanita dengan penuh penghormatan.
"Terima kasih ya dek" ucap wanita itu.
"Sama-sama buk, lain kali jangan lupa ngambil jaketnya lagi" kata solar dengan ramah.
"Iya dek, maklum lah udah tua" kata wanita itu.
"Iya sih buk" ucap solar.
"Kalau gitu ibuk pamit dulu ya dan Terima kasih telah melayani ibuk dengan sepenuh hati" ucapa wanita itu sambil meninggalkan kasir.
"Iya buk, Terima kasih telah berbelanja di sini" kata solar ke wanita tadi.
Tak lama setelah itu datang sang pemilik minimarket itu, sebut saja pak budi. Pak budi pun menghampiri solar yang berada di mesin kasir tersebut.
"Solar" sapa pak budi.
"Eh, ada bapak. Ada apa pak?" tanya solar.
"Hari ini saya liat kamu sedikit rajin yah" kata pak budi sambil mengejek solar.
"Emang saya biasanya gak rajin gitu pak" kata solar
"Bercanda doang kok sol. Oiya sol" kata pak budi.
"Ad apa pak?" tanya solar.
"Ini, bapak mau mengundang kamu pergi acara ulang tahun anak bapak" jawab pak budi.
"Sekarang pak?" tanya solar.
"Kalau sekarang siapa juga yang mau datang sol" jawab pak budi.
"Bisa aja orang-orang dengan suka rela datang pak" kata solar.
"Kenapa tuh?" tanya pak budi.
"Kan banyak makanan gratis pak" jawab solar.
"Bisa aja kamu" kata pak budi.
"Hehe, kan bisa aja kan pak" kata solar sambil cengegesan.
"Oiya sol, hari ini kamu dan yang lain kerja sampai jam segini aja ya. Soalnya bapak mau tutup lebih awal ada urusan soalnya" kata pak budi.
"Oke Pak" kata solar.
"Lar mau pulang bareng gak" ajak seorang pria bernama apri. Dia adalah teman sekerja solar. Dia lebih tua 2 tahun dari solar.
"Boleh kak" kata solar.
"Kalau gitu kami pamit dulu ya pak" ucap solar dan apri.
"Iya hati-hati" kata pak budi.
Solar dan apri pun pulang bareng dengan motornya apri. 20 menit kemudian mereka pun sampai didepan rumah solar.
"Terima kasih ya kak" kata solar sambil tersenyum.
"Iya sama-sama" kata apri.
Apri pun pergi dari situ. Lalu solar pun berjalan menuju ke depan pintu rumahnya. Ketika didepan pintu rumah hati solar merasa bahwa saudara dan sepupu nya lagi menunggu kedatangan nya di belakang pintu. Dan ketika solar membuka pintu......
PRAK!!!!!
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Bersambung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Bungsu{end}
Short Storywarning -cerita ini hanya sebuah khalayak semata author -Boboiboy hanya milik monsta -maaf kalau cerita ini begitu gaje -maaf kalau tidak sesuai dengan selelah