Chapter 19

122 8 0
                                    

"Sekarang memangnya mereka dimana?" Tanya gopal.

"Lah, bener juga. Gimana mau buat rencananya sedangkan kita aja gak tau dimana" jawab solar pasrah.

Lalu mereka pun memandang satu sama lain. Tak lama kemudian HP solar berdering.

"Siapa lar?" Tanya cahaya penasaran.

"Kak duri kak" jawab solar.

"Yaudah angkat atuh" ucap ice.

"Hidupin spiker nya agar kita semua bisa mendengarkannya" kata aurora.

"Hmph" ucap solar.

Lalu solar pun mengangkat telepon lalu menghidupkan spiker.






Diposisi lain

"Gimana?" Tanya clif.

"Lagi berdering" jawab zero.

"Jangan berani-beraninya kau melukai solar"kata duri marah.

"Widih, lihat lah, bayi kecil keluarga elemental marah nih" ucap clif.

"Diam kau. Dan mana mungkin solar bakal mengangkat panggilan dari kami"ucap daun kesal.

"Benar kah" ucap clif tidak percaya.

"Clif, panggilan diangkat" kata zero.

"Benar kah. Lihat lah, ini kah yang dibilang gak bakal diangkat" ucap clif sambil mengambil HP duri dari zero.

*halo kak, sekarang kakak dimana. Maaf kak, solar gak bermaksud untuk menanyakan hal itu. Tapi solar Dan yang lain khawatir akan keberadaan kalian*ucap solar dengan nada khawatir.

"So-solar" ucap halilintar pelan.

*i-iya kak, ini solar*kata solar.

"Kalau kay menginginkan mereka kau harus datang kesebuah tempat" kata clif.

*suara ini..... Clif, jangan bilang kay dalam dari kejadian ini*ucap solar marah.

"Ternyata kau masih mengingat aku ya solar light" ucap clif.

*jangan berani-beraninya kau melukai kakak-kakak ku*ucap solar semakin marah.

"Kalau sampai aku melukai kakak-kakak mu apa yang bakal kau lakukan?" Tanya clif melemehkan.

*kau Tanya aku, tentu saja aku bakal melaporkan kau ke pihak yang berwajib*jawab solar.

"Oke, awas aja kalau nanti kau berani membawa polisi ketempat pertemuan kita nanti" ucap clif. "Kakak-kakak mu bakal habis di tangan ku".

Lalu panggilan pun dimatikan. Sedangkan para BoBoiBoy elemental yang ada disana cuman bisa diam dan memikirkan keadaan sangat adik nanti nya. Lalu mereka pun menantap clif dengan tajam karena mereka gak Terima apa yang bakal mereka lakukan terhadap solar.






Kembali ke posisi yang lain

"Mereka berani juga ya" ucap gopal kesal.

"Gimana sol, dia telah mengirimkan lokasi pertemuan nya?" Tanya yaya.

"Udah, tempat pertemuan nya di sekolah harapan" jawab solar.

"Bukannya sekolah itu udah terbengkalai ya" ucap fang.

"Iya" ucap Ying.

"Tapi kenapa dia lebih memilih tempat yang terbengkalai seperti itu?" Tanya gopal heran.

"Yah benar juga. Apa lagi sekolah itu jauh dari sini" kata air.

"Mungkin mereka memang sudah terbiasa seperti itu" ucap cahaya.

"Yah, yang dibilang cahaya benar. Mereka kalau lagi menargetkan seseorang pasti mencari tempat yang telah terbengkalai seperti itu" kata ice dengan serius.

"Oiya, lokasi mereka dimana?" Tanya Ying.

"Lah bener juga" ucap fang.

"Sekarang mereka berada di gudang tengah hutan dekat gang yang kita maksud tadi" jawab solar.

"Darimana. ...... " kata aurora yang dipotong oleh solar sambil melihatkan tanda mendeteksi.

"Bagaimana bisa?" Tanya aurora.

"Aku diam-diam memasukkan cio peracak ke HP kalian" jawab solar.

"Siapa aja?" Tanya cahaya.

"Keluarga boel, gopal, dan aurora. Oiya, fang satu lagi" jawab solar.

"Yaya dan Ying gimana?" Tanya gopal.

"Kalau kami telah memasang peracak oleh guru" jawab yaya.

"Alasan aku memasang peracak ke kalian karena kalian belum memasang peracak sekolah" kata solar. "Oiya, jadi rencana kita nanti gimana?".

" kenapa gak bilang dari tadi solar"ucap fang.

"Hehehehe, sorry lupa" ucap solar.

"Iya deh" ucap fang.





Diposisi lain

"Kalian jaga mereka, biar aku dan zero yang bakal menghampiri mereka"

"Siap"

Bersambung.

Si Bungsu{end}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang