chapter 16

120 7 0
                                    

Dirumah.

"Kami pulang" ucap air, cahaya, ice, dan solar.

"Lah, nih rumah kok kayak kuburan njir hening-heningnya itu loh" kata air.

Ice pun menghidupkan lampu agar mereka bisa melihat isi ruangan itu seutuhnya. Setelah lampunya hidup, terlihat disana ruangan yang kosong.

"Lah, tumben mereka belum pulang jam segini" kata solar.

"Palingan pergi nongkrong dulu itu" kata air sambil berjalan keatas sambil diikuti oleh ice.

"Udah gak usah dipikirkan. Mungkin nanti mereka juga pulang" ucap cahaya sambil memegang bahu solar.

Solar yang merasa bahu nya dipegang cuman menganggukkan doang.




Malam harinya dikamar solar.

"Haa....... " kata solar.

"Kau kenapa lagi solar?" tanya seseorang kepada solar.

"Loh reverse" kata solar kaget.

"Iya, ini aku" kata reverse tersebut. Yah itu adalah reverse nya solar.

"Kenapa kau ada disini?" tanya solar.

"Emangnya salah ya aku ada disini" kata reverse itu.

"Boleh-boleh aja sih. Tapi tumben aja gitu kau datang kesini secara langsung" kata solar.

"Sepertinya kau lagi punya masalah ya" kata reverse.

"Gak kok" kata solar.

"Bilang aja naa. Apa susah nya sih" kata reverse.

"Itu, tadi ketika aku datang kesekolah aku dengar dari kakak ku kalau aku kehilangan kendalih tubuh ku" jelas solar.

"Oh" ucap reverse.

"Jangan bilang kau........ " ucap solar sadar.

"Pfft, ketahuan juga ya" kata reverse.

"Apa alasan kau mengendalikan tubuh ku?!" kata solar marah.

"Gak ada sih, cuman mau lihat reaksi mereka aja" kata reverse.

"Kenapa harus menggunakan tubuh ku" kata solar.

"Karena aku adalah reverse mu, gak mungkin kan aku reverse kamu tapi aku malah mengendalikan tubuh hewan. Kan gak masuk akal" kata reverse panjang lebar..

"Iya juga sih" kata solar.

"Lebih baik sekarang kau tidur aja, kan besok kau mau sekolah kan" kata reverse.

"Oke" ucap solar.

"Yaudah tidur sana" kata reverse.

"Iya iya. Oiya, terimakasih karena selalu ada untuk ku" kata solar lalu dia pun tertidur dengan lelap.

"Iya sama-sama tuan" kata reverse.






Keesokan paginya.

"Solar, apa kau sudah bangun" panggil cahaya sambil mengetuk pintu kamar solar.

"Solar udah bangun kok kak" jawab solar dari dalam kamarnya.

"Yaudah, nanti jangan lupa pergi ke ruang makan" kata cahaya.

"Iya kak" jawab solar.

"Kalau gitu kakak dan yang lain pergi tunggu di ruang makan ya" kata cahaya.

"Siap kak" kata solar.

Lalu cahaya pun turun dari lantai 2 menuju ke ruang makan. Sedangkan solar masih sibuk dengan peralatan sekolah.





Di ruang makan.

"Solar mana?" tanya ice.

"Seperti dia lagi menyiapkan peralatan sekolahnya" jawab cahaya.

"Ooh" ucap ice.

"Oiya kak, yang lain belum pulang juga kah" kata cahaya.

"Kayaknya sih belum" kata air.

"Palingan mereka nginap di rumah teman mereka" kata ice acuh tak acuh.

"Ya mungkin aja" kata cahaya.

Tak berapa lama kemudian solar pun keluar dari kamarnya dan pergi ke ruang makan.

"Hai kakak" sapa solar.

"Hai juga lar" sapa ice, cahaya, dan air.

"Oiya kak, ya lain belum pulang juga kah?" tanya solar.

"Mereka belum pulang juga sampai sekarang" jawab air.

"Udah gak usah dipikirkan. Emangnya mereka selama ini memikirkan kamu, gak kan. Jadi gak usah dipikirkan" kata ice.

"Lebih baik kamu makan aja Oke" kata cahaya.

"Iya kak" ucap solar

'Kok perasaan aku gak enak ya'

Bersambung.

Si Bungsu{end}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang