Bab 31

106 13 0
                                    

Putri tak suka selama berada dirumah Agnes. Ia merasa selalu dibentak terkadang ia harus bersiap dengan hatinya.

Tak hanya itu, hati mana yang tak sakit, bila ia menyayangi seorang bunda Agnes ketimbang mamanya sendiri.

Apakah itu tidak boleh?baginya ia ingin menyalurkan sedikit rasa trauma yang pernah putri alami.

Itu bukan suatu bentakan, juga bukan suatu hal yang bisa harus kita lakukan?tetapi itu, adalah sikap supaya jangan terlalu over dengan diri sendiri.

Boleh dari kita menyayangi,dan membelai. Itu juga boleh, tapi kita sudah besar dan mengetahui cara menyikapinya.

Agnes, segera memegang tangan suaminya. Karena, berbicara dengan seorang anak perempuan tidak boleh kasar,walaupun ia bukan anak kandung mereka.

Alasan apa sih? Yang membuat Reza seperti itu. Ia bahkan tidak suka jika istrinya disentuh orang lain selain dirinya sendiri.

Agnes mengajak ke kamar, mereka berdiskusi agar bisa berpikir dengan kepala dingin.

"Mas, jangan sekali membentak putri. Ia masih kecil, kenapa mas, selalu tidak boleh jika orang lain dekat sama Agnes. Tujuan putri sangat baik mas, apakah mas tidak normal?"ucap Agnes membuat emosi Reza naik, ia pergi meninggalkan istrinya tanpa berpamitan denganya.

Hiks,,

Hiks,,

Terdengar suara tangisan Agnes, putri langsung memeluk Agnes dengan erat.

"Bunda, maafkan putri ini semua gara gara putri. Putri sudah mengecewakan bunda dihadapan om Reza. Sebaiknya putri pergi saja dari sini, karena om Reza sedang tidak baik saja dengan pikirannya."

Serba salah, perkataan Agnes sudah menyakiti suaminya. Ia dengan segala cara harus meminta maaf. Apapun kondisinya, baginya ia terlalu mementingkan dirinya sendiri ketimbang perasaan suaminya.

"Maafkan bunda ya sayang, besok kita akan pulang?"Apakah udah siap ingin pulang ketemu mama".

"Siap bunda, bunda baik banget. Ga nyangka, jika teman mama seperti bunda sangat baik, nanti kalau ada acara yang lain boleh ga bunda kuajak."permintaan putri yang menginginkan Agnes.

"Siap"

Putri begitu senang, baginya ia bisa mendapatkan perlakuan baik pada Agnes. Selama putri tinggal di Bandung kasih sayang terhadap putri begitu kurang.

Reza gagal dengan emosinya, seharusnya ia bisa menahan dirinya agar tidak memarahi anak dari Elina.

Tetapi, sang istri terus menerus selalu menyayangi putri ketimbang perasaan suaminya.

Sangat lucu? Dan itu diluar nalar, tapi apakah mungkin jika Reza adalah lelaki yang selalu setia,sayang kepada istrinya.

Reza memang seorang suami yang setia, tapi ia sangat diam ketika istri sedang marah.

"Maafkan diriku sayang, pantaskah mas pergi, tapi mas ga punya nyali untuk memarahimu. Kamulah,istri mas satu satunya, maafkan mas, tidak nyaman dengan orang lain. Tapi mas, minta maaf sudah banyak merepotkan mu" batin Reza yang terdalam.

Apakah Reza datang untuk memeluk istrinya. Rasanya ia tidak ingin melihat wajah cantiknya Agnes menangis terus karena sebuah perkara.

Jangan lupa vote+ komen

Guruku Adalah SuamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang