Seorang gadis sedang berjalan dengan kepala menunduk sambil memainkan ponselnya. Sementara dari arah depan, seorang laki-laki yang juga sedang berjalan sambil melihat google maps yang ada pada ponselnya.
Bruk...
Karena kelalaian mereka berdua yang hanya fokus dengan ponselnya masing-masing sehingga membuat mereka tertabrak satu sama lain.
"Sorry sorry." Ucap mereka bersamaan.
Setelah mengatakan itu, mereka kembali berjalan. Tiba-tiba salah satu dari mereka menyahut.
"Excuse me... Excuse me." Ucap laki-laki itu dua kali.
Gadis itu merasa mendengar sahutan dari laki-laki di belakangnya sontak berbalik.
"Me?" Tanyanya dengan menunjuk dirinya sendiri.
"Yes."
"What is it?"
"Can i ask help from you?" Laki-laki itu berharap semoga gadis itu bisa membantunya.
"What help?" Tanya Hanna.
"I'm new here and I don't know my way to Les Enfants Terribles Restaurant. So I'd like to ask your help, can you please take me there. That is, if you are not busy." Ucapnya dengan sopan.
(Saya orang baru di sini dan saya tidak tahu jalan ke Restoran Les Enfants Terribles. Jadi saya ingin meminta bantuan anda, bisa tolong antarkan saya ke sana. Itupun kalau anda tidak sibuk)Gadis itu berpikir sejenak. Menurutnya ia juga tidak ada urusan hari ini. Dan tidak salah juga jika ia membantu laki-laki tersebut. Jika laki-laki itu sampai tersesat kan kasihan.
"Okay, no problem. Come on, I will take you." Ucap Hanna
(Baiklah, tidak masalah. Ayo aku akan mengantarmu.)Setelah itu mereka berdua pun berjalan beriringan menuju ke Restaurant Les Enfants Terribles yang berada di kota itu.
Hening sesaat hingga beberapa menit kemudian gadis itu lebih dulu berbicara.
"You are here lecture or work or holiday?" Tanya Hanna lebih dulu.
"Gue tau kok, lo pintar bahasa Indonesia." Ucap laki-laki itu yang tangannya dimasukkan pada saku jaket.
Gadis itu seketika mengerutkan alis. "Why you say that?"
"Asal nebak doang." Jawab laki-laki itu menoleh ke arah gadis di sampingnya.
Gadis itu terdiam sejenak. "Emang kenapa kalau aku orang Indonesia?" Tanya Hanna.
"Justru baguslah, gue jadi bisa ngobrol dengan lo pake bahasa Indonesia aja."
"Tapi aku gak mau." Tolaknya.
"Kita ngobrolnya pake bahasa Indonesia aja. Asal lo tau gue bukannya sombong ya, sebenarnya gue tuh tau lima bahasa negara. Gak kayak lo yang udah tau kita sama-sama orang Indonesia, lo malah responnya pake bahasa Inggris."
KAMU SEDANG MEMBACA
A Journey Love in Paris
General FictionKafka ke Paris dengan suatu tujuan. Di sana, ia bertemu dan kenalan dengan gadis bernama Hanna. Seiring berjalannya waktu, Hanna membuat Kafka menimbulkan perasaan yang lebih dari teman. Saat Kafka masih bingung dengan perasaannya terhadap Hanna, ti...