BAB 10

26 7 0
                                    

Hanna kini berada di Restaurant Lé Via, ia sedang duduk sendirian menunggu kakaknya yang pulang dari ibadah.

Hingga tidak lama kemudian kakaknya sudah datang. Oliv tidak sendiri tetapi bersama seseorang yang Hanna tidak kenal.

Gadis itu tersenyum ramah kepada Hanna lalu duduk di kursi.

"Kenalan gih." Pinta Oliv.

"Hai, aku Frisca." Ucap Frisca tersenyum.

Hanna membalas jabatan tangan Frisca. "Hanna, salam kenal ya." Ucap Hanna tersenyum.

"Oiya Han, Friska ini teman aku di gereja. Dia seumuran sama kamu loh."

"Oh gitu, kamu asli Indonesia juga?" Tanya Hanna pada Friska.

"Iya, Kak Oliv tuh sering cerita tentang kamu. Dan aku kagum liat toleransi dari persaudaraan kalian."

"Walaupun kita berbeda bukan berarti ikatan persaudaraan kita gak dipedulikan." Ucap Hanna tersenyum.

Tiba-tiba Oliv dapat telpon dari temannya yang mengatakan kalau manajer dari Restoran yang diajaknya kerja sama akan mengadakan pertemuan hari ini. Dan Oliv akan segera ke sana.

"Mendadak banget sih kak."

"Sorry ya aku tinggalin kalian. Kalau gitu aku pergi dulu."

Kini yang tinggal hanya Hanna dan Frisca, walaupun baru kenal beberapa menit yang lalu tapi tidak ada kecanggungan di antara mereka. Mungkin mereka sama-sama ramah dan mudah untuk akrab.

"Kamu udah lama di Paris?" Tanya Hanna.

"Waktu ingin naik kelas 12 aku pindah sekolah ke sini."

"Selama kamu di sini kamu udah pernah gak pulang ke Indonesia?"

"Belum pernah. Kata orang tua ku mungkin aku bakal menetap disini sampai menikah nanti. Mungkin untuk selamanya." Ucap Frisca dengan pelan pada kalimat terakhir.

"Emang kamu gak ada keluarga yang dikunjungi di sana, yang dirindukan gitu?"

"Ada kok, dari keluarga papaku. Aku rindu benget sama mereka." Ucap Friska yang sendu.

Hanna merasa aneh saat melihat raut muka Frisca yang seperti ada rasa sedih saat membicarakan keluarganya yang ada di Indonesia. Hanna penasaran tapi ia urungkan niatnya untuk kembali bertanya saat melihat raut muka Frisca yang seperti itu.

"Aku juga kangen keluargaku di Indonesia." Ucap Hanna.

"Terus kenapa gak pulang kalau lagi kangen?"

"Sebenarnya aku pengen banget, tapi papi aku larang pulang untuk saat ini."

"Maaf, tapi emangnya kenapa ya?"

"Gak tau juga Fris."

🗼🗼🗼

"Kak." Ucap Hanna yang sudah duduk di samping kakaknya.

"Apa?"

"Kakak udah kenal banget ya sama Frisca?"

"Iya." Jawab Oliv yang tidak mengalihkan matanya dari televisi.

"Tadi kita lagi ngobrol, terus pas ngobrolin masalah keluarga Frisca tuh kayak sedih gitu kak. Dia bilang kalau dia kangen banget sama keluarganya yang di Indo."

"Dia sama dengan kita Han, tapi dengan kisah yang berbeda." Ucap Oliv yang masih fokus di televisi.

"Maksudnya?"

A Journey Love in ParisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang