38. TAK PERNAH TERGANTI

10 0 0
                                    

Haloo guyyss udah update lagi nihh? Gimana seneng gak? 

Kamu darimana ? Kota mana?

berapa tingkat moodmu kali ini dari 1-10

Halo jam berapa kalian baca ini?

SPAM DANIALANZA SEBELUM BACA PART INI

Ramein tiap partnya + happy readingg semuaa

Ramein tiap partnya + happy readingg semuaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

38. TAK PERNAH TERGANTI

Abel sedang duduk sendirian di dekat taman. Ditemani rintikan hujan yang perlahan mulai berhenti. Abel lagi dan lagi menghela nafas sambil melihat jam tangan yang ada di pergelangan tangannya.

Abel menatap sekeliling nya menanti seseorang yang sudah ia tunggu sejak setengah jam yang lalu.

"Maaf bel aku telat. Macet soalnya" ucap seseorang yang baru datang. Cowok itu duduk di depan Abel.

Abel menghela nafas menatap cowok itu dengan tersenyum " jarak antara rumah kamu sama taman ini cuma 10 menit. Gimana bisa sampai macet dan aku harus nunggu setengah jam kayak gini. "

" Udah lah gak usah dibahas. " Tambah Abel lagi.

" Iya bel maaf. Maaf udah buat kamu nunggu lama. " Balas Galang dengan lembut. Galang tau bahwa dia melakukan kesalahan. Janji bertemu dengan Abel dirinya lupa karena keasikan ngobrol dengan Anza.

" Lang kamu kenapa sih suka bohong. Masalah yang kemarin aja belum selesai dan kamu nambahin lagi. " Ucap Abel menatap Galang yang sedang duduk di sebelah nya.

"Kamu datang telat karena lagi jagain anza lagi kan di rumah sakit. Kenapa kamu selalu bohong sih sama aku . Aku kayak nggak penting ya buat kamu ." Tambah Abel. Abel lelah,sungguh sangat lelah. Tapi lelah nya Abel nggak bisa membuat dirinya berhenti untuk mencintai Galang

"kenapa bahas Anza sih. Lagian siapa juga yang bilang kamu nggak penting buat aku?" Galang menatap tidak suka ke arah Abel. 

"Kamu Lang. Kamu nggak pernah nganggep aku pacar kamu kan" tunjuk Abel kepada Galang. Abel berkali kali menyakinkan dirinya bahwa dirinya tidak ada hak untuk marah. Tapi rasanya tidak bisa. Ada bagaian hatinya yang ingin berontak.

Galang menghela nafas cukup lelah " Bel kita udah bahas ini saat pertama kali kamu jadi pacar aku kan. Aku minta tolong bantu aku untuk bisa ngelupain Anza." ucap lirih Galang.

"Kamu minta aku untuk buat kamu bisa lupa sama Anza tapi kamu sendiri sekarang malah makin deket sama Anza. Kamu udah baikan sama dia. Kamu perhatian lagi sama dia. Gimana kamu bisa lupain Anza kalau kamu masih sebegitu perhatiannya sama Anza dan selalu mengutamakan dia." kesal Abel. Abel tidak habis pikir dengan pemikiran Galang. 

DANIALANZA(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang