DANIALANZA(On Going)

48. SEPASANG KEKASIH

Haloo guyyss udah update lagi nihh? Gimana seneng gak?

Kamu darimana ? Kota mana?

berapa tingkat moodmu kali ini dari 1-10

Halo jam berapa kalian baca ini?

SPAM DANIALANZA SEBELUM BACA PART INI

Ramein tiap partnya + happy readingg semuaa

48. SEPASANG KEKASIH

Galang berjalan santai di area lorong memasukan tangannya ke dalam saku celana. Banyak yang melihat ke arah Galang. Cowok keren anak galaksi yang merupakan pacar dari seorang Anza. Banyak kaum hawa yang menatap kagum ke arah Galang. Ingin mendekati Galang tapi mereka sadar bahwa saingan mereka adalah Anza yang pastinya mereka akan kalah.

Cowok itu udah bener bener berubah. Galang yang biasanya selalu tersenyum dan menyapa perempuan-perempuan yang ada di SMA Rajawali sekarang tidak lagi. Pusat dunia Galang bener-bener hanya Anza.

"Galangggg"teriak seseorang. Tanpa Galang menoleh Galang udah tahu siapa suara dari seseorang itu. "Gila ya lo gue di tinggalin."kesal Bryan ke arah Galang.

"Males lo lama. Tebar pesona mulu."balas Galang dengan malas.

"Dih kayak lo gak aja." Ucap Bryan kepada Galang." Eh iya gue baru inget kan lo udah gak tebar pesona lagi karena udah ada pawang yang jagain lo 24 jam kan." Tambah Bryan lagi. Kelakuan Bryan emang sama dengan Galang dulu suka sekali tebar pesona ke perempuan-perempuan.

"makanya punya pacar biar gak ngenes-ngenes banget."

"Males ah punya pacar. Gak bisa bebas. Apa apa dilarang, apa apa gak dibolehin. Ribet dah."

Galang menggelengkan kepala." Gak semua kayak gitu kali. Ada kok yang gak terlalu mengekang. Lo nya aja yang gak mau coba ngenal perempuan."ucap Galang kepada Bryan."Lagian ya Bry gue sama Anza gak gitu, Anza maupun gue gak terlalu menggengkang satu sama lain"tambah Galang lagi.

Bryan terdiam apa benar bahwa pacaran itu gak terlalu ribet apa itu hanya pikirannya selama ini. Bryan emang belum pernah pacaran sama sekali karena males di atur atur.

***

"Shella lo ngapain disini?" kaget Abel saat melihat Shella yang sedang berdiri di depan sepeda motornya. Shella tersenyum tipis.

"Hai Abel. Kita ketemu lagi." Sapa Shella dengan nada yang ramah. Abel hanya diam memandang Shella dengan aneh. Ngapain cewek ini menghampirinya. Setaunya hubungan Abel dan Shella tidak terlalu deket.

"Ada apa Shel?" ucap pelan Abel.

"Gue sangat menyayangkan kenapa lo bisa putus sama Galang. Padahal lo sama dia sangat sangat cocok menurut gue."