49. TIDAK SUKA

5 0 0
                                    

Haloo guyyss udah update lagi nihh? Gimana seneng gak?

Kamu darimana ? Kota mana?

berapa tingkat moodmu kali ini dari 1-10

Halo jam berapa kalian baca ini?

SPAM DANIALANZA SEBELUM BACA PART INI

Ramein tiap partnya + happy readingg semuaa

Ramein tiap partnya + happy readingg semuaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

49. TIDAK SUKA

"Eh Anza, makin cantik aja nih udah lama ya gak jumpa." Sapa Ilham. Kakak kelasnya itu berdiri di depannya bersama dengan Danial, Ray, Rendy.

"Iya nih. Apa kabar kak?" balas Anza dengan canggung.

"Baik-baik lo sendiri gimana? Pasti baik banget lah kan sekarang udah punya pacar." Ilham terkekeh dengan sedikit menyenggol sahabatnya. Danial hanya menatap Ilham dengan sorot mata dingin. Ilham tahu sahabatnya itu merasakan perasaan cemburu. Tapi sayangnya Danial terlalu gengsi untuk mengungkapkannya.

"Cocok banget sih lo sama Galang." Tambah Rendy lagi. Rendy juga ikut menggoda Anza.

Anza hanya membalas dengan tersenyum tipis bingung juga mau berkomentar apa. Diam diam Anza menoleh ke arah Danial yang dari tadi hanya diam tanpa suara. Danial hanya menatap Anza dengan sorot mata dingin.

"Kemana tuh Galang biasanya selalu berduaan?" tanya Ilham kepada Anza.

"Lagi ada urusan tadi sama Bara karena lama jadi aku ke perpus duluan deh." Balas Anza dengan tersenyum tipis."Oh ya kakak- kakak. Aku duluan ya soalnya takut tarlagi bel permisi." Anza langsung pergi meninggalkan keempat cowok itu.

"Anza makin cantik ya." Senggol Ilham ke Danial.

"Iya cantik lah perempuan kan." Balas Danial sewot membuat Ilham lagi lagi terkekeh.

"Lo cemburu ya Anza pacaran sama Galang?" tanya Rendy kepada Danial. "Kalau lo cemburu kenapa gak coba nyatain sih. Jelasin biar gak ada salah paham." Balas Rendy menambahkan.

"Nah bener tuh jelasin dari awal sampai kenapa kok lo bisa pacaran sama Shella padahal lo dari dulu kan gak cinta sama Shella." Sahut Ray ikut menyetujui.

Danial menggelengkan kepala" gak semudah itu. Anza aja sampai sekarang gak mau ngomong sama gue." Balas Danial.

"Ya kan apa salahnya di coba. Lo jangan pantang menyerah dong."

"Kalau gue cerita apa Anza akan maafin gue atau mungkin kita bisa baikan?" tanya pelan Danial kepada sahabatnya.

"Maybe, dicoba aja dulu Nal." Ucap Ray." Apa mau kita bantuin juga supaya bisa ngomong sama Anza?" tambah Ray lagi.

DANIALANZA(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang