44. MENCOBA PILIHAN HATI

11 1 0
                                    

Haloo guyyss udah update lagi nihh? Gimana seneng gak?

Kamu darimana ? Kota mana?

berapa tingkat moodmu kali ini dari 1-10

Halo jam berapa kalian baca ini?

SPAM DANIALANZA SEBELUM BACA PART INI

Ramein tiap partnya + happy readingg semuaa

Ramein tiap partnya + happy readingg semuaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

44. MENCOBA PILIHAN HATI

"Za gue mau bicara sama lo" Danial berdiri di depan kelas Anza. Anza yang sedang asik mengobrol dengan Galang langsung terdiam. "Za plis izinin gue bicara sama lo. Ngejelasin sesuatu." Danial menarik tangan Anza.

"Ada apa kak?" tanya Anza pelan. Cewek itu enggan menatap Danial.

"Za gue tau lo marah tapi izinin gue untuk bicara yang sebenarnya sama lo." Ucap Danial lagi dengan nada membujuk.

"harusnya kakak seneng karena aku udah gak pernah ganggu kakak lagi. Aku tau selama ini kakak risih karena terus-terus aku dekatin." Ucap Anza." Harusnya kakak jujur dari awal kalau kakak udah punya pacar kalau tau gitu aku gak mungkin deketin kakak." Tambah Anza lagi.

Danial menghela nafas." Za."

"Kak, aku emang cinta sama kak tapi bukan berarti aku mau aja ditipu atau dibohongi kayak gini. Aku punya harga diri kak." Anza menatap tajam Danial. Kadang untuk sebagaian orang cinta kadang membutakan. Semua akan dilakukan demi cinta. Tapi berbeda dengan prinsip Anza.Semua Anza bisa maafkan kecuali perselingkuhan dan main wanita.

Anza hanya ingin mempunyai pasangan seperti papanya yang sangat setia kepada mamanya.

"Za tolong kasih aku kesempatan untuk bicara."

Anza menggelengkan kepala"Udah kak. Aku udah bilang kan kemarin. Stop ganggu aku. Semoga kakak bahagia sama perempuan itu."

Anza langsung menarik tangan Galang. Meninggalkan Danial yang masih berdiri di tempatnya. Hubungan yang diawali dengan kebohongongan pasti akan terbongkar juga pada akhirnya.

"Jadi gara gara itu lo mau mencoba mencintai gue." Celetuk Galang tiba tiba. Anza yang sedang melihat handphone langsung menoleh ke arah Galang.

"Gak ada yang kayak gitu. Mikir lo kejauhan banget." Balas Anza.

"halah bohong banget. Kasian banget ya gue. Udah tau dijadikan pelampiasaan masih mau aja ." kata Galang dengan cepat dan membuat Anza menoleh. Tatapan mereka terkunci satu sama lain. "Za berapa persen lo udah sayang sama gue?" tanya Galang.

"Berapa ya. Gak tau. Emang sayang gitu bisa diukur ya?"

"Bisa tau. Bisa banget."

"Za lo tau kan cinta gue gak pernah main main sama lo. 10 tahun gue sayang sama lo. Gak pernah sedikit pun rasa gue berubah ke lo." Ungkap Galang dengan pelan. Perasaan cinta Galang emang besar terhadap sahabatnya. Awalnya Galang tidak ingin jujur karena takut persahabatnya akan rusak tapi makin lama perasaan cinta itu makin besar dan menumpuk.

DANIALANZA(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang