01

2.2K 26 0
                                    


Jika waktu bisa diputar.
Aku ingin  memilikimu lebih cepat,
Agar aku punya waktu yang cukup lama
Untuk mencintaimu.
~172 Days~

Lambaian azan subuh berkumandang keras. Jantung ini berdebar dengan hati yang tak karuan. Aku menatap diriku di cermin " cantik sekali aku " dengan senyum simpul tipis aku bergumam bahagia.

Hari ini adalah hari yang sangat aku nantikan. Hari di mana aku akan melepas kesendirian ku dan mulai melangkah kepada jalan baru yang sangat aku dambakan.

Aku akan menikah dan tinggal menunggu beberapa menit lagi untuk menantikan ijab kabul yang sakral, di mana hal itu akan memutar buku lembaran hidupku yang baru.

Aku memilih balutan gaun broken white yang indah. Make up tipis menawan bak seorang ratu dari timur Tengah. Ya, aku akan menyambut dunia baruku.

" ka zira, yuk udah waktunya kita menuju ke masjid. " seru salah satu tim wedding organizer yang menghandle acara wedding kami.

Aku mengangguk untuk bisa di antar ke pusaran acara yang di mana semua keluarga dan para tamu sudah berkumpul di sana. Ku telusuri pelataran masjid yang indah dan merah dengan tangga yang tangguh menopang bangunan besar itu, ku berjalan dan menaiki tangga hingga sampailah aku di pusaran indah yang sudah terdekor dengan bunga putih dan beberapa hiasan yang memperindah masjid megah tersebut.

Aku lihat dari jauh calon suamiku sudah duduk tegap dengan jas putih yang senada dengan gaun. Aku tersenyum melihat ekspresinya yang gugup tapi tetap penuh akan kebanggaan menghiasi wajahnya yang bersih. Hingga akhirnya sambutan dan doa mengalun lembut di pagi yang sangat indah.

Aku pun dengan penuh haru menyampaikan izin nikah ku kepada umi dan keluargaku disambut dengan pelukan dan air mata bahagia dari umiku. " Semoga allah memberikan kamu dan suamimu berkah zira, umi selalu mendoakan mu. " doa umi ku tulus.

Hingga sampai pada puncak acara yaitu sebuah ijab kabul yang sangat dinantikan oleh semua orang. Maka, dengan diawali sholawat dan satu tarikan napas, "saya Terima nikah dan kawinnya nad zira shafa askar binti ziad ahmad askar dengan mas kawin tersebut dibayar tunaii!" dengan bangga dan lancar terucap dari bibir nya yang manis.

"Sah!" deru sang penghulu, "SAH!!"

"Alhamdulillah." seru para kerabat, jamaah dan seluruh tamu yang mengikuti sebuah acara sakral pagi ini.

Setelah itu, aku sah menjadi seorang istri dari seorang lelaki bernama muhammad Amerika adz-dzikro. Dengan lantunan sholawat suami menjemput ku untuk membacakan doa dengan langkah yang penuh wibawa. Sembari menjulurkan tangan gagahnya menyambut uluran tangan gagahnya untuk menyambut uluran tanganku.

Aku raih uluran tangannya. Seketika seluruh badanku ikut bergetar seolah sentuhan tangan ini menularkan energi yang luar biasa masuk langsung menyelimuti hatiku yang dingin.

Dengan sekejap kerusakan hangat dan tulusnya sentuhan itu. Kamu bergandengan untuk bergerak ke arah karangan bunga yang didekorasi seolah sedang merangkul kami.

Beliau sentuh kepalaku dengan sentuhan ringan dan mulai mengucapkan doa. Dengan doa yang sangat hikmat hingga aku merasakan tangan gagahnya menyentuh kepalaku dan dia mulai mendekatkan bibirnya yang merah  ke arah keningku. Lalu mencium keningku dengan lembut disambut dengan teriakan heboh dari semua orang yang menyaksikan momen bersejarah itu.

Aku merasakan tangannya bergetar seolah mencium keningku sesuatu yang sangat dia idam-idamkan dan seketika bola mata kami bertautan untuk pertama kalinya. Matanya yang sangat indah dengan alis dan bulu mata yang sangat lentik menatapku dalam dengan senyuman yang terlihat sungguh melegakan. Lalu dia menarik ringan lenganku  untuk berjalan ke arah depan yang merupakan tempat yang tadi suamiku melakukan ijab kabul.

Sampai sini dulu ya tangan author cape nulis terus
Nanti author lanjutt bayyy

172 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang