09

373 6 0
                                    

Hai suamiku,
Yang sangat tangguh juga rapuh,
Yang selalu menjadi garda terdepan
Untuk semua rusuh.
Aku ada untukmu,aku ada disampingmu
Tuangkan semua pilumu padaku
Biar kubasuk dengan peluk kasihku
Aku selalu memelukmu, selalu
~172 Days~

LUKA MASALALU DAN
SEBUAH PERTEMUAN.
🌷🌷

28 Desember 2018

Terik matahari sudah menyorot  semua cela jendela kamar dan suara orang rumah sudah terdengar di lantai bawah.

Aku masih terduduk di kasur ku dengan sisa-sisa air mata yang lengket di pipiku. Sesekali kakakku mengetuk "Zira udah bangun belum? Sarapan, dek!" suaranya yang lantang di balik pintu, namun seperti biasa aku hiraukan.

Aku sibuk dengan duniaku yang kacau dan aku berjalan menuju cermin. Aku melihat diriku di pantulan cermin dengan kondisi yang tidak enak di pandang. Rambut dengan panjang yang tidak beraturan, sebab dua bulan lalu ku mengguntingnya dengan arah yang tak karuan, mata yang sangat sayu, dan lingkar hitam tepat di bawah mataku karena lelah selalu mengeluarkan buliran air mata.

Ku perhatikan dengan seksama "kamu siapa?" tanyaku pada sosok yang ada dicermin yang tak lain adalah diriku sendiri dengan tubuh yang ringkih dan kurus dan sisa-sisa goresan silet di tangan kirinya.

Sebuah raga yang seolah kehilangan jiwanya. "Sudah lelahkah?" kutanya lagi pada dirimu sendiri dan kembali aku amati sosok  yang sangat asing tersebut dengan sebulir air mata yang mengalir perlahan jatuh ke pipiku.

Akan kusudahi semuanya, akan ku selesaikan penderitaan ini. "Haruskah aku mati?" gumamku dalam hati. "Lalu bagaimana aku menyelesaikannya?" Tanyaku lagi pada diriku sendiri.

"Hidup, aku harus hidup! Lalu bagaimana aku memulainya?" Tanyaku dalam hati. Dengan langkah ringkih aku mengambil gunting kecil di laci dan aku akan menyelesaikan semuanya.

Ku benahi rambutku yang tak karuan kurapihkan dan ku potong sejajar dengan bahuku. Lalu, aku buka semua jendela kamar sehingga cahaya matahari menyerbu kamarku yang kecil. Aku rapikan tempat tidur dan membuang semua notes-notes menyedihkan yang tertempel di setiap dinding dan pintu kamarku, ku rapihkan semuanya.

Membuang semua coretan-coretan hina tentang kematian. "Aku harus berubah! Aku harus hidup lebih baik." gumamku dalam hati. Akhirnya, aku jalan ke kamar mandi untuk membersihkan semua aura negatif semua kekhawatiran dan semua hal-hal menyedihkan dalam hidupku, memori-memori jelek yang bergantungan di setiap jengkal otakku.

Aku rapikan dan aku kunci dalam berangkat memori terdalam hingga sulit untuk mengganggu hidupku lagi. Kuputuskan tahun ini adalah akhir dari jurangku.

Setelah aku rasa bersih dan aku mulai memperhatikan semua tubuhku yang sungguh kusam tak terawat, kuberi salep dan obat pada bekas bekas luka yang kubuat sendiri. Menyisir rambutku yang sudah sukup rapih dari sebelumnya. Terakhir, ku tatap lagi diriku di cermin dan ku ucapkan selamat tinggal untuk diriku yang lalu. Selamat datang untuk diriku yang baru.

"Selamat tinggal NADZIRA, dan hai ZIRA." ucapku merdeka.

21 Desember 2019

"Ting! Ting!" notifikasi hp-ku berbunyi. Setelah ku cek ternyata notifikasi dari instagram. Ada seseorang yang mem-follow akun instagramku dan sebelum aku follback aku cek akunnya dan ternyata kami memiliki teman yang sama, dan akhirnya aku follback.

Akun tersebut nama akunnya adalah dodicahyadi31. Setelah aku lihat folowers-nya cukup banyak. 'Oh mungkin dia selebgram' dan aku lihat akunnya sangat islami dan baik jadi tidak ada salahnya untuk mem-follback  dia. Siapa tahu jadi memperbanyak relasi kan nanti.

"Zir, tugas yang kemarin udah dikumpulin?" Tanya salah satu temen kampuskum akhirnya aku memilih untuk habiskan waktu mengerjakan tugas-tugas kuliahku.

Aku sekarang menjalani kehidupan normalku, setelah keluar dari masa-masa darkness-ku yang berantakan. Aku mulai bangkit melanjutkan hidupku. Aku mengejar sekolahku, ya aku lagi menyelesaikan SMA-ku di sebuah homeschooling dan mendapatkan ijazah paket C. Kemudian melanjutkan kuliah di salah satu universitas swasta di jakarta dengan mengambil jurusan psikologi.

Aku susun kembali hidupku yang sempat berantakan dan tak beraturan. Aku benahi sedikit demi sedikit, ku ubah pola pandangku tentang hidup, dan mulai membangun diriku yang lebih baru di setiap harinya.

Memiliki banyak temen dan disukai banyak orang berbanding terbalik dengan diriku yang dulu, sangat kaku dan sangat pendiam. Seolah aku adalah kepompong yang sudah menjadi kupu-kupu  yang indah. Ku bermetamorfosis menjadi sosok yang lebih digemari orang dan aku lebih nyaman dengan diriku sendiri.

Kita hidup memang di tuntut untuk belajar bukan hanya untuk sekedar pintar, tapi terlebih semata untuk lebih kuat, sebab itu Allah memberikan pembelajaran yang sangat mahal, yaitu luka. Tetapi, jangan lupa Allah pun selalu memberikan obatnya. Jadi jangan bilang selesai dengan masalahmu di tengah-tengah karena pada akhirnya Allah akan memberikan kita garis finish untuk menyembuhkan semuanya.

Itulah yang terjadi pada diriku. Aku sudah menemukan garis start baru dan akan aku lakukan dengan lebih hati-hati, agar aku tak terluka lagi.

Ya Allah terus jaga aku ya.

Ok sampai sini dulu ya lanjut besok lagi batre HP author nya lowbet guyss hehehh..😁
Selamat membaca🙌🙌
Baybayyyy👋👋

172 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang