3

75 7 0
                                    

Sepulang kerja, keempat sahabat itu berkumpul di cafe Kiki.

"Lo jadi pindah rumah Baal?" tanya Kiki

"Iya. Ibu mertua gue mau pulang ke kampung. Rumahnya mau dijual"

"Emang udah waktunya lo lupain kenangan lo sama Mika" ucap Bastian

"Udah dapet rumahnya?" tanya Aldy

"Belum"

"Gue ada kenalan, dia paling ahli buat cari rumah" saut Kiki

"Boleh. Buatin janji buat besok"

Sesuai ucapannya, siang ini Iqbaal menemui orang kenalan dari Kiki. Memang salah Iqbaal karna tidak bertanya siapa yang dimaksud.

Gadis cantik yang tak lain Yn kini berdiri di depannya sembari tersenyum sumringah.

"Kenapa kamu?"

"Kak Iqbaal, aku itu paling pinter kalau disuruh milih rumah. Udah ayo"

Yn membawa Iqbaal untuk masuk ke salah satu unit apartement bersama pemiliknya.

"Kira-kira bisa ditempati kapan?" tanya Iqbaal

"Mungkin akhir bulan baru bisa"

"Tapi saya harus keluar dari rumah saya 3 hari lagi"

"Maaf"

"Saya boleh liat-liat dulu?" tanya Yn

"Silahkan"

Yn bergegas mengecek semua peralatan rumah ini. Mulai dari westafel, kamar, pemandangan luar, dan terakhir ia mengecek kamar mandi.

"Wahh, bersih juga"

Ia menyalakan air keran untuk melihat aliran air. Namun sialnya yang dipencetnya adalah tombol shower.

"Aaaaa"

Iqbaal yang mendengar teriakan itu sontak masuk dan melihat Yn yang basah karna shower yang menyala. Iqbaal langsung mematikannya dan menatap Yn khawatir.

"Kamu gapapa?"

"Gapapa"

"Lagian kenapa bisa basah gini sih?"

"Tadi aku kira itu tombol air yang bawah"

Iqbaal melepaskan mantelnya dan menutupi tubuh Yn yang basah. Yn yang diperlakukan seperti itu pun tersenyum senang.

Iqbaal menyelesaikan urusan pembayarannya terlebih dahulu. Ia menyukai interior rumah ini, sayang jika tidak diambil.

Keesokan harinya, Yn mulai bekerja di divisi manajemen. Semua orang tidak ada yang tau jika Yn adalah anak dari direktur hotel itu.

"Halo semuanya, perkenalkan nama saya Yn. Mohon bimbingannya dari kalian semuanya"

Prokk

Prokk

Prokk

"Udah, semuanya kembali kerja" ucap kepala divisi manajer itu

Yn segera duduk di tempatnya dan menata beberapa barang yang ia bawa.

'Gue akan kerja dengan rajin, biar Kak Iqbaal makin suka sama gue'

Disisi lain Bastian masuk ke dalam ruangan Aldy dengan wajah kesalnya. Aldy yang melihat ekspresi sahabatnya itu dibuat bingung.

"Kenapa lagi? Asem bener itu muka"

"Lo tau kalau Erika suka sama gue?"

Aldy terkejut saat Bastian melontarkan pertanyaan itu. Bastian tersenyum kecut melihat Aldy yang terlihat terkejut itu.

Kisah Sempurna [Iqbaal x Yn]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang