Keesokan harinya, Iqbaal bekerja hingga malam hari. Sebelum pulang, Iqbaal berdiskusi dengan Nadin.
"Tolong bantu gue rapiin ini semua nanti"
"Oke. Menurut gue, siswa magang yang wawancara hari ini cukup bagus. Kenapa lo ngga lolosin dia aja?"
"Gue ngga bilang ngga lolosin dia"
"Tapi lo menunjukkan sikap lo yang kurang puas sama dia"
"Dia emang sangat hebat, juga sangat percaya diri. Tapi ini juga permasalahannya. Terkadang merasa sangat percaya diri bisa buat masalah yang lebih besar di tempat kerja. Kita beri tau dia untuk masuk beberapa hari lagi aja"
Nadin mengangguk setuju dengan pendapat Iqbaal itu.
"Perkataan lo ini masuk akal juga"
Nadin melihat jam tangannya dan terkejut karna waktu menunjukkan pukul 11 malam.
"Udah larut malam"
"Ngga kerasa, kalau gitu kita siap-siap buat pulang. Nadin, makasih atas kerja keras lo hari ini"
"Ya. Baal, apa lo hari ini pulang ke rumah temen lo?"
"Iya"
"Boleh numpang?"
"Gue masih harus jemput temen nanti"
"Oh, kalau gitu gue pergi dulu"
Iqbaal mengangguk dan membiarkan Nadin pulang terlebih dahulu.
Sedangkan malam ini Kiki baru saja pulang dari cafenya. Ia masuk ke dalam rumah dan menyalakan lampu ruang tamu. Betapa terkejutnya dia melihat sang istri yang duduk di ruang tamu.
"Astaga, sayang kamu ngagetin banget. Kenapa ngga dinyalain aja lampunya? Hemat listrik?"
"Emang takut? Kesalahan apa yang kamu lakukan?"
"Kesalahan apa yang bisa aku lakuin?"
Kiki duduk disamping istrinya dan mengambil ponselnya yang memang tertinggal di rumah.
"Sepertinya ngga puas sama pihak lain. Kalau ngga, harus menginap kan?"
"Maksud kamu pembayaran hotel ini? Sayang, aku pesan ini buat Aldy buat dua malam"
"Ngarang aja terus. Selalu jadiin sahabat sebagai tameng, emang menarik?"
"Aku ngarang apa? Kalau ngga percaya kamu telfon aja Aldy"
"Kenapa harus telfon dia? Kalau aku telfon dia, keliatannta aku sangat pelit. Sepertinya aku mengawasimu setiap hari. Apa aku mengawasimu? Aku ngga mengawasimu. Kamu yang taruh ponselmu sendiri disini, benar kan?"
"Oke, aku ngga akan keras kepala lagi sama kamu. Aku tidur dulu"
Saat Kiki hendak ke kamarnya, Gaby menahannya.
"Siapa yang tidur sama kamu?"
"Gaby, kalau kamu kayak gini aku bakalan tidur di hotel"
"Yaudah sana pergi"
"Oke"
Kiki menghela nafas dan bergegas pergi ke hotel yang sudah dipesan untuk Aldy.
Tokk
Tokk
Tokk
Aldy membuka pintu dan melihat Kiki yang datang.
"Lo ngapain?"
"Apa lagi yang bisa gue lakuin? Ya numpang tidur"
Saat Kiki hendak masuk, Aldy segera menahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Sempurna [Iqbaal x Yn]
FanfictionPernah ngerasain cinta sepihak? Nyesek ngga sih? Apalagi kalau jatuh cintanya sama temen kakak lo sendiri. Kira-kira bisa ngga ya cintanya terbalas?