7

98 10 0
                                    

Malam ini Bastian pergi makan malam bersama beberapa kenalannya sekaligus mendiskusikan pekerjaan.

"Bagaimana dengan kontraknya?"

"Apa sudah bisa ditandatangani?"

"Baik, setelah makan"

"Kalian sudah datang"

Bastian mendongak dan menatap kedatangan rekan kerjanya bersama Shita.

"Kita tadi pergi main golf dan kena macet"

Bastian hanya diam menatap kedatangan Shita itu.

"Saya perkenalkan, ini adalah model terkenal, Shita Mario"

"Halo semuanya" sapa Shita

"Ini CEO Nanshi, Bwryl. Bos perfilman Exid, Rahma. Dan Bastian direktur majalah Declaration"

"Halo" sapanya pada Bastian

"Halo" sapa balik Bastian dengan tersenyum kecil

Mereka pun duduk dan menikmati makan malam bersama.

"Bas, kayaknya malam ini lo ngga bebas?" tanya Beryl

"Mungkin terlalu banyak hal yang perlu dikhawatirkan"

"Gini Bas, kita kesampingkan kontrak ini dulu. Jangan pikirin masalah pekerjaan dulu"

"Benar kan?"

"Makan dulu"

Bastian hanya tersenyum dan mengangguk. Bastian memperhatikan kedekatan Ari yang membawa Shita kesini. Beberapa kali mereka berbisik membuat Bastian kurang nyaman melihatnya.

"Ari, hubungan lo sama Shita ini sangat bagus"

Shita terdiam dan menatap Bastian bingung.

"Biasa aja hahaha" balas Ari

"Ngapain malu-malu" saut Rahma

"Bas, kayaknya kita harus lebih semangat cari gandengan" ucap Beryl

"Ya. Tapi gue udah suka sama seseorang" balas Bastian

"Tapi, dia terus tolak cinta gue" lanjutnya

"Masih ada orang yang menolak Bastian?"

"Kenapa? Gue juga lagi berpikir, kenapa. Gimana menurutmu, Shita?"

Shita terkejut saat dilempari pertanyaan itu oleh Bastian.

"Bas, urusan lo sendiri kenapa nanya ke Shita?"

"Saya permisi dulu"

Shita berdiri dari duduknya meninggalkan meja itu.

"Kalian makan aja dulu, guenmau telfon"

Bastian ikut beranjak dan segera menghampiri Shita.

"Shita berhenti"

Shita berhenti tepat di depan restoran. Bastian segera menghampirinya, Shita menatap Bastian dengan tajam.

"Apa lo gila, Bastian?"

"Ya, gue udah gila. Gue ngelihat lo duduk sama pria lain, apa gue bisa ngga gila? Kenapa? Lo suka kan? Apa lo pengen sama dia?"

"Gue sama siapa, siapa yang gue suka, itu urusan gue, ngga ada hubungannya sama lo. Posisi apa yang lo punya buat suka sama gue?"

Keduanya sama-sama terdiam sejenak.

"Karena lo udah memilih buat memulai hidup baru, jangan ikut campur dalam hidup gue. Cepat kembalilah. Masih ada kontrak yang perlu dinegosiasi"

"Ya, gue punya kontrak buat dinegosiasi. Tapi baru aja, gue mengacaukan tiga kontrak, hanya untuk berdiri di depan lo"

Kisah Sempurna [Iqbaal x Yn]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang