26

45 5 0
                                    

Sabtu pagi ini, Iqbaal berada di pemakaman Mika.

"Baal"

Iqbaal membalikkan badan dan melihat ketiga sahabatnya datang dengan membawa buket bunga itu.

"Makasih kalian selalu datang tiap tahunnya"

"Udah seharusnya. Ini hal yang sangat penting. Kalau lo ngga enak hati, traktir kita makan" ucap Kiki

"Iya, nanti gue pesenin"

Disisi lain, Yn juga pergi ke pemakaman Mika tanpa mengatakannya kepada Iqbaal. Kini dirinya sudah berada di depan makam Mika dan memberikan sebuket bunga.

"Kak, lama ngga ketemu. Cuaca hari ini sangat bagus. Bukannya kakak juga ngerasa kalau aku udah tumbuh dewasa? Sebenarnya, cuma diam di depan kakak kayak gini aja, aku udah merasa sangat bersalah sama kakak. Jadi, selama ini, aku ngga pernah berani datang menemui kakak. Tapi hari ini, ada yang mau aku bicarain"

Tanpa Yn sadari, Iqbaal dan ketiga sahabatnya datang dan hanya menatap Yn dari kejauhan. Iqbaal terkejut melihat kedatangan Yn di depan makam Mika dengan kondisi yang tengah menangis.

"Apa kakak bisa izinkan aku pacaran sama Kak Iqbaal? Bagi Kak Iqbaal, dia selamanya juga ngga akan pernah lupain kakak. Aku tau semua ini, tapi aku beneran sangat menyukai Kak Iqbaal hiks"

Bastian menatap adiknya yang menangis di makam perempuan yang tak lain adalah istri Iqbaal itu.

"Hikss, hikss"

Yn mengusap air matanya dan bergegas meninggalkan makam. Bastian yang melihat tangisan adiknya itu memilih untuk meninggakkan sahabatnya. Iqbaal yang melihat itu pun segera mengejar Bastian.

"Bas"

Bastian membalikkan badannya dan menatap Iqbaal kesal.

"Lo bilang, berapa kali Yn nangis demi lo? Yn nangis demi lo, bukan karna lo nolak dia, tapi karna dia ketemu sama lo. Lo juga lihat kan, meskipun sekarang lo udah terima dia, dia masih tetep nangis. Mentalnya yang kayak sekarang ini, apa lo mau dia menderita seumur hidup, Baal? Yn itu adik gue. Gue ngga tega menyerahkan dia buat lo, maaf, gue gamau ada di sini lagi. Lo bantu salamin buat Mika aja"

Iqbaal hanya diam setelah kepergian Bastian itu. Sedangkan Aldy dan Kiki masih berada di tempat semula bingung harus berbuat apa.

"Hubungan mereka sangat canggung sekarang, kita berdua juga ngga nyaman. Al, untung ada lo. Gue masih bisa ngeluh sama lo"

"Gue mau pergi dinas, 3 bulan lebih ke Kalimantan"

"3 bulan? Lo pergi dinas, apa demi menghindari mereka berdua?"

"Mungkin memang menghindari beberapa hal"

"Gimana bisa lo kayak gitu? Gimana sama gue? Gue terjebak diantara mereka berdua, gue menderita. Gue bahkan tinggal di rumahnya. Gabisa, gue harus mikirin cara buat pulang"

Tak menanggapi Kiki, Aldy berjalan ke pusara Mika dan menaruh buketnya diikuti Kiki di belakangnya.

Malam harinya, Iqbaal yang tengah berdiam diri di sofa beranjak saat bel rumahnya bunyi.

"Aku pulangg"

Yn masuk dengan dua tenteng kresek di tangan kanan dan kirinya.

"Buah hari ini cukup segar, bahkan beli satu gratis satu. Jadi aku beli sekalian berbagi sama pacar aku. Apa pacarku hari ini melewati hari dengan baik?"

Yn yang tengah menata buah di atas meja terkejut saat Iqbaal memeluknya dari belakang.

"Maaf udah nyusahin kamu hari ini"

Kisah Sempurna [Iqbaal x Yn]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang