29

53 5 0
                                    

Hari ini adalah hari yang ditunggu Shita untuk debut sebagai seorang desainer. Meskipun saat ini ia tidak sendiri, melainkan digandeng seorang desainer ternama, Shita tetap senang.

Bastian dan Aldy sudah datang dan duduk di kursi yang di siapkan panitia. Di sebrang mereka ada Erika yang datang.

Setelah acara selesai, Shita keluar tempat itu bersama teman lainnya.

"Akhirnya hari ini lo udah bisa tidur dengan tenang"

"Wah rasanya kayak terbebas dari beban"

"Tapi, gaboleh istirahat terlalu lama. Karna ada tugas yang lebih penting selanjutnya"

"Gue tau. Ini adalah sebuah permulaan"

"Semangat"

Obrolan mereka terhenti saat Bastian tiba-tiba berdiri di depan sana dengan membawa sebuket bunga.

Temannya mengode Shita untuk datang menghampiri Bastian itu. Mau tak mau Shita pun berjalan mendekati Bastian.

"Selamat buat kamu. Kamu berhasil mewujudkannya" ucap Bastian sembari memberikan buket bunga

"Makasih karna kamu udah datang"

"Shita, aku pikir--

"Ada banyak orang di sini. Masih ada banyak orang yang nungguin aku. Kita bicara agak malam aja"

"Ngga, aku mau bicara sekarang juga. Aku gamau nunggu lagi"

Bastian menarik nafas dan membuangnya perlahan.

"Shita, tahun lalu aku bertemu sama kamu. Saat kita bertemu pertama kali, kamu bilang aku adalah penipu. Kalau dipikirkan sekarang, kamu adalah si penipu itu kan? Kalau ngga, gimana mungkin hatiku bisa menghilang?"

Shita tersenyum mendengar kalimat Bastian itu.

"Setiap ucapanmu, setiap senyummu, setiap hal yang kita lakukan bersama, aku ingat semuanya. Hari terakhir tahun lalu, kamu terus tanya ke aku, bersedia menikah denganmu atau ngga. Aku mau memberitahumu hari ini. Aku-- bersedia"

Bastian berlutut dan mengeluarkan sekotak cincin, kemudian menyodorkannya ke arah Shita. Tanpa mereka tau, beberapa orang yang berlalu lalang memvideokan mereka bahkan ada yang melakukan live streaming.

"Di dalam memo yang kamu tulis buat aku, kamu berharap akhirku adalah kebahagiaan. Kebahagiaanku cuma kamu. Hatimu adalah tujuan akhirku. Shita Mario, aku mencintaimu. Aku bersedia bersamamu selamanya. Apa kamu bersedia menikah denganku?"

Shita tersenyum haru mendengar pria itu. Ia pun mengangguk dengan senang.

"Aku bersedia"

Prokk

Prokk

Prokk

Bastian langsung memakaikan cincin itu di jemari tangan Shita dan memeluknya erat. Sedangkan Yn yang tengah menonton live itu sembari menyandarkan tubuhnya di bahu Iqbaal pun ikut senang.

"'Hatimu adalah tujuan terakhirku' hahahaha gimana bisa Bang Bastian bilang hal kayak itu? Hahahaha"

"Hmm, mulut pria itu--

Yn menatap Iqbaal yang tengah asik mencomot makanan itu.

"Suka berbohong"

"Ngga sayang, gimana mungkin?"

Yn menekan mulut Iqbaal sampai berbentuk seperti bibir ikan.

"Bilang yang jujur. Apa kebohonganmu sama aku?"

Kisah Sempurna [Iqbaal x Yn]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang