13

59 8 0
                                    

Siang ini Iqbaal pergi ke cafe untuk membeli minuman sebelum kembali bekerja.

"Amerikano dingin satu, dibungkus" pesan Iqbaal

"Oke" balas Kiki

Ponsel Iqbaal berdering dan ia segera mengangkatnya.

®®®

Halo

Pak Iqbaal, rumah yang anda tanda tangani sebelumnya, penyewanya sudah mulai pindah
Anda bisa pindah kesana kapanpun

Baik, saya paham
Kalau gitu, tolong bantu saya buat janji sama pemiliknya
Saya mau urus prosedur pindah masuk ke sana

Baik

Saya tunggu kabarnya

®®®

"Rumah lo udah siap? Kapan lo pindah?" tanya Kiki

"Mungkin dalam dua hari ini"

"Yaudah gue panggil mereka buat bantuin lo pindah rumah"

"Gaperlu, barang gue cuma sedikit"

"Yaudah. Kalau lo butuh gue, panggil aja"

"Oke"

"Kenapa belakangan ini gue ngga ketemu Yn?"

Iqbaal menghela nafas dan mencoba bersikap biasa saja.

"Dia juga ngga kerja disini. Bagus juga kalau dia ngga datang, ngga ganggu gue kerja"

Baru juga membahasnya, ponsel Iqbaal berdering dan memperlihatkan nama Yn disana. Iqbaal menghela nafas dan mematikannya.

Sedangkan di tempat kerja, Yn menatap ponselnya kesal. Waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore, harinya semakin berat baginya.

"Udah seharian, ditelfon juga ngga diangkat. Emang gue bilang gaperlu balas pesan gue, tapi kenapa lo beneran ngga bales? Apa dia gatau kalau cewek bilang ngga berarti iya? Huh, udah waktunya pulang kerja"

Yn pun mengambil tasnya dan bergegas untuk pulang.

"Yn"

Yn terkejut mendengar panggilan dari Pak Bayu.

"Pak Bayu, saya udah kirim perjanjian kerja sama ke email bapak, ingat buat menerimanya. Saya pulang dulu"

Yn langsung berlari meninggalkan kantor membuat Bayu merasa frustasi.

"Apa-apaan dia? Saya aja masih belum pulang"

Bukannya pulang ke rumah, Yn justru berlari menuju kantor Iqbaal. Seperti biasa, ia hanya berdiri bersembunyi dari kejauhan.

"Yn"

Yn terkejut saat seseorang memanggil namanya. Ia membalikkan badan dan melihat Aldy yang memanggilnya.

"Yaampun, ngagetin aja"

"Saat lo mata-matain orang, lain kali hati-hati ada orang di belakang lo"

"Kak Iqbaal ada di kantor ngga?"

"Bukannya lo bakalan tau kalau telfon dia?"

"Aku udah telfon, tapi dia ngga angkat"

"Kalau gitu lo langsung aja temui"

"Dia harusnya ngga mau ketemu sama aku. Lupain aja"

"Jadi buat apa lo dateng?"

Yn menatap Aldy dan tersenyum tipis.

"Kak Al, bisa minta tolong buat suruh Kak Iqbaal keluar? Aku cuma mau lihat dia sebentar. Aku lagi mikir, apa dia makan tepat waktu akhir-akhir ini, apa dia tidur nyenyak, apa wajahnya makin kurus"

Kisah Sempurna [Iqbaal x Yn]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang