4

73 8 0
                                    

Pagi ini Bastian baru saja datang di kantor dan sedang menunggu lift. Saat menunggu, Aldy juga baru sampai dan melihat Bastian yang menunggu di depan lift.

"Baru dateng?" tanya Aldy

Bastian hanya diam tanpa mau menjawabnya.

"Lo gapapa kan?"

"Gimana lo tau gue lagi ada masalah?"

"Keliatan dari wajah lo"

"Hari ini gapunya suasana hati"

"Kalau gitu gue nyanyiin--

"Gaperlu, gue gabutuh hiburan. Biarin gue tenang sebentar"

Setelah lift terbuka mereka pun masuk dan naik ke kantornya.

Hari ini Yn mengajak Naya untuk menemui Iqbaal di kantor pria itu. Kini ketiganya duduk di sofa. Iqbaal membaca beberapa berkas yang dibawa oleh Naya.

"Semua yang tadi kamu katakan itu, apakah ada orang ketiga yang bisa menjadi saksi?" tanya Iqbaal

"Ngga ada. Dia selalu memberitahu saya secara pribadi"

"Apa ada bukti dalam tulisan, pesan singkat, atau riwayat obrolan chat dan sejenisnya?"

"Ada. Waktu itu saat kita makan, bukannya Pak David kirim pesan sama lo dan minta lo buat pergi ke bar sama dia? Tunjukin aja chat nya sama Kak Iqbaal" ucap Yn

Naya mengangguk dan segera mengeluarkan ponselnya. Iqbaal membaca pesan itu dengan teliti.

'Setelah makan ayo cari tempat untuk tempat minum'

"Pesan singkat ini ngga cukup buat jadi bukti"

"Kenapa ngga cukup? Dia minta Naya pergi minum sendirian sama dia, pasti ada maksud jahat" tanya Yn

"Di dalam tulisan itu cuma tertulis pergi cari tempat minum. Tidak ada permintaan atau paksaan lain, jadi ngga cukup buat bukti pelecehan"

Naya menggenggam tangan Yn dan bingung harus berbuat apa.

"Yn, gimana dong?"

"Dia sangat berhati-hati sama bukti yang ada sekarang, kita gabisa menuntutnya" ucap Iqbaal

"Meski begitu hati-hati, pasti akan keliatan celahnya. Nay, lo gaperlu khawatir. Paling buruk kita gabisa ambil proyek ini. Jangan sampai ngelukain diri sendiri"

"Kalau gitu, bukannya gue akan kehilangan pekerjaan ini? Kalau kontrak ini ngga ditandatangani, gue mungkin gabisa lulus masa percobaan"

"Gue bakal bantuin untuk hal ini. Siapa pun ngga akan bisa pecat lo"

Iqbaal menatap Yn yang mencoba meyakinkan temannya itu.

"Lo mau bantuin gue?"

Yn mengangguk sebagai jawabannya.

"Saran yang bisa saya berikan adalah jangan menemuinya sendirian, bahkan saat ditempat kerja. Lebih baik cari satu rekan kerja buat nemenin. Gapeduli alasan apa yang dia pakai, jangan menyetujuinya. Lindungi diri sendiri dengan baik, lalu cari kesempatan buat dapatin bukti pelecehan yang dia lakuin"

"Saya paham"

Naya berdiri dari duduknya diikuti Yn dan Iqbaal.

"Makasih Pak Iqbaal"

"Sama-sama"

"Yn, gue juga terima kasih sama lo"

"Santai aja. Kedepannya kalau Pak David cariin lo, lo harus panggil gue buat jadi temen lo. Ada gue yang bakalan ngelindungin lo, dia ngga akan berani berbuat apa-apa sama lo"

Kisah Sempurna [Iqbaal x Yn]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang