22

60 4 0
                                    

Setelah kepulangan Yn, Iqbaal mengambil tas yang dibawa Yn dan membukanya. Ia mengeluarkan beberapa barang itu dan tersenyum kecil.

Sedangkan Kiki masuk ke ruangan Iqbaal dengan mengendap-ngendap. Ia tersenyum mengejek ke arah Iqbaal.

"Kak Iqbaal" sapa Kiki dengan intonasi nada Yn

Iqbaal menoleh ke arah Kiki dan menghela nafas. Kiki yang melihat itupun segera menghampirinya.

"Siapa yang kasih paket hadiah cinta itu?"

Kiki menatap Iqbaal dan kembali mengejek.

"Siapa yang kasih paket hadiah cinta itu hm"

"Apa si pengadu ini ngga tau?"

"Pengadu? Siapa yang ngadu? Amerikano yang gue bawa buat lo ini gue buat sendiri"

"Ki, gue ini patah tulang perlu menutrisi kalsium. Lo nyuruh gue minum kopi, apa menurut lo gue kelebihan kalsium?"

"Menutrisi kalsium. Iya iya gue salah, ini latte. Bukannya latte menutrisi kalsium dan zat besi?"

"Sebenernya ini amerikano atau latte?"

"Jangan dipermasalahin lah. Ini apa?"

Kiki mengambil tumblr berwarna pink itu.

"Bukannya ini susu? Lo minum aja susu ini terus minum amerikano, bukannya jadi latte kalau dicampur? Bagus kan?"

Iqbaal ingin sekali membuang temannya yang satu ini. Tak lama Aldy dan Bastian datang bersamaan.

"Gimana keadaan lo?" tanya mereka bebarengan

"Gue gapapa. Kalian berdua dateng ke sini bareng?"

"Siapa yang dateng ke sini sama dia?" saut keduanya bersamaan

Iqbaal dan Kiki menghela nafas melihat kedua temannya yang sedang bertengkar karna masalah pekerjaan itu.

"Departemen editorial lembur hari ini, gatau kenapa pemimpin redaksi malah ada di sini" ucap Bastian menyindir Aldy

"Itu karna editor di departemen editorial yang lembur, bukan gue. Mereka ngga memenuhi permintaan kerja gue, jadi harus mengulang. Gue lagi istirahat sekarang karna ini bukan jam kerja gue sekarang. Apa lo udah puas sama jawaban ini, Bos Bastian?"

"Puas, puas. Saaanggaatt puas"

"Lo berdua makan apa sih hari ini?" kesal Kiki

"Kalian tenang dulu. Bukannya dateng jenguk orang sakit? Bisa ngga buat suasana damai?" tanya Iqbaal

Bastian dan Aldy kemudian duduk di ujung brankar kanan dan kiri Iqbaal. Keduanya sama-sama melirik dan membuang muka.

"Demi menghargai lo hari ini, gue ngga akan berantem sama dia" ucap Bastian

"Cih, kenapa pura-pura baik? Siapa yang barusan mempermasalahkan urusan lembur atau ngga?"

"Lo bener-bener ya--

Iqbaal dan Kiki kembali menghela nafas melihat pertengkaran kedua temannya itu.

"STOP"

Bastian dan Aldy bungkam, mereka menatap Iqbaal yang terlihat frustasi itu.

"Ini kamar pasien, pasien perlu istirahat. Kalau kalian berdua gabisa datang bersama, mending keluar, oke?"

"Baal, lo ngga boleh marah lagi. Kalau lo marah lagi kondisinya malah makin buruk. Gue tanya sama kalian berdua, apa yang sebenernya kalian lakuin di sini? Bukannya dateng jenguk pasien? Setelah dateng berantem, apa mau nganter dia pergi?" marah Kiki sembari menepuk dada Iqbaal

Kisah Sempurna [Iqbaal x Yn]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang