27

37 4 0
                                    

Hari ini Iqbaal mengunjungi makam Mika.

"Aku datang lagi"

Iqbaal membersihkan makam Mika dengan tenang.

"Kamu seharusnya tau alasanku datang kesini"

Iqbaal terdiam dan menatap nama Mika itu.

"Kamu buat aku tahu apa itu cinta yang terbaik. Setiap momen saat kamu sama aku, aku bisa mengingatnya, makasih"

Iqbaal mengeluarkan sebuah kotak kecil dari sakunya.

"Dua hari yang lalu, Yn datang kesini. Aku putusin buat pacaran sama dia. Mika, maaf. Aku ingin maju selangkah lagi ke depan. Hari ini, biarin aku temenin kamu, gimana?"

Tanpa Iqbaal sadari, Bastian datang dan menaruh buket bunga di atas makam Mika.

"Mika, maaf waktu itu ngga pergi ke makam lo"

Iqbaal menatap Bastian yang tersenyum ke arahnya. Setelah dari makam, keduanya memilih duduk di salah satu kursi dibawah pepohonan.

"Makasih udah datang"

"Gue gabisa bicara sama Mika waktu itu, hati gue cukup sedih"

"Makasih. Buat hari ini, besok juga sama"

Malam harinya Yn berlari ke ruangan Bastian.

"Abanggg, abangku yang baik" ucap Yn sambil memeluk tubuh Bastian erat

"Abang adalah abang terbaik di dunia"

"Lo ngga waras ya?"

Yn melepaskan pelukan itu dan tersenyum senang kepada Bastian.

"Katanya, kakak udah baikan sama Kak Iqbaal"

"Apa kami pernah ngga baik?"

"Pernah"

"Gue kenal dia lebih dulu daripada lo. Hubungan kami berdua jauh lebih baik dari kelian berdua"

"Bener juga. Abang terlalu baik, cuma masalah papa sama mama yang belum diatasi"

"Hei, gue ngga bisa bantu masalah itu ya"

"Ngga masalah, aku urus sendiri"

"Oiya, lo tinggal di rumah Erika belakangan ini. Gimana kabarnya Shita? Dia sibuk apa?"

"Kak Shita? Dia sibuk kerja. Kayaknya suasana hatinya juga kurang baik"

"Apa dia pernah bilang sesuatu? Misalnya, kesalahan apa yang gue lakuin?"

"Abang ngelakuin kesalahan apa?"

"Apa urusan lo?"

"Abang pasti udah ngelakuin kesalahan. Sebagai orang berpengalaman aku kasih tau. Gapeduli kesalahan apa pun itu, minta maaf dulu"

"Apa perlu diajari dulu sama lo? Jangan lupa memetik pelajaran. Sana pergi cari Kak Iqbaal lo itu aja"

"Beneran nih? Terus, boleh ngga pulang hari ini?"

Bastian yang melihat tingkah manja gadis itu langsung menyeretnya keluar ruangan.

"Bye bye abang"

Dua hari kemudian...

Malam ini adalah acara makan malam keluarga Yn dengan Iqbaal. Suasana cukup canggung ditambah ekspresi kedua orang tua Yn yang dingin itu.

"Mengenai hubungan saya dan Yn yang berpacaran, saya sangat gegabah. Tapi saya ingin mengundang tante dan om untuk makan malam"

"Kamu juga mau bernegosiasi sama kami?" tanya ibunya

"Bukan. Masalah saya dan Yn, saya ingin meminta restu dari om dan tante, bukan ingin bernegosiasi. Jadi, hari ini saya datang untuk minta maaf. Saya mengatakan pada Yn, saya ingin dia menikmati cinta paling indah di usia terbaiknya. Tapi dia bilang ke saya, dia tidak pernah menikmati cinta orang yang seusia. Ketika orang lain memikirkan hal yang manis, dia hanya menantikan kapan agar bisa berhenti menyukai saya. Tapi pengorbanan Yn tidak pernah berhenti satu detik pun. Sementara saya, meskipun tau saya jatuh cinta sama dia, saya masih berpura-pura tidak melihat apa pun. Jadi saya memutuskan, mulai sekarang saya akan mengganti semua hutang saya pada Yn. Saya tidak akan membuatnya merasa kesepian lagi. Saya akan membuatnya merasa bahwa dirinya dicintai setiap saat. Saya ingin menerimanya bertumbuh bersama, bertanggung jawab atas hidupnya mulai saat ini. Dalam kehidupannya nanti, baik dalam kondisi sulit maupun baik, meskipun terjatuh, saya akan terus menerimanya. Saya tau, di mata kalian, saya bukan pasangan yang baik, tapi apa yang saya katakan tadi, bisa saya lakukan. Janji ini pasti akan saya tepati"

Kisah Sempurna [Iqbaal x Yn]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang