✾ BPoM : 18 ✾

9 2 0
                                    

- HAPPY READING, MANIEZ -
.
.
.





Setibanya di rumah sakit tadi siang, sekarang Mami Kara sedang asik bercerita seraya mengusap rambut anak semata wayangnya, Kayla.

"Ian ini jeng, kemarin malem bukannya pulang ke rumah malah ngabarin Kayla di rumah sakit. Untung saya gak punya riwayat jantung," seloroh Mami Astrid seraya mendelik pada Sabian.

"Kan Ian juga taunya ngedadak Mi," jawab satu-satunya lelaki muda di ruangan itu.

Kayla tersenyum mendengar percakapan ibu dan anak itu ikut tersenyum, "Maaf yaa Mami As," katanya.

Mami Astrid balas tersenyum, "Kok minta maaf Kay? Mami gak apa kok. Oh iya Kayla udah bisa pulang kapan?" tanyanya.

"Kata dokter, nanti sore sudah bisa pulang," jawab Papi Gala yang sedari tadi hanya diam memperhatikan anaknya, Kayla.

Mami Astrid mengangguk singkat lalu menoleh pada Sabian, "Kamu mau pulang kapan Ian? Habis ini Mami ada rapat lagi."

Sabian diam, matanya terarah pada Kayla yang mungkin masih marah padanya karena sedari pagi juga mereka belum mengobrol.

"Ian ngikut Mami aja," jawabnya.

"Kayla cepat sembuh ya, nanti Mami As main ke rumah sama Ian," ucap Mami Astrid.

Kayla mengangguk, "Siap Mami As, peluk duluu," ujarnya seraya merentangkan kedua tangannya.

Mami Astrid tentu dengan senang hati memeluk Kayla yang sudah ia anggap anaknya sendiri, "Sehat-sehat ya Kay."

"Ian gak peluk Kayla dulu?" tanya Mami Kara saat melihat Sabian diam saja dengan wajah iri.

"Mau Mi," jawab Sabian sembari mendekati tubuh Kayla, memeluknya dengan lembut lalu mengecup puncak kepala sahabatnya dengan sayang.

"Maaf," bisiknya yang hanya bisa didengar oleh Kayla.

Para orang tua yang melihat interaksi mereka berdua tersenyum cerah.

Mami Astrid menaik turunkan alisnya pada Mami Kara yang dibalas gelengan disertai kekehan pelan.

"Ayo Ian, pelukannya nanti dilanjut lagi."

Sabian merenggangkan pelukan mereka dengan santai lalu merapikan rambutnya, "Ayo Mi," ajaknya.

Seperti ibu-ibu sosialita lainnya, Mami Astrid dan Mami Kara tentunya bercipika-cipiki terlebih dulu.

"Mari," ucap Mami Astrid seraya mengangguk singkat pada Papi Gala.

Sabian ikut berpamitan dengan menyalimi tangan kedua orang tua Kayla, "Ian pulang dulu Mi, Pi,"

Setelah pintu ruangan tertutup, Mami Kara langsung menoleh pada anak gadisnya, "Beneran gak suka Kay?" tanyanya dengan nada menggoda.

"Mamiii, Kayla kan udah sering bilang Kayla sama Bian itu cuma sahabatannn," ujarnya dengan nada merengek.

"Siapa tau salah satu dari kalian ternyata diem-diem suka, friendzone ya Kay bahasa jaman sekarang?"

"Tapi kan Kayla sama Bian pure sahabatan dari kecil Miii."

"Emang kenapa? Kan banyak tuh yang sahabat jadi cinta," bantah Mami Kara.

"Papiiii," rengeknya pada Papi Gala.

Best Part of MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang