Chap 50

5.4K 235 45
                                    

Haiii
Apa ada yang masih melek??
Atau ada yang berniat bergadang, ini aku kasih sedikit asupan hihihi

Sebelum baca bisa tolong kasih apresiasi untuk chap ini ya. Tinggalkan komen dan like sebanyak-banyaknya.

Thanks you all 🥰






————

Anna memperhatikan wajah Armand lamat-lamat. Luka di beberapa titik wajah akibat perkelahian dengan Tom saja masih belum di obati dengan benar. Mungkin lelaki itu hanya membasuhnya dengan air saat mandi, tidak ada salep ataupun plester. Anna mendesah berat melihat lelaki itu yang masih saja terdiam. Bukan karena dirinya, tapi sejak mendapat kabar dari Matt, Armand kembali tak bersuara.

Saat ini Anna dan Armand sudah berada di mobil. Mereka sedang menuju sebuah rumah duka untuk melayat orang yang sebelumnya Matt katakan.

"Dia sahabatmu?" Tanya Anna penasaran. Walaupun sedikit takut menanyakan hal itu, Anna tetap menanyakan apa yang membuat ia penasaran sedari tadi.

Armand terlihat menggeleng pelan, "Dia seorang pengacara. Aku memakai jasa nya untuk menangani kasus kita."

Kedua alis Anna terangkat sedikit terkejut dengan apa yang Armand katakan. 'Kasus kita' Anna tahu maksud dari yang lelaki itu katakan. Dan beberapa detik berikutnya Anna tersadar. Matanya menatap Armand dengan sedikit rasa tak percaya, "Lalu apa itu artinya ini karena..." Ada pertanyaan yang tak mampu ia suarakan.

Tapi Anna dapat melihat Armand mengangguk kecil.  Anna langsung terdiam, bibirnya terkatup. Dirinya harus kembali menelan rasa pahit saat satu persatu nyawa orang yang ikut andil dalam masalah ini ikut lenyap. Bagaimana cara Octo membungkam mereka semua. Ini memang tidak bisa di anggap enteng.

Dirinya tak bisa lagi berkata-kata, hanya bisa diam memandangi jalanan malam dari dalam mobil. Dalam pikirannya terus hadir orang-orang terdekatnya. Tiba-tiba saja terbesit dalam pikirannya perasaan takut. Takut kalau dia akan kehilangan mereka semua.

Kepalanya menoleh ke arah Armand, melihat lelaki itu dengan mata yang mulai berkaca-kaca. Bagaimana jika mereka melakukan hal yang sama pada Armand, lalu Diana, dan meninggalkannya seorang diri sebelum akhirnya membunuhnya. Memikirkan hal itu, tanpa sadar air matanya pun luruh. Anna langsung berusaha menghapusnya tapi pergerakan itu lebih dulu di sadari Armand. Lelaki itu lantas terkejut saat mendapati pipi wanita itu yang basah.

"Kau menangis?" Tanyanya dengan tubuh sedikit membungkuk guna melihat Anna lebih jelas.

Anna langsung mendongak, tanpa sengaja memperlihatkan matanya yang masih sedikit basah lalu kemudian kembali menghapusnya.

"Kenapa?" Tanya Armand lagi.

Anna menggigit bibirnya kecil, matanya memandang luruh ke jalan. "Bukankah seharusnya kita berhenti?"

Kening Armand menyengrit bingung. "Apa maksudmu?"

"Bagaimana jika kau adalah target selanjutnya. Lalu bisa jadi ibumu, dan mungkin semua orang yang terlibat akan mereka habisi. Dan setelah itu..."

"Anna.."

Sela Armand, tangannya menyentuh telapak tangan Anna berusaha membuat wanita itu tenang.

The Billionaire PrisonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang