Chap 52

2.5K 136 53
                                    


HAYII ;)
Apa kabar kalian semuaa? Semoga dalam keadaan baik ya 😊

KALI INI AKU DARI DENGAN 4000+ KATA
SIAPA YANG SUDAH TIDAK SABARRR??!!

Terima kasih untuk kalian yang sabar menunggu
Jangan lupa beri sedikit apresiasi untuk aku ya :)

Happy reading All 🤍




————-



Armand memperhatikan Anna yang menahan senyum. Walaupun samar tapi dapat Armand lihat bagaimana malunya wanita di sebelahnya itu. Dengan pipi yang sudah bersemu merah Anna menyembunyikan wajahnya, agar Armand tidak dapat melihat bagaimana perubahan raut nya saat ini.

Tingkah laku itu membuat senyum Armand semakin melebar. Anna memang wanita polos yang tidak bisa menyembunyikan apa yang wanita itu rasa.

Sedang Anna yang masih menghindar, Armand masih terus menatapnya sambil merasakan bagaimana semilir angin yang terus hadir. Udara kian terasa sejuk. Angin-angin itu membuat helai rambut Anna berterbangan. Entah bagaimana suasana berubah menjadi semakin intens.
Mata keduanya bertemu. Senyum Anna yang semula tampak jelas kini mulai menyusut saat tanpa sengaja menatap mata Armand yang saat ini juga sedang menatapnya.

Anna berdehem kecil, "Apa kau merasa dingin?" Ucap Anna mengeratkan tubuhnya.

Setelah mendengar itu, entah bisikan dari mana, secara tiba-tiba Armand langsung bangkit dari duduknya dan membuka jas yang lelaki itu pakai. 

"Aku mengerti maksudmu." Ucap Armand sambil memakaikan jas itu pada punggung Anna.

Kepala dan tangan Anna reflek menggeleng, "Bukan itu maksudku." Tubuhnya sedikit menjauh, tapi jas itu lebih dulu terlampir di pundaknya.

"Sudah ku bilang aku ini orang yang peka, jadi kode mu dengan sangat mudah ku tangkap." Balas Armand dengan senyum santai, matanya mengerling genit.

"Ku pastikan kali ini kau salah." Balas Anna menatap Armand aneh. Lelaki itu jelas salah menilai kata-kata nya.

Sekejap Armand terdiam, lelaki itu kembali berpikir.
"ahh______bukan jas ku, melainkan kau butuh pelukanku."

Anna kembali dibuat menganga, tapi belum selesai akan protesannya, Armand lebih dulu membawa tubuh Anna mendekat ke arah lelaki itu. Tangan Armand merangkul dan memeluk erat punggung tangan Anna.

"Ku yakin kali ini sudah benar." Ucapnya. Anna tidak bisa menyangkal. Dirinya pun masih terkejut dengan cara berpikir Armand.

Dia sudah terlalu sibuk mengurusi bagaimana jantungnya ini memompa. Tindakan Armand jelas sangat berbahaya baginya hingga membuatnya sulit bernafas. Hingga di detik berikutnya Anna berhasil mengambil alih kembali dirinya, wanita itu langsung berusaha melepaskan diri dari pelukan itu.

"Bagaimana jika ada yang melihat?" Tanya Anna, matanya menatap ke sekeliling.

Anna melirik Armand yang tetap tak peduli. Mau tak mau wanita itu pun menyerah. Tentu saja, tenaganya tidak sebanding dengan Armand.

"Kenapa kau kecil sekali? Apa makanan di rumah tidak cukup enak?" Komentar Armand saat merasakan betapa mungilnya tubuh Anna di pelukan lelaki itu.

The Billionaire PrisonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang