8. HTS

2.3K 188 71
                                    

Happy reading, jangan lupa vote dan komen

.

.

.

.

.

.

.

Ruka dan Pharita turun ke lantai bawah dimana pestanya akan dimulai.

Mereka terlihat seperti sepasang kekasih dengan tangan Ruka yang bertengger posesif pada pinggang gadis Thailand itu.

Pharita juga tidak masalah dengan itu malah dia terlihat sangat bangga.

Beberapa orang menyapa Pharita karena dia adalah anak pemilik acara ini.

Gadis Thailand itu mencari kedua orangtuanya.

Setelah beberapa saat, gadis itu pun melihat kedua orangtuanya yang sedang menyapa beberapa rekan kerjanya.

"Ruru, itu kedua orang tuaku, ayo~" ucap Pharita sembari berjalan lebih dulu.

Ruka langsung segera menyusul dan menyamakan jalannya, tangannya juga sudah tidak berada di pinggang gadisnya itu karena dia akan bertemu lagi dengan kedua orangtuanya.

"Mama, papa~" panggil Pharita.

Mr dan Mrs Cahikong itu langsung menoleh pada anak semata wayangnya.

"Sayang~" ucap Mrs Cahikong.

Pharita langsung memeluk Ibunya itu dan juga memeluk Ayahnya.

Kedua orangtuanya mengerutkan keningnya saat mata mereka menangkap Ruka.

"Ruka?" tanya Mrs Cahikong dengan ragu.

Ruka mengangguk dan langsung menjabat tangan dan memberi salam pada pria itu.

Ternyata mantan calon Ayah mertuanya itu masih ingat padanya.

Ibunya Pharita juga langsung memeluk Ruka.

"Ya ampun sudah lama tidak bertemu. Apa kabarmu cantik?" tanya Mrs Cahikong.

"Baik tante,"

"Kita harus main catur lagi kapan-kapan bro," ucap Mr Cahikong.

Ruka hanya tertawa sementara Pharita memutar bola matanya jengah.

Mereka pun melanjutkan kembali menyapa rekan-rekan kerjanya.

"Orangtuamu masih mengingatku ternyata," bisik Ruka ditelinga Pharita.

"Tentu saja, mereka sering menanyakanmu dulu sebelum aku mengatakan jika kita sudah putus," jawab Pharita yang juga berbisik.

"Apa kau sudah mengenalkan kekasihmu itu baru pada orangtuamu?"

Gadis Thailand itu memutar bola matanya malas.

"Sudah ku bilang, jangan membahasnya saat kita bersama," ucap Pharita.

"Wae? Aku hanya penasaran,"

Pharita berjalan meninggalkan Ruka karena kesal.

"Hei mau kemana? Jangan tinggalkan aku sendirian," susul Ruka.

Ruka mengikuti Pharita bertemu dengan teman-temannya.

Mereka terlihat asik mengobrol dengan bahasa Thailand yang tak dimengerti oleh Ruka.

Apalagi Ruka kesal dengan salah satu teman lelakinya yang terlihat sekali jika dia tertarik dengan Pharita.

Semakin kesal saat tiba-tiba saja Pharita ditarik untuk berdansa dengan lelaki itu, jadi Ruka memutuskan untuk menjauh mencari minuman dan makanan dari pada dia harus melihat pemandangan yang tak ia sukai.

The Moon is a Beautiful isn't it? • RorAsa/RuPha/ChiYeon/Rami BaemonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang