Happy reading...
.
.
.
.
.
Gadis Thailand itu membawa kekasihnya ke apartemennya karena memang sudah mabuk.
Sebenarnya dia sangat kesal melihat Ruka terlihat akrab dengan gadis tadi. Siapa dia?
"Ah Minji, kau berat tau tidak?!" kesalnya sembari melepaskan rangkulannya saat mereka sampai di kamar.
Minji terkekeh, lalu menarik Pharita ke pelukannya.
"Lepas, aku mau ke kamar mandi," ucap Pharita.
Minji tidak melepaskannya, gadis itu malah mencium bibir Pharita dengan rakus.
Pharita berusaha melepaskannya.
"Aku mau ke kamar mandi Minji!" ucapnya agak kesal.
"Nghh sayang, I want you~" ucap Minji.
"No Minji! Kita sudah bicarakan ini," tolak Pharita.
"Kenapa Rita? Apa kau tidak mencintaiku? Kita berpacaran sudah dua tahun dan kita sudah dewasa, kenapa aku tidak boleh memintanya?" tanya Minji dengan mata yang sendu.
Benar jika Pharita tidak pernah berhubungan seks dengan Minji meskipun mereka sudah berpacaran selama dua tahun. Itu karena dia hanya ingin melakukannya dengan Ruka.
"Aku sedang tidak ingin berdebat sekarang, lepaskan aku! Aku ingin ke kamar mandi," ucap gadis Thailand itu.
Minji terdiam dan melepaskan Pharita, membiarkan gadis itu pergi ke kamar mandi.
Minji bangun dan berjalan menuju depan pintu kamar mandi menunggu kekasihnya keluar.
Beberapa saat kemudian, Pharita keluar dari kamar mandi dan gadis bermarga Kim itu langsung menariknya dan melemparkannya ke ranjang.
"Minji apa yang kau--'
Tidak sempat berbicara, Minji mencium kekasihnya sembari menindihnya.
Pharita memberontak.
"Hentikan Min--"
Namun gadis keturunan Korea itu tidak perduli dengan tolakan dan berontakan kekasihnya.
Minji seperti orang yang kesetanan untuk memperkosa kekasihnya sendiri.
Sekuat apapun Pharita memberontak tetapi tenaga Minji lebih besar darinya. Bahkan gadis itu membuka bajunya secara paksa.
"Minji hiks hentikan~"
Pharita menangis.
Minji pun akhirnya sadar dengan apa yang dia lakukan sekarang.
Dia menghentikannya melihat gadis yang dia cintai menangis karena takut.
"Sayang~ maafkan aku," ucap Minji menyesal sembari memegang pipi Pharita, namun gadis itu menghindar tak ingin disentuh oleh Minji.
"Rita~"
Lagi-lagi Pharita menepis tangan Minji.
"Pergi dari sini! Kita putus!" ucap Pharita.
"Please sayang jangan gini, aku minta maaf aku terpengaruh alkohol, sayang aku mohon jangan putusin aku ya?" mohon Minji dengan mata yang sudah berkaca-kaca selain dia masih merasakan pusing.
"Aku tidak ingin melihatmu! Pergi dari kamarku! Atau pergi saja dari apartemenku!" usir Pharita.
"Aku akan pergi tapi kumohon jangan akhiri hubungan kita Rita. Aku sangat mencintaimu,"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Moon is a Beautiful isn't it? • RorAsa/RuPha/ChiYeon/Rami Baemon
FanfictionWarning ⚠️ gxg/gl/lesbians/18+ 🔞 Tiga tahun berlalu setelah perpisahan sebuah hubungan, mereka pun dipertemukan kembali, tapi akankah pertemuan ini menjadi sebuah awal baru sebuah hubungan mereka kembali? Atau semua yang sudah berakhir tidak bisa k...