23. Urusan orangtua

1.6K 228 92
                                    

Happy reading, jangan lupa vote komennya yaaa

.

.

.

.

Setelah pergi dari rumah keluarga Jung, Minji tidak langsung ke apartemennya, dia pergi ke kantornya Pharita.

Tidak seperti Minji biasanya yang selalu tersenyum, gadis itu kini tidak berekspresi bahkan saat Yujin ingin menyapanya.

"Wih kenapa tuh anak?" gumam Yujin.

Minji masuk ke ruangan kekasihnya tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu dan mendapati gadis itu sedang berkutik dengan berkas-berkas kerjanya.

Pharita menoleh ketika Minji membuka pintu ruangannya.

"Hey, kok kesini? Bukannya ke rumahnya Ruka ya?" tanya Pharita basa-basi. Dia tau karena Minji selalu mengatakannya jika ingin kemana-mana.

Tidak menjawab, Minji mendekat dan duduk di kursi yang ada di hadapan meja kerja gadis Thailand itu.

"Aku ingin bertanya padamu," ucap Minji serius membuat Pharita langsung mengerutkan alisnya.

"Huh? Ya of course, silakan,"

Minji menarik nafasnya terlebih dahulu.

"Apa kau pernah mencintaiku?" tanyanya.

Gadis Thailand itu membuat ekspresi bingung.

"Kenapa bertanya seperti itu?" tanyanya.

"Katakan padaku Rita, apa pernah kau mencintaiku?!" tanya Minji semakin menekan Rita.

"Kita sudah menjalin hubungan dua tahun Minji, kenapa kau bertanya seperti itu!"

Minji memegang pelipisnya, kepalanya sangat pusing.

"Karena kau tak pernah mengatkannya," ucapnya lemah.

Tiba-tiba saja air matanya lolos dari kedua matanya.

Pharita berdiri dan menghampiri Minji.

"Ada apa denganmu Minji?" tanya Rita.

Minji ikut berdiri, dia terlihat sangat frustasi.

"Kenapa kau tidak mengatakan kalau kau mantan kekasih kakakku," ucap Minji sembari menunduk.

Pharita cukup terkejut, dari mana dia tau? Apakah seseorang memberitahunya?

Minji duduk lagi karena badannya lemas.

"Ah aku malu sekali pada kakakku Rita, seharusnya kau mengatakannya," ucapnya sembari memegang kepalanya.

Pharita mengerutkan alisnya.

"Seharusnya aku tau itu, tatapanmu berbeda ketika melihat kakakku. Maafkan aku karena sudah memaksamu untuk tetap bersamaku, kau bahkan tak pernah mencintaiku,"

Gadis Thailand itu mengusap kepala Minji.

"Seharusnya aku yang minta maaf padamu Minji," ucapnya.

Pharita merasa bersalah pada Minji, dia adalah teman yang baik, mereka sudah berteman sejak mereka bersekolah di Thailand hingga Australia.

Yang bersalah disini adalah dirinya sendiri, menerima Minji menjadi kekasihnya hanya karena dia mirip dengan Ruka, lalu berselingkuh dengan Ruka saat dia masih memiliki hubungan.

"Aku minta maaf Minji, karena aku hanya mencintai kakakmu, Ruka juga tidak salah, dia yang memintaku untuk tetap bersamamu, dia juga menyayangimu,"

Minji mendongak melihat gadis yang selalu dia kagumi, sedikit tersenyum.

The Moon is a Beautiful isn't it? • RorAsa/RuPha/ChiYeon/Rami BaemonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang