32. Married and Accident

1.4K 205 78
                                    

Happy reading yaaa!! Janlup vote dan komen yaa

.

.

.

Satu bulan kemudian...

Jennie dan dokter Lisa akhirnya menikah dan sekarang tengah mengadakan resepsi kecil-kecilan yang hanya mengundang teman terdekat saja di hotel mewah yang ada di New York City ini.

Diantara ketiga anak gadisnya yang menangis hanyalah Ahyeon karena dia yang paling tau bagaimana Ibunya berjuang sendiri sampai akhirnya sekarang ada yang menemaninya.

Chiquita menghapus air mata pujaan hatinya itu dengan tisu dan memeluknya.

Sementara Ruka saat ini juga bersama dengan Rita.

Dan Rora yang tengah manyun ketika Ibunya di cium oleh dokter Lisa.

"Ish awas aja kalo Mommy punya anak lagi!"

Jisoo yang berada disebelahnya pun terkekeh mendengar kekesalan calon menantunya.

"Sayang Mommy mu masih cantik tapi dia sudah tua, dia tidak akan memiliki anak lagi okay? Kau akan tetap jadi anak bungsu," ucap Jisoo.

Rora tersenyum menunjukkan gigi rapihnya.

"Kamu tuh ada-ada aja sih. Kita aja yang punya anak gimana?"

Jisoo langsung menyentil telinga Asa yang berbicara seperti itu.

"Kamu tuh ya bahasannya anak anak mulu! Kerja dulu yang bener, Rora juga masih kuliah!" omel Jisoo.

Asa memanyunkan bibirnya sambil memegang telinganya.

Sedangkan Rora hanya menertawakannya.

"Tau nih adek! Emang mau langkahin kita dulu?" tanya Lisa--kakak pertamanya Asa yang juga berada di sini bersama kakak keduanya--Chisa.

"Ya abis kalian lama nikahnya!"

"Idih kamu aja yang ngebet nikah! Orang Rora juga masih kecil kok!" ucap Chisa.

****

Di sisi lain, Ruka juga tengah bersama dengan Rita, berada di balkon dengan pemandangan luar langit biru kehitaman penuh bintang juga bulan yang bulat sempurna.

"The moon is beautiful isn't it?" ucap Ruka.

Pharita menoleh pada kekasihnya itu lalu merangkul pundaknya mengalungkan tangannya di sana.

"I love you so much more Ruru!"

Setelah mengucapkan itu, gadis Thailand mengecup bibir gadis Korea-nya sekilas.

Mereka berpelukan untuk beberapa saat.

Ruka mengambil sesuatu yang ada di saku blazernya, sebuah kotak beludru merah.

"Will you merry me Pharita Cahikong?" ucap Ruka.

Gadis yang memeluk kekasihnya dengan erat itu langsung melepaskan pelukannya.

"Kamu bilang apa Ruru?" tanyanya untuk memastikan.

Tapi Ruka malah tersenyum dan berlutut membuka beludru berwarna merah yang isinya sebuah cincin yang sangat cantik.

"Will you merry me?" ucapnya lagi.

Pharita menutup mulutnya tak percaya.

"Ya of course I do!" jawabnya dengan penuh percaya diri, dan hampir menangis karena terharu.

Ruka langsung berdiri dan memasangkan cincinnya di jari manis gadisnya yang cantik itu.

Setelah cincin itu terpasang, mereka berpelukan lagi.

The Moon is a Beautiful isn't it? • RorAsa/RuPha/ChiYeon/Rami BaemonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang