Happy reading, jangan lupa vote dan komennn yaaaa
.
.
.
Besoknya Ruka memutuskan untuk pulang ke rumah dan tidak bekerja karena merasa tidak enak badan, sementara Rita harus tetap bekerja karena ada meeting hari ini.
Rita mengantarkan kekasihnya terlebih dahulu ke rumahnya sebelum pergi ke kantornya.
"Sayang, kamu yakin tidak apa-apa?" tanya gadis Thailand itu dengan khawatir.
"Tidak apa-apa sayang," jawab Ruka, wajahnya emang agak pucat.
Pharita menjadi merasa bersalah sekarang, apa yang dilakukannya kemarin memang agak berlebihan.
"Maaf ya sayang?" ucapnya sembari mengusap rambut Ruka.
"Iya sayang, tidak apa-apa," jawab Ruka.
"Ya udah kamu istirahat ya, aku harus meeting dulu, selesai meeting aku akan ke sini lagi,"
Ruka mengangguk sembari tersenyum.
Rita memperbaiki selimut gadis yang lebih tua darinya itu dan mengecup keningnya.
Setelah Pharita keluar dari kamarnya, Ruka membatin.
Badannya terasa sangat sakit dan remuk, apa begini rasanya menjadi seorang bottom jika digempur habis-habisan?
Ruka bersumpah dalam hati tidak akan membuat gadis Thailand nya itu marah dan kesal lagi.
****
Ini yang kedua hari Ahyeon sudah mulai bekerja di kantor ibunya setelah kemarin hanya diberi penjelasan mengenai pekerjaannya dan kini dia sudah bisa mengerjakan sendiri.
Anak tengah Jennie Jung itu tidak ingin jabatan yang tinggi karena dia ingin memulai semuanya dari bawah dan dia menjadi staff sekarang, meskipun begitu sepertinya dia agak di istimewakan oleh karyawan lain karena mereka tau jika Ahyeon adalah anak dari CEO mereka.
Kecuali oleh satu orang lelaki yang jabatannya lebih tinggi darinya.
"Hey! Masih jam kerja! Tidak boleh main HP sambil senyum-senyum seperti itu!" tegur seseorang sembari mengambil ponsel Ahyeon.
"Yak! Berikan itu padaku!" protes Ahyeon tak terima.
"Ambil jika kau bisa," ucap lelaki itu sembari mengacungkan ponsel Ahyeon ke atas.
Karena badannya tinggi, tangan mungil gadis bermarga Jung itu tidak bisa menggapainya.
"Junghwan!!!! Kembalikan ponselku!"
Ya, orang yang sedang menjahili Ahyeon adalah Junghwan, anak dari rekan kerja ibunya yang sekarang sedang bekerja di perusahaan Ibunya karena di pecat dari perusahaan Ayahnya sendiri.
"Che-rry emot love," eja lelaki itu ketika melihat ponsel Ahyeon.
"Ah kau balikan dengan Chiquita?" tanyanya.
Ahyeon melompat dan mengambil ponselnya.
"Bukan urusanmu!"
****
Chiquita baru saja keluar dari ruangan operasi dengan wajah sedihnya karena untuk pertama kalinya dia mengikuti operasi dengan pasien yang tidak selamat.
Baju operasinya terkena cipratan darah, gadis Thailand itu segera membukanya dan langsung mensterilkan dirinya.
Setelah itu dia pergi ke toilet dan menangis di sana.
Rasanya sangat sedih sekali ketika melihat keluarga pasien menangisi pasien yang meninggal dunia, tidak pernah terbayang jika hal itu terjadi pada orang terdekatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Moon is a Beautiful isn't it? • RorAsa/RuPha/ChiYeon/Rami Baemon
FanfictionWarning ⚠️ gxg/gl/lesbians/18+ 🔞 Tiga tahun berlalu setelah perpisahan sebuah hubungan, mereka pun dipertemukan kembali, tapi akankah pertemuan ini menjadi sebuah awal baru sebuah hubungan mereka kembali? Atau semua yang sudah berakhir tidak bisa k...