41

131 6 2
                                    

Sebulan berlalu setelah kepergian kandungan dalam perut ku

Bimbang selalu menghantuiku di mana pun aku melangkah .
Calvin pun kini kembali ke rumah tapi tidak ku izin kan dia kembali tidur bersama ku

Lily kini selalu mama yang ngurus
Untung dia selalu jadi anak yang baik dan nurut

Ingin ku pergi tapi hati berkata lain
Seolah berkata bahwa aku harus bertahan

Aku jenuh dengan pikiran kacau ku
Entah apa yang harus aku pertahan kan lagi
Selain kata benci yang harus ku pertahan kan

'Tok tok tokk  .. '

Kudengar pintu kamar ku di ketuk . Aku yang berada di balkon kamar segera masuk

"Silahkan . " jawabku

" siang . Mama lily " sapa calvin

Memang semenjak aku mengurung diri dan enggan untuk bertemu siapa pun dia yang selalu mengantarkan makanan padaku
Dan selalu memanggil ku mama lily

Kupalingkan wajah ku dari nya

" simpan saja di atas meja sana dan kamu silahkan pergi " ucap ku yang enggan melihat nya

" ekhem .. yang .  Aku pengin ngomong " ucap calvin

" kamu gak denger . Aku kan barusan bilang kamu silakan pergi " bentak ku yang langsung menghadap nya

" tapi mba . Aku minta waktu kamu sebentar aku pengin ngomongin tentang kita " pinta calvin kembali

" elu budek ya vin . Udah gua bilang elu pergi. Keluar calvin . Keluar ! " kali ini nada bentar ranti lebih menjadi
Mata nya memerah menahan amarah yang kini lebih menggebu

" ranti ! Kurang ajar ya kamu sama suami kamu . Ini kamar kita . Sudah sebulan lebih kamu mengurung diri . Lily menanyakan keberadaan kamu . Tapi kamu . Mikir dong ranti " calvin lebih membentak kembali tapi di akhiri dengan suara lembut nya

" aku ? Kamu bilang aku suruh fikir . Elu kalo brengsek emang bener brengsek ya ."  Jawab ku dan lebih maju lagi kepada nya

"Kamu yang pikir . Gimana perasaan aku waktu aku hamil kamu tinggalin seling kuh .
Kamu pikir gimana lily setiap hari dia tanya kapan papah nya pulang
Kamu pikir gimana aku nahan ngidam setiap hari tanpa kamu tahu
Pikir calvin pikir !" Bentak ku dengan dorongan telunjuk di pundak nya

" brengsek . Lu bilang gua suruh mikir . Elu pikir aja sendiri" jawab ku lagi dengan nada tertawa mengejek

" iya aku tau aku yang salah tapi .."

Sebelum dirinya berlanjut segera ku potong ucapan nya

" tapi apa . Bilang sono sama mami mu . Biarin gua pergi . Biarin gua ngelanjutin hidup gua dengan anak gua sendiri. Gak usah ada lu di hidup gua dan tanpa kekayaan lu di hidup gua . Bujuk mami papi elu. Biarin gua pergi . Gua udah muak dengan semua ini " jawab ku lagi dan aku langsung pergi keluar menuju balkon

Ku dengar suara pintu kamar yang di banting dengan keras
Ku rasa calvin keluar

Segera ku masuk kamar . Berdiam diri kembali hingga tak terasa waktu pun berganti

***

Ranti kembali menuruni anak tangga setelah berdiam diri lebih dari sebulan
Ranti kira setelah dia melakukan hal itu mama mertua nya akan memperbolehkan dirinya pergi dari rumah itu

Di lihat nya mama dan papah calvin serta lily semua nya sedang berkumpul di depan televisi

" aiyoo .. anak papah ahir nya mau juga keluar juga dari kamar " ucap papa mertua

" sini nak . Duduk sama mama " ucap mama seraya menepuk bangku di sebelah nya

Tidak dengan calvin yang hanya diam tanpa kata hanya memandangku .

" mah pah . Ranti gak mau basa basi lagi . Biarin ranti pergi dari sini " ucap ranti seraya memegang tangan kedua mertua nya

" e enggak nak jangan . Mama mohon jangan " ucap mama dengan air mata yang langsung meluruh

" biarin ranti pergi mah . Ranti rasa ranti udah gak bisa hidup sama calvin lagi " jelas ranti enteng dengan senyuman

" ran . Apa apa in sih kamu . Gak papa kamu diem di kamar juga . Kalo kamu keluar aku bisa buat sembunyi tapi aku juga minta kamu jangan pergi " mohon calvin sembari meraih tangan ranti yang langsung ranti tepis

" pah ranti mohon " mohonnya lagi

" maaf ya nak . Papah gak bisa lepas kamu . Papah mohon kamu di sini ajah . Kamu sudah papa anggap anak papah sendiri . Papah mohon nak . Kalo misal kamu belum tenang juga papah bolehin kamu liburan dulu tapi harus dengan orang nya papah jangan sendiri . Papah takut kamu pergi nak jangan papah mohon ." Ucap papah yang kini juga memegang tangan ranti

" mah pah . Ranti bener2 sudah muak dengan ini semua . Ranti rasa ranti bener bener ingin menyerah" jelas ranti

" jangan ranti ! . Ya sudah gini ajah . Kamu minta apa supaya kamu lebih mau lagi dengan aku " tanya calvin

Semua terdiam menanti ranti bicara

" ya sudah gini saja . Aku boleh minta apa pun biar aku gak pergi dari sini ?" Tanya ranti ringan

Semua mengangguki mantap

" kalo gitu . Biarin aku angkat rahim aku . Aku gak mau lagi hamil anak calvin . Biarkan anak ku hanya lily " jawab ranti lantang

Semua kelurga hanya termenung

" kalo gak ada yang setuju . Mau tidak mau biarkan ranti pergi . Permisi" ucap ranti dan langsung berdiri dari duduk nya

" yang . Yang . Kita belum jawab . " teriak calvin dan ranti masih tidak mau menjawab

" ranti . Kamu jangan angkat rahim . Kalo kamu steril . Mama setuju . Gak papa cucu mama hanya lily" ucap mama lantang

Ranti berhenti melangkah menuju lantai atas
Berbalik dan tersenyum

" oke . Tapi aku belum bisa kalo harus sekamar lagi dengan calvin " ucap ranti

" ran . Kamu masih istri aku ya kalo kamu lupa " calvin jawab dengan berteriak

" oke . Papah sama mamah setuju . Asal kamu jangan pergi ya nak " jawab papah

Dan ranti segera mengangguki . Dan langsung melanjutkan lagi langkah nya menuju kamar nya

" mah gimana sih . Masa calvin gak boleh sekamar " protes calvin

" kan itu juga gara gara ulah mu bodoh " jawab mama dengan jutek nya

" lagi ngapain kamu masih di sini . Pergi sono kerja " usir papah

" ck . Disini gak ada yang mihak gua " ucap nya dan pergi

***

Bubay ..

Luvv .   💜💜💜

JANDA dan PERJAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang