Bab 27

470 8 0
                                    

Ranti membuka matanya menyapu keseluruh ruangan tampak sepi, hanya dirinya sendiri di sini.
Ranti mengingat kembali kejadian yang dia alami semalam

Flashback on

Setelah merobek pakaian yang aku kenakan aku berusaha kabur, aku melihat kobaran api yang begitu besar dari mata calvin

Berulangkali dia memeluk ku tapi aku terlepas kembali dan segera berlari, tapi ketika membuka pintu rupanya pintu yang telah calvin kunci

Calvin mendekati ku lagi di tarik nya aku dalam dekapan nya dan mmencium ku brutal, aku pun berusaha melepaskan kembali dan berlari. Hingga suara calvin memperingatiku aku pun segera terhenti dan terdiam

Aku meluruh ke lantai kamar mandi dengan bertelanjang, aku menangis memohon ampun

"Hiks .. vin .. sayang"
"Sayang .. aku mohon hiks.. hiks" aku memdongak menatap calvin dengan mata memohon
Calvin malah memaksaku untuk mengadap penis nya yang kini sudah berdiri dengan sempurna

"Hisap punyaku" suara itu lebih ke perintah untuk aku melakukan apa yang di titah kan nya

Aku pun memegang penis nya lalu ku urut naik turun perlahan tetapi calvin yang sudah tidak sabar malah mendorong kepalaku dan penis pun masuk dengan sempurna tapi aku yang tersedak batuk

Calvin tidak memerdulikanku yang kini sudah terbatuk malah dirinya membopongku dan menduduk kan ku di atas pangkuannya.

Calvin memasuki ku melakukan nya lewat belakang yang tentu sangat sakit, tanpa pemanasan atau apa pun itu

"Sayang .. ah .. sakit emh" racau ku menahan sakit ingin ku pergi berlari ke kamar tapi apa daya kedua kaki ku yang kini di pegang oleh nya

Calvin memasuki brutal, sesekali tangan nya meremas payudara ku dengan keras.

Kini aku sudah meracau tidak karu karuan, sakit bercampur perih.
Lama calvin menggauliku di posisi ini hingga calvin yang mencapai puncak nya

Calvin tidak membiarkan ku turun atau sekedar terlepas dari tangan nya. Kini aku diangkat kembali dan di bawa di bawah shower. Aku di berdirikan di pojokan dengan dia di hadapan ku. Calvin lalu menyalakan shower dengan air dingin yang begitu besar agar kita berdua sama sama basah.
Calvin membalik tubuh ku, ku kira dirinya akan manggauliku lewat depan ternya tidak masih melalui belakang. Calvin mendorongku lebih memepet ke tembok, kali ini dia bermain tanpa memegang payudara sedikit pun, fokus nya adalah pinggang ku agar tidak bergerak saat dirinya mendorong nya brutal

"Vin .. sudah vin .. aku mohon, sakit vin"
Masih Calvin diam tanpa berbicara apa pun

"Ah .. sayang .. sakittt"

"Sayang udah .. aku mohon "

"Hiks .. hiks .. hiks .. huuu" akhirnya aku menangis kembali tapi sama calvin tidak bergeming kembali

Di rasa cukup lama calvin menggauliku seperti ini calvin melepaskan diriku dan aku pun luruh kembali di atas lantai kamar mandi.
Calvin mematikan air shower dan mengangkat tubuh ku membawa ke dalam bathub yang kini sudah terisi air full. Hingga saat aku dan calvin memasuki bathub air meleber kemana mana

Calvin mendudukan ku di atas pangkuannya hingga tanpa aba aba lagi calvin langsung memasuk kan rudal nya. Aku kira akan berhenti tapi ternyata tidak.

JANDA dan PERJAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang