58

50 4 0
                                    

Minta vote nya kakak ...




Calvin kini sedang dalam perjalanan menuju desa ranti
Senyum yang terukir di bibir calvin tidak pudar sedari tadi
"Pak marwan nanti kita mampir dulu beli oleh oleh" titah calvin pada supir di depan nya

"Baik pak jawab marwan

Calvin menghubungi lily lewat ranti. Tak lama hingga bunyi dering ke 3 ranti langsung mengangkat panggilan vc dari calvin

"Papah" teriak lily dari arah sana
Calvin tersenyum calvin kira ranti akan mau berbicara pada nya meski semua ini sudah terjadi
"Sayang " balas calvin tersenyum
"Papah lagi dimana" -lily
"Papah lagi di jalan mau menuju rumah lily" -calvin
"Oh ya?" -lily
"Iya dong" -calvin
"Kapan papah sampe" -lily
"Sebentar lagi. Lily mau di bawain oleh oleh apa sayang" calvin kini tersenyum lebih lebar lagi
"Lily bisa liat papah dan mamah bareng aja lily sudah senang pah. Lily gak butuh oleh oleh" ucap lily polos
Calvin terdiam hingga terdengar dari arah sana suara ranti "lily jangan bicara seperti itu, jaga perasaan papah nak gak boleh ngomong begitu. Minta maaf sana" tegur ranti
Lily kini menampilkan ekspresi cemberut calvin masih sentiasa tersenyum
"Kenapa di tekuk begitu" tanya calvin dan lily menggeleng
"Lily minta maaf" calvin hanya tersenyum kembali tanpa bisa menjawab ucapan lily
Sampai akhirnya calvin menyudahi obrolan itu yang makin lama makin membuat nya menangis

Tak lama dua jam kemudian calvin sampai pada kediaman mertua nya tempat ranti tinggal saat ini
Biarpun ranti sudah menyerah tapi calvin masih di hargai dan di anggap sebagai menantu karena belum adanya perceraian
Calvin menyalami kedua mertua nya kala sampai.
"Ranti di mana bu" tanya calvin. Calvin memang masih mengenakan stelan kerja nya dengan sopan dia berdiri bertanya pada mertua nya itu

"Ranti di kamar vin. Bicarakan baik baik ibu dan bapak ndak mau ikut campur, lily biarkan main dahulu agar kamu leluasa dengan istri mu" ucap ibu menepuk lengan calvin dan pergi membiarkan calvin berdua bersama ranti

Tok .. tok ..tok
Setelah mengetuk tiga kali calvin segera masuk. Di lihat istri nya kini sedang duduk membelakangi pintu kamar

"Sayang" ucap calvin dan menghampiri ranti
Saat sampai di kecupnya bahu ranti yang masih tertutup oleh daster rumahan

"Aku rindu sekali" ucap calvin yang langsung menyerang leher ranti dengan ciuman
Calvin membuka satu persatu kancing daster ranti hingga saat terakhir ranti mendorong kuat tubuh calvin dan membuat calvin mundur beberapa langkah

"Sayang aku kangen kamu dua minggu lebiih kita tidak menyatu" ungkap calvin dan akan memeluk ranti

Ranti menahan tubuh calvin dan calvin pun kini mengalah membiarkan apa yang akan ranti lakukan
"Dua minggu lebih aku pergi apa ada niat untuk kamu mencari kemana aku pergi" ranti kini marah membuat wajah nya yang putih pucat menjadi merah

"Sayang aku tau kamu dimana jadi untuk apa aku mencari lagi. Dan kenapa aku gak susul kamu aku biarkan kamu tenangin diri kamu dulu sayang agar kita bisa nyelesain masalah ini dengan kepala dingin" jelas calvin dan kini sudah maju kembali

"Apa yang akan kamu jelasin lagi calvin" ranti menuntut dengan apa yang calvin katakan

"Aku dan bella tidak terjadi apa pun sayang tak ada yang terjadi di antara kita" ungakap calvin tapi tangan nya kini sudah berjalan kemana mana

"Foto kamu dengan bella. Aku liat foto itu" teriak ranti yang kini sudah benar benar marah

"Foto apa! Coba bilang sama aku foto apa yang kamu maksud" calvin kini sudah mulai serius

"Aku terima kiriman paket dan kubuka itu foto kamu dengan dia sedang tidur berdua di dalam kamar. Aku gak tau itu kamar siapa tapi bella telenji di samping kamu" ranti sudah tak sanggup lagi mengingat

"Sayang itu aku di jebak. Aku di buat gak sadar aku jujur sayang tidak ada yang terjadi diantara kita. Aku dan dia kita memang mantan tapi gak ada sesuatu yang harus membuat aku tanggung jawab sayang" jelas calvin yang sudah memegang kedua lengan ranti gemas

"Aku gak percaya vin. Kenapa sih vin apa aku masih kurang di mata kamu. Apa karna aku anak kampung anak miskin anak tidak berpendidik jadi kamu ehmm.. ehmmm vin" ranti tidak jadi menyelesaikan ucapan nya karena calvin lebih dulu melumat kasar mulut ranti

"Calvin! Emhh..." saat di beri sela ranti hanya akan berucap kata yang tidak perlu saja menurut calvin makadari itu ranti tidak calvin beri sela
Calvin mencium ranti ugal ugalan satu tangan nya mengunci kedua tangan ranti diatas kepala satu tangan nya masuk ke dalam daster bawah ranti memainkan lembah favorite calvin

Hingga saat suara desahan lah yang lolos dari mulut ranti akibat ulah calvin baru lah dia berhenti melumat mulut ranti
"JAHAT" ucapan yang lolos pada mulut ranti
Calvin yang mendengar terdiam sebentar hanya sebentar tak sampai 5 menit tapi setelah itu calvin lebih brutal lagi

"Aku mau cerai. Aku tak tau ke depan nya akan siapa lagi yang kau ajak selingkuh" calvin berhenti menjilat leher ranti

"Tak akan ku turuti permintaan mu" jawab calvin dan kini mulut nya lagi asik pada tubuh atas ranti

"Calvin aku lelah vin. Apalagi dengan orang tuamu aku tak bisa lagi bertahan" ranti masih belum juga terpancing lagi dengan kegiatan calvin

"Kamu bisa tidur liburan atau belanja bila kamu lelah. Tapi jangan harap untuk aku lepasin kamu" calvin kini sudah menemukan gunung favorit nya bermain di sana tanpa memedulikan ranti

"Calvin aku gak bisa untuk" gantung ranti di akhir kalimat

"Gak bisa tinggal sama mamah?" Sambung calvin yang paham
"Kamu tinggal sini ajah gpp nanti akhir minggu aku kesini" ucap calvin mengalah sembari berusaha menuntaskan hasrat nya perlahan

"Calvin aku. Aku gak bisa vin" ucap ranti dan menangis

"Jangan lagi menangis ada aku di sini. Bila lelah istirahat dahulu tapi jangan pernah berfikir untuk berhenti" ucap nya dan langsung mulai menaiki ranti
Membuat rasa kenikmatan untuk dirinya sendiri tapi calvin tidak lah egois.dia tetap memikirkan ranti dan kenyamanan nya

"Akh .. emhhh emmhhh sayang, kau selalu nikmat" calvin terus mengaduk ranti yang ada di bawah nya

Membolak balikan ranti sesuai kemauan nya.
Akhirnya calvin sampai pada puncak kenikmatan nya
Dicium kening ranti kelopak mata dan bibirnya
Calvin mundur sebentar memandangi wajah ayu ranti dan berpindah di samping ranti

"Mama apa kabar" ucap ranti menanyakan mertua nya

"Setelah kamu berkali kali di buat patah oleh mamah tapi kamu masih peduli dengan keadaan mamah. Gimana aku gak bangga punya istri kaya kamu" ucap calvin dan memeluk erat pinggang ranti

"Gimana pun dia tetep mamah kamu yang berati mertua aku dan sudah menjadi mamah aku juga. Dan mamah juga dulu baik kok bukan jahat" ranti lebih membela mamah
Calvin tersenyum lebar dan memeluk istrinya sayang

"Entah mengapa mamah jadi begitu sama kamu yang" ucap calvin yang masih setia memeluk ranti

"Gih kamu mandi sana keburu anak nya pulang nanti" ranti menyuruh calvin untuk segera bebersih dan mendorong nya pelan

Calvin masih setia dengan senyuman nya itu dan setuju untuk segera membersihkan diri

Selepas kepergian calvin ranti diam merenung. Ingin rasa nya menangis dan berteriak pada nya
Entah mengapa ranti lebih menjadi emosional saat ini
Teringat akan lembar foto yang dia terima beberapa bulan lalu. Di sana terdapat calvin dan bella. calvin memeluk bella sayang selayak nya dia memeluk ranti

Untuk apa menangis lagi pikir ranti semua nya akan berjalan baik baik saja pikirnya lagi dan segera beranjak mengganti sprei bekas pergulatan nya tadi


Bubay ..

Luvv 💜💜💜

JANDA dan PERJAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang