66

37 2 0
                                    

Bang soekjin ayo peluk aku, jangan ketemu hantu terus, apa lagi cium cium tuna. Ya ampun 🤦‍♀️ aku bingung loh.

Aku butuh sandaran, sandaran ternyaman yang kau berikan.

Ahh.. syudah lah

Begitu syulit lupakan calvin kok kamu ya brengsek banget.
Begitu syulit hentikan Ranti kok kamu ya ngeselin banget .

Huh, ayo lah lanjut. Biar gak ada yang kasi  BINTANG tapi bukan BIR ya gak papa wes.

Sejati nya penulis adalah menyelesaikan sebuah kisah yang sudah dia buat.

B

etul tak, betul tak ????

Ya sudah ayo lanjutkan

Tetap menyerah dan jangan semangat derr

*****

🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞
Nah lo sukurin gua kasih banyak banyak tuh plang biar pusing ngitung nya

Di keheningan malam dengan suasana gelap terdengar bunyi langkah kaki pelan menapaki lantai

Aku terdiam, menunggu siapa yang akan datang di balik langkah kaki itu

"Sayang..."
Suara manja dengan deru nafas yang hangat seolah menggelitik menyapa kulit leher belakang ku

'Cup' 'cup' 'cup' suara Kecupan mesra dari belakang leher ku hingga ke arah telinga kiri ku.

-siapa pikir ku. Sebab posisi ku membelakangi nya

"Masih lama kah" tanya nya sensual dengan tangan menyapu rambut kepala ku

"Terganggu kah dengan cahaya layar macbook ku" ku alihkan pandangan. Menghentikan ketikan pada keyboard lalu memutarkan kursi 360⁰ ku

Kini tampak Ranti yang mengenakan lingirie hitam sangat bertabrakan dengan kulit tubuh nya yang putih pucat

Aku terpana dengan apa yang selalu dia kenakan. Bukan ..
Bukan hanya karena lingerie yang dia kenakan namun dengan apa yang dia kenakan selalu terlihat bagus di tubuh nya yang putih dan mungil

MEmutari kursi kerja yang aku duduki dengan sedikit sentuhan pada lengan dan pundak ku
Di akhiri duduk di atas pangkuan ku

"Apa yang kau ingin kan sayang.." kata ku dengan sedikit meraba tubuh belakang nya berakhir pada bokong padat berisi milik nya

"Aku merindukan mu sayang.." kecup nya manja pada rahang yang di tumbuhi sedikit bulu halus milik ku

"Se rindu apa kau padaku  sayang..." menyandarkan tubuh ku pada sandaran bangku lalu menatap nya pongah dengan senyum intrik milikku

Tangan nya beralih melepas jas yang masih aku kenakan,
"Kenapa malam malam begini masih mengenakan jas kerjamu baby" suara manja nya menggelitik menusuk pada relung dalam hati ku

Melemaskan tangan ku yang kram akibat terus menerus mengetik setiap kata untuk menjadi kalimat, pada pegangan samping bangku kerja yang sedikit empuk itu

Dengan sedikit kepala mendongak "aku belum selesai kerja sayang, makanya aku masih mengenakan stelan kerja ku"

Tangan nya meraba pada kerah leher kemeja ku, melonggarkan dasi yang masih aku kenakan lalu melepas nya menjadi lipatan kecil dan di simpan di atas meja kerja itu

JANDA dan PERJAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang