WARNING
TYPO BERTEBARAN
.
.
.
.
.
JANGAN LUPA VOTE
&
KOMEN
.
.
HAPPY READING
.Disclaimer: Masashi Kishimoto
Pairing: Sasufemnaru- Putri Luar Biasa -
Setelah berpamitan kepada oka-sama nya, Naruto bergegas pergi dengan kiba. Mereka harus menyiapkan segala sesuatu untuk perang, naruto sudah mendeklarasikan perang dengan kerajaan danzo maka ia harus siap lebih dari ini.
Memantau langsung persiapan walau hanya 2 hari sudah membuat Naruto tenang, maka dari itu tujuan nya kali ini datang ke desa Ki'Ai bersama kiba.Mereka membutuhkan waktu 3 hari penuh untuk sampai di pinggir kota otogakure, jalan yang memang tak di benahi tak menghalangi perjalanan mereka. Selian karena musibah 10 tahun silam, tak ada yang menginjak desa Ki'Ai karena jalan menuju desa itu sangat lah berbahaya.
Tebing demi tebing, jurang dan jurang, berada di berbagai sisi. Seolah mengelilingi desa Ki'Ai itu sendiri, maka dari itu tak ada ya g menyelidiki lebih lanjut kejadian di desa Ki'Ai saat 10 tahun silam.
Netra sapphire naruto menatap papan yang tertancap sebagai tanda memasuki wilayah desa, di papan itu tertulis Ki'Ai dengan cukup besar. Papan yang terlihat sudah rapuh itu masih berdiri kokoh, rerumputan liar sudah menjalar hingga bagian atas plank.
"Bagaimana persediaan senjata belakangan ini?" Naruto menatap sekitar nya dengan amat serius, kaki nya tak berhenti melangkah dan terus melangkah.
"Semua tersedia, tak ada kekurangan sedikitpun, bahkan mereka membuat cadangan senjata" kiba menyahut dengan sigap, ia terus mengimbangi berjalan di sisi naruto.
Tak hayal mereka mendapatkan sapaan dari para pasukan malam yang memang menyabut kedatangan tuan mereka, Naruto sendiri hanya mengangguk dan tersenyum membalas sapaan mereka.
Naruto dan kiba berhenti di sebuah bangunan besar, terdengar suara bising dari besi dan batu yang saling bersentuhan cukup kuat.
Melangkah masuk naruto memperhatikan anggota pasukan malam yang khusu untuk membuat senjata "apa busur dan panah cukup?" Tanya nya
Sosok yang di tanya membungkuk sesaat sebelum menjawab "ha'i, putri. Semua lengkap, dari busur, pedang, dan juga senjata lainnya" sahut nya sangat sopan.
Naruto mengangguk mengerti, ia berbalik berjalan meninggalkan bangunan itu "di mana gara?" Tanya nya tanpa menoleh.
Kiba yang memang setia berada di sisi naruto menoleh pelan, menatap tuan sekaligus teman nya itu "gara sedang melakukan pemantauan kerjaan danzo" info nya
"Apa persediaan obat dan makanan cukup?"
"Ya, aku memiliki buku nya. Akan aku ambilkan saat kita sampai di tempat peristirahatan" jawab kiba
"Terimakasih" kiba dengan cepat menoleh kepada Naruto, ia memasang wajah bingung kala pendengaran nya mendengar ucapan 'terimakasih' Naruto.
"Apa yang kau ucapkan naru?" Kiba bertanya tak mengerti "seharusnya aku lah yang mengucapkan itu padamu, jika kau tak membeli ku dan mengirim ku kemari-- mungkin saja aku--" jelas nya menatap sedu pada naruto

KAMU SEDANG MEMBACA
Putri Luar Biasa
FanfictionPerjuangan seorang putri bungsu dam sang ibu untuk mengambil apa yang seharusnya menjadi milik mereka, dalam perjalanan itu membawa naruto bertemu dengan orang yang ia cintai uchiha sasuke