WANITAKU PART 23

158 6 0
                                    

SEMOGA BAHAGIA ☺️

.
.
.

Jonand melihat Chika berlari sambil menangis. Dia merasa bersalah, tapi tidak bisa berbuat banyak. Karena apa yang dia lakukan hanyalah demi menyenangkan wanita yang dicintainya itu.

Marsha : Makasih kak..

Jonand : (Mengelus rambut Marsha) Aku udah nepatin janji buat bantuin kamu. Jadi jangan nekad lagi..

Marsha : (Mengangguk) Aku yakin kakak bisa dapetin yang lebih dari aku

Jonand : Kalo gabisa?

Marsha : (Terdiam)

Jonand : (Tersenyum kecut)

Zean pun sampai harus keliling sekolah demi mencari Chika tapi tetap tidak ketemu. Telfon darinya juga diabaikan oleh chika. Zean berencana untuk pulang menenangkan diri. Tapi di parkiran..

Zean : Pinjem motor do!

Aldo : Jangan gila lo!

Zean : (Merebut kunci motor Aldo lalu mengejar Chika)

Aldo : Zeannn!!! (Teriaknya)

Frez : Naik motor gw cepet!! (Mengejar zean)

Zean memepet motor Gito. Dan Gito pun menepi. Chika turun dari motor Gito kearah zean, karena takut dia akan menghajar Gito. Sedangkan Aldo dan frez sudah siaga jika mereka baku hantam.

Zean : (Memegang kedua bahu chika) Apa maksudnya ini sayang?

Chika : Udah aku jelasin semuanya zean...aku bukan pacar kamu.. (Bergetar menahan tangis)

Zean : Ngga lucu! kita udah ada rencana nikah. Kenapa kamu jadi gini?

Chika : Aku bukan pacar kamu. Kamu putusin aku karena dulu aku selingkuh..

Zean : Ya terus kenapa? Itu dulu. Sekarang Aku ingetnya kamu pacar aku, dan kamu juga bilang kamu cinta aku. Masalahnya dimana?

Chika : Kondisinya udah beda zean..

Zean : (Menarik nafas panjang lalu memeluk Chika) Tolong jangan gini Chik, aku sayang kamu...

Chika : (Menangis dipelukan zean)

Zean : (Melirik ke Gito) Tinggalin, biar gw yang anter

Gito hanya menurut. Zean mengantar Chika pulang. Ingin rasanya dia memeluk chika seharian, tapi dia paham wanita itu butuh waktu sendiri. Akhirnya zean pun pulang kerumah.

Bunda Shani : (Kebingungan membawa bunga didepan pintu rumah)

Zean : Bunga dari siapa Bun?

Bunda Shani : Ngga tau sayang, bunda kira dari mantan ayah sambung kamu, tapi bentuk tulisan disuratnya beda

Zean : (Melihat suratnya lalu mengejek) Mantan terindah bunda kali, saingannya ayah Gaby dulu

Bunda Shani : ini nih saingannya ayah Gaby (Menjewer zean)

Zean : Aduh aduh, ampun bundaaaa

Berhari-hari anak dan bunda itu sangat pusing. Shani dibuat pusing dengan kiriman bunga yang tak ada hentinya. Sedangkan zean pusing memikirkan Chika.

Zean : Udah 3 hari ngga masuk bang, telfon gw juga ngga diangkat

Elo : Sabar bro, mungkin butuh waktu sendiri

Zean : (Terdiam merenung)

Marsha : Zean, aku mau ngomong bentar

Elo : Yaudah, gw pergi dulu ya (diangguki oleh zean)

Zean : (Menatap Marsha) Kalo kamu mau ngomongin tentang hubungan kita, jawaban aku masih sama. Nanti malah kamu sakit hati lagi

Marsha : Engga, aku cuma mau ajak kamu jalan habis pulang sekolah. Sebentar doang kok. Gimana?

Zean : Aku usahain

Marsha mengajak zean ke tempat-tempat yang sering mereka kunjungi untuk mengingatkan hal-hal indah selama mereka pacaran. Tapi zean tidak fokus karena memikirkan Chika. Malam ini dia memutuskan untuk meminjam motor Aldo dan pergi ke rumah Chika.

Ting (Bunyi chat WA Chika)
Kang galon♥️ : Sayang, aku didepan rumah kamu.
Keluar bentar, aku kangen...

Chika keluar dengan mata sembab...

Zean : (Tersenyum pada chika) ikut yuk..

Chika : Kemana?

Zean : Ikut aja (Menarik Chika naik ke motornya)

Dia membawa Chika keliling kota bandung. Bajunya yang terasa basah, membuatnya sadar kekasihnya itu terus menangis dibelakang. Tak hentinya dia menciumi tangan Chika sepanjang perjalanan untuk menenangkannya. Hingga sampailah mereka di tujuan. Sebuah bukit dengan pemandangan terindah. Mereka duduk berpelukan dari samping.

Zean : (Menarik tangan Chika dan berusaha memakaikan cincin di jari manisnya)

Chika : (Menarik tangannya) Aku gabisa zean..

Zean : Kenapa?

Chika : Udah aku jelasin kan semuanya..

Zean : (Membaringkan tubuhnya di samping chika, mengatur nafasnya sembari menatap langit)

Zean : Sayang itu kenapa sebenernya.. Aku udah bilang, ngga masalah kondisi ingatan aku gimana. Yang penting kita saling cinta.. (Ucapnya lembut)

Chika : (Menangis membelakangi zean)

Zean : Sayang..

Chika : (Masih tetap menangis tanpa menoleh)

Zean : (Beranjak duduk, memeluk dan mengecup kepala Chika) Bilang ke aku, aku harus gimana?

Chika : (Mendongak ke zean sambil menangis)

.
.
.

🌀BANTU FOLLOW, LIKE, COMMENT, AND SHARE YUUU🌀

WANITAKUWhere stories live. Discover now