WANITAKU PART 36

151 11 1
                                    

SEMOGA BAHAGIA ☺️

.
.
.

Zean terbangun dalam keadaan linglung mencari wanita itu. Hingga sebulan penuh lamanya tak ada kabar satu pun. Zean bolak-balik ke rumah pucho setiap malam untuk bertemu Kitty, tapi hasilnya tetap nihil. Homeschooling. Itulah alasan keparat yang membuat mereka sulit bertemu. Shani merasakan perubahan sikap putranya. Jangankan untuk ngobrol, makan bersama pun sudah jarang.

Aldo : Mungkin zean langsung ke bengkel bunda. Semenjak Kitty buatin akun Ig sama tiktok itu, orderan motor modif langsung meledak

Bunda Shani :Jadi nama "Romeo Auto Garage" itu..

Adzana : Ide Kitty (Potongnya) Bang zean yg minjemin hp. Adzana liat sendiri dia bikin akun itu di UKS.

Frez : Gila si, sehari pegang hp zean, omzet bengkel sebulan auto tembus 3 digit. Bener-bener ngga manusiawi

Pio :Kalo ngga manusiawi terus apa? Setaniawi?!

Frez : Spek Bidadari (Jawabnya Kompor)

Pio : Iiihhhh!!! Puji aja terus!!! (Protesnya memukuli lengan Frez)

Shani ternganga mendengar isi obrolan di sela makan siang itu. Mengetahui putranya tidak menceritakan hal sebesar ini justru membuatnya asing. Dia tidak ingin kehilangan putranya sendiri. Segera dipacunya mobil kearah bengkel sembari menelfon zean. Tapi tetap tidak ketemu hingga malam. Shani pun memutuskan pergi ke SMA. Barangkali putranya ada disana. Tapi ternyata..

Chika : Bundaaa!!!!!!! (Teriaknya berlari dari jauh)

Bunda Shani : (Menoleh dan terperanjat kaget) Mmmmmmpppp!!! Mmmmmmpppp!!! (Berontaknya berusaha melepaskan bekapan tangan kekar itu)

Bugh! Bugh! (Chika melempari kedua pria itu dengan batu)

Chika : Lepasin bunda! (Berusaha menarik Shani)

Pria bertopeng  : Jangan ikut campur manis (Jawabnya sembari mengunci tangan Shani ke belakang)

Brak! (Sebuah ember bangunan mendarat di kepala pria itu.

Anak buah : Non, masuk mobil sekarang! (Diangguki oleh Chika)

Anak buah pucho yang ditugasi untuk mengawasi Shani dan putri-putrinya merespon dengan kilat. Ketiga pria itu langsung dibawa ke markas pucho. Sementara anak buah yg lain mengantar Chika dan shani. Sepanjang jalan mereka hanya diam. Tak ada pembicaraan satu pun sampai tiba di rumah masing-masing.

Bunda Shani : Masih inget punya bunda dirumah? (Tanyanya sembari menangis)

Zean : (Berjongkok memeluk bundanya yang duduk di sofa) Maafin zee udah bikin bunda khawatir..

Bunda Shani : (Menangkupkan kedua tangannya ke pipi zean) Jujur ke bunda. Kamu kemana aja?

Zean : Tante Melody ngajak zee ketemu barusan.

Bunda Shani : Melody atau Pucho? (Selidiknya)

Zean : (Menggenggam tangan Shani) Bunda.. zee tau, luka masa lalu itu masih membekas jelas. Punya tempat tersendiri di hidup bunda. Tapi bukan berarti, masa yg sekarang ngga layak dikasih porsi kan?

Bunda Shani : (Menatap lekat putranya) Bunda harus kasih porsi ke siapa? Putri bungsu Aya?

Zean terdiam seribu bahasa. Ini pertama kalinya dia melihat tatapan sedalam itu dari bundanya. Segala usaha pengalihan topik darinya terbaca dengan mudah oleh Shani. Tapi untunglah dia putra Gaby. Dengan sihirnya, sang bunda urung bertanya lebih lanjut. Dia menjaga bundanya sampai tertidur, lalu pergi lagi. Tentu saja untuk memberi pelajaran pada pelakunya sekaligus melakukan rutinitas. Sementara itu, di rumah pucho..

Tante Melody : Rekomendasi dari keponakanku

Papi pucho : Bukannya dia sendiri jauh lebih bersinar dari yang lain? Kenapa bukan dia yang kamu jadiin model atau ajak main film sekalian?

Tante Melody : Anak itu selalu berusaha ngangkat orang lain.. dia mau putrimu, terutama yang bungsu, buat gantiin posisinya

Papi pucho : (Tersenyum) Dia memang istimewa

Tante Melody : Lalu.. mana putrimu?

Papi pucho : Yang barusan masuk itu namanya Tamara. Adiknya namanya Angel. Tapi dia lagi ngga mau keluar kamar

Tante Melody : Kenapa? Lagi sakit?

Papi pucho : (Terdiam mematung)

Betul. Hatinya sedang sakit. Pucho tau betapa putrinya itu pun sama hancurnya. Air matanya selalu mengalir deras dibalik pintu kamar, setiap kali lelaki itu datang dengan segala ucapan cinta dan rindu untuknya. Dia sendiri terkekang dalam penjara yg tak bisa digambarkan lewat kosa kata.

-Ingatan Kitty On-

Zean : Apa gunanya semua ini Njell.. Kita ini satu. Kemanapun jalan yang kamu pilih buat lari dari aku, justru itu jalan yang bakal nganter kamu ke aku..

Tapi kalo Enjell emang ngerasa keganggu, izinin  lelaki kamu ini yang mundur.. aku rela menghilang selamanya dari dunia kamu...

Besok sebelum bell pulang, kalo aku masih ngga liat kamu di sekolah, biar mayat aku yang dateng ke kamu malem harinya. Cinta dari berandalan ini emang ngga layak nyentuh surga kan? Udah sepantasnya aku bawa semuanya ke neraka..
(Lirihnya, bersimpuh di depan pintu kamar Kitty)

-Ingatan Kitty Off-

Kitty : Kamu susah diatur.. keras kepala.. hiks.. (Menangis, memeluk erat jaket zean)

Zean : Enjell.. (Lirihnya dalam hati, melihat siluet itu dari depan gerbang)

.
.
.

🌀BANTU FOLLOW, LIKE, COMMENT, AND SHARE YUUU🌀

WANITAKUWhere stories live. Discover now