WANITAKU PART 42

115 9 0
                                    

SEMOGA BAHAGIA ☺️

.
.
.

Jam menunjukkan pukul 05.00 WIB. Semburat cahaya keemasan bergerak dari ujung timur, memecah rona muram rembulan yang sempat terbelah menjadi 3 semalam. Surya mulai hadir menawarkan kehangatan. Menambah riuh hiruk pikuk para siswa yang sedang sibuk bahu membahu memasukkan barang bawaannya. Samar-samar terdengar kicauan mesin besar bis wisata yang bertengger disepanjang jalan depan SMA Natio sejak subuh. Inilah hari yang ditunggu-tunggu. Liburan.

Marsha : Nih! Udah dicoret sama bu sisca (Paparnya, menunjuk kertas pembagian kursi)

Olla : Ya gabisa gitu dong, ini udah hari H!! Anjinglah!! (Kesalnya seraya membanting tas)

Kitty : Olla.. udah gapapa, biar aku sama Katrin yang pindah. Kita masih bisa kumpul disana

Muthe : Ya gabisa gitu dong Kitt, masa kita kepisah

Aldo : Kalian semua disini (Potongnya)

Marsha : Maksud lo?

Frez : (Memberikan kertas nomor ke Kitty) Kursi zean sama gw buat lo sama Katrin. Dia sama gw pindah ke bis 7 (Jelasnya)

Katrina : (Menatap tajam Marsha) Puas Lo?!

Perdebatan selesai. Berkat orang yang bahkan tidak menunjukkan batang hidungnya. Jeda 30 menit waktu tunggu, perselisihan mengenai pindahnya zean dari bis itu masih bergema di kanan kiri. Mereka saling sahut-sahutan beradu argumen sana sini. Tapi tidak dengan kitty. Wanita itu seperti tidak memiliki tenaga untuk terlibat didalamnya. Kedua matanya menatap kosong keluar kaca jendela, terdiam merenungkan percakapan yg tak sengaja dia saksikan semalam.

-Flashback On-

Zean : Gabung kemana maksud kamu? Ke grup kejahatan busuk itu? Kamu mau bunuh adik kandung kamu sendiri? (Ketusnya)

Chika : Aku mau perjuangin cinta aku ke kamu. Apa itu kejahatan menurut kamu?!!

Zean : Itu bukan perjuangan Chik. Itu ambisi gila! (Tegasnya) Apa gunanya semua itu, kalo tanpa berbuat kotor pun, kamu udah punya tempat tersendiri di hidup aku

Chika : Tapi bukan sebagai kekasih kamu! (Bentaknya)

Chika : Aku tau kamu lakuin semua ini cuma demi Angel kan? Kamu terpaksa nemuin aku hari ini atas permintaan papi. Karena kamu takut aku bakal berubah jahatin Angel. Iya kan? (Lanjutnya, tersenggal-senggal)

Zean :(Menangkupkan tangan di kedua pipi Chika) Liat aku baik-baik. Dimana letak keterpaksaan itu? Aku nemuin kamu karena pengen ngobatin rindu kamu. Lagipula apa ruginya kalo kita sahabatan?

Chika : Cukup! (Tolaknya menghempas tangan zean). Keputusan aku udah bulat. Aku bakal tetep rebut balik cinta kamu apapun yang terjadi.

-Flashback Off-

BSSSSSSSS!!!

Tarikan rem tangan bis menyeruak. Memaksa tubuh Kitty kembali tersadar dari jeruji lamunan. Waktu tunggu telah usai, pemberangkatan dimulai. Banyaknya beban pikiran membuat perjalanan hari itu terasa 2x lipat lebih panjang. Tepat pukul 02.00 dini hari bis telah sampai di pelabuhan Gilimanuk. Kemudian lanjut menuju Bedugul untuk cek-in. Tampak di pemberhentian itu, Kitty dan Marsha kompak memperhatikan bis 7. Tapi dari semua manusia yang keluar, tidak ada wajah zean disana.

(Brakk!! Suara bantingan pintu kamar)

Marsha : Apa susahnya si ngomong?! Gw berhak tau dimana dia (Protesnya)

Frez : (Membuang nafas kasar) Dia nemuin Chika! Puas?! Dari dulu maksa mulu kerjaannya, heran!

Pio : Frez, jangan gitu.. aku kalo jadi Marsha juga pasti bingung nyariin kazee

Adzana : Percaya ke Abang Sha. Kalo dia sampe skip study tour ini, berarti emang ada yang lebih genting (ucapnya berusaha menenangkan)

Marsha : Kenapa gaada sedikitpun inisiatif dia buat kasih kabar ke gw. Sebenernya gw ini masih ada apa ngga di dunia dia (Lirihnya mulai terisak)

Kekhawatiran yang beralasan. Zean memang sudah jarang berinteraksi dengannya. Bahkan saat ini lelaki itu rela skip study tour hanya demi bisa menemui mantan pacarnya. Tubuh lelah dan info seperti itu membuat pikiran Marsha semakin tidak karuan. Dia tetap terjaga meski yang lain terlelap. Apalagi yang dia bayangkan? Tentu saja wajah sumringah Chika saat bisa kembali dekat-dekat dengan zean. Padahal kenyataannya, sebaliknya..

(Pukul 07.00 waktu Bandung. Tampak seorang wanita menepi disudut balkon, turut meresapi suara-suara yang berkecamuk diotaknya setelah huru-hara antar saudara malam itu)

"Liat sendiri kan? Untuk ke sekian kalinya kamu lebih milih ngikutin badjingan ini dibanding aku! (Menunjuk Aran yang terkapar lemas)"

"Terserah kamu maunya gimana Chik.. pantang buat aku kasar ke wanita, apalagi kalo wanita itu kamu. Aku siap nerima semuanya. Seribu granat yang kamu lempar ke Enjell, pada akhirnya bakal aku ambil alih semua. Lakuin aja, aku ngga keberatan mati ditangan mantan sendiri.."

Elo : Kamu udah liat sendiri gimana sabarnya zean ngadepin tingkah kamu semaleman ini. Sekarang coba liat ke bawah (Suruhnya)

Chika : (Melihat ke bawah lalu memejamkan matanya)

Elo : Sekalipun kamu usir puluhan kali, dia tetep nungguin kamu dibawah. Mati-matian temen abang belajar supaya setara sama zean perihal cinta cuma demi dapetin hati kamu! Tapi yang kamu pilih malah tikus got model ginian! (Dampartnya menunjuk muka Aran)

Aran : Cinta gw ke adek lo lebih besar dari siapapun

Elo : Gw gaada urusan sama lo badjingan!

Chika : Cukup!!! Bisa diem ngga kalian berdua?!! (Bentaknya menangis)

Aran : Gw ngga bohong Chik, perasaan gw ke lo ngga pernah berubah. Dan kali ini gw gaakan mau kehilangan lo kedua kali. Siapapun yang berusaha rebut lo dari gw, pasti mati!! (Ucapnya tajam langsung berlari kearah Gito)

Chika : Arann!!!!!! (Pekiknya kaget)

Prahara cinta ini seperti kutukan yang tidak ada habisnya dari zaman ke zaman. Bukan cuma perkelahian, sepercik api pun mampu membakar habis seluruh ikatan yang dirajut puluhan tahun. Mengerti akan kondisi tersebut, Kitty selalu berhati-hati menyikapi segala sesuatu. Dia lebih memilih mengalah dan tidak memaksakan apapun jika memang itu beresiko memicu pertengkaran. Wanita itu saat ini dengan sabar meredam amarah dan memberi pengertian kepada ketiga temannya yang sudah tantrum dengan segala umpatan dan sumpah serapahnya. Dengan wajah dongkol kali ini mereka lagi-lagi harus bersabar. Tapi siapa sangka hukum tabur tuai instan terjadi saat itu juga

(Booommm!!!! Suara ledakan dari arah laut. Semua orang tersentak menoleh)

Adzana : Marsha!!!!! Pio!!!!!! (Teriaknya histeris melihat jetsky temannya terbalik dan meledak)

Olla : Mampus tenggelem!! Karma nyalip antrian orang!! (Ketusnya)

Katrina : (Menahan lengan Kitty) Gausah Kitt, biar petugas aja yang nolongin mereka

Kitty : Tapi Kath, La, mereka gabisa berenang (paniknya)

Muthe : Gais, i-itu kan.. (Menunjuk kearah laut)

.
.
.

🌀BANTU FOLLOW, LIKE, COMMENT, AND SHARE YUUU🌀

WANITAKUWhere stories live. Discover now