WANITAKU PART 27

180 9 1
                                    

SEMOGA BAHAGIA ☺️

.
.
.

Zean masih tetap terbungkam. Air mata gadis itu, semakin membuatnya tak bisa berkata-kata. Marsha sudah ingin beranjak pergi, tapi ditahan oleh zean. Mereka terdiam sangat lama sampai akhirnya ada yang datang memecah keheningan.

Aldo : (Ctak! Menjitak kepala zean) kemana aja lo?

Zean : CK! Sialan!

Frez : Buset tegang banget tuh muka, duduk napa

Aldo : Kesini bareng bang Gito nyet?

Zean : Engga, dia di bengkel (Jawabnya sembari duduk)

Frez : Pas banget!! gas bersih-bersih bengkel! (Ucapnya penuh semangat)

Aldo : (Melirik Marsha yang sedang menangis, lalu menoleh ke Frez)

Frez : Ee.. yaudah ngab, gw sama Aldo ke bengkel duluan. Ntar lo nyusul (diangguki oleh zean)

Melihat tensi yang sedikit turun, zean mulai memberanikan diri mengajak marsha pulang. Dia mampir beli pizza dan matcha untuk memperbaiki moodnya. Tapi gadis itu tetap murung. Dia masuk ke kamar dalam keadaan menangis.

Mami Indah : Di rumah sering dimarahin papinya. Sama adiknya juga ngga deket. Ngga ada hari tanpa tangisan buat dia..

Zean : (Terdiam menatap kamar Marsha)

Mami indah : Cuma sama kamu anak tante bisa se-manja dan se-ekspresif itu. Di rumah ini dia ngga akan berani

Katrina : (Datang dari belakang zean) Jangan lagi mi, tolong..

Zean : (Menoleh) Katrin?

Katrina : Pulang kak, kejar cinta lo sana. Lo berhak nentuin pilihan sendiri.

Mami indah : Sayang, mami...

Katrina : Cukup Jonand yang bodoh ninggalin Katrin. Jangan mami rusak hubungan orang lain (Potongnya sambil menangis)

Indah terdiam. Memang benar dirinyalah yang berusaha menjodohkan jonand dengan putri sulungnya, ketika putri bungsunya sedang di fase PDKT dengan jonand. Tapi zean tidak ingin ikut campur. Dia tetap berusaha pamit pada Marsha yang masih enggan membuka pintu kamarnya itu.

Zean : (Menempelkan wajahnya ke pintu) Kamu boleh hubungin aku kapanpun kamu butuh. Aku pamit dulu sha..

Marsha : (Cklek! Membuka pintu kamar lalu menangis memeluk erat zean) Jangan pergi..

Zean : (Terkaget) Ini aku masih disini sha..

Marsha : (Melepas pelukan lalu mengenggam tangan zean) Aku janji bakal memperbaiki sikap. Aku gaakan gelarang kamu motoran lagi. Aku mau nerima apapun pekerjaan kamu. Aku bakal nurutin semua mau kamu. Aku.. aku..

Zean : Marsha tenang! (Ucapnya sembari menggerakkan kedua bahu Marsha)

Marsha : (Terduduk menangis didepan zean) Aku ngga mau kamu jauh zean... Aku gamau... Hiks..

Zean : (Berlutut memeluk Marsha lalu menggendongnya ke bed)

Zean tidak tega meninggalkannya sendirian. Dia temani gadis itu hingga tertidur, baru kemudian pamit pulang pada mami marsha. Karena bunda Shani meminta diambilkan file yang tertinggal dirumah. Zean segera mengambilnya lalu menuju ke bengkel untuk menjajal motornya yang selesai di finishing sekalian mengantarkan file itu ke butik.

Zean : Maharani corporate?

Bunda Shani : Iya sayang, mereka minta desain dari bunda

Zean : (Terdiam serius)

Bunda Shani : Kok diem?

Zean : Bunda udah ketemu orangnya?

Bunda Shani : Belum, baru utusannya yang kesini

Zean : Kapan rapatnya Bun?

Bunda Shani : Lusa mungkin, kenapa si? Tumben anak bunda excited

Zean : (Menggenggam kedua tangan bundanya) Zee mau bunda lebih hati-hati. Kalo perlu lusa zee ikut bunda rapat

Shani gelagapan melihat respon serius dari zean. Dia sampai lupa menanyakan motor siapa yang dipakai putranya itu. Zean keburu pergi touring bersama geng 48. Sedangkan dirinya mulai cari tau lebih dalam perusahaan itu. Begitupun pucho. Dengan berat hati dia meninggalkan putrinya yang sedang sakit untuk pergi ke makam sendirian. Karena dirinya sedang mencari tau sesuatu.

Papi Pucho : Kalo anda sampai terlibat lagi, saya pastikan anda selesai

Papi Cio : Sebaiknya tutup mulut dan lindungi kedua putri anda! Mereka berdua kliatan menarik, untuk dihabisi..

Papi pucho : (Mencekik leher cio sambil berbisik) Jangan meremehkan Pucho Alexa

Papi Cio : Uhuk! Satu orang saja tidak akan bisa menjaga semua orang (Jawabnya dengan leher tercekik)

Papi pucho : (Melepas dengan kasar leher cio) Bukan hanya saya, pawang-pawang putri saya juga akan membunuh anda ditempat kalau mereka sampai terluka.

Sampai saat ini backingan cio masih belum diketahui. Dia bisa dengan mudahnya bebas lagi dan lagi. Itulah sebabnya pucho selalu memberi pengamanan ekstra pada kedua putrinya. Tapi sebetulnya, pengamanan paling efektif menurut pucho adalah dari mereka yang saling terhubung satu sama lain dengan putrinya.

Kitty : Uhuk! (Melihat kanan kiri)

Bibi : Sudah sadar non? mau bibi ambilin minum?

Kitty : Bibi? Kok angel di kamar? Bukannya tadi masih di makam mami

Bibi : Non angel pingsan lagi tadi disana. Mamang nungguin non di luar makam. Ngga taunya udah ada yang bawa kesini.

Kitty : Siapa yang bawa kesini bi?

Bibi : Ee.. itu.. anu non..

Kitty : (Melihat ke meja samping tempat tidurnya)

Bibi : (Menyodorkannya ke Kitty) Ini titipan, Katanya buat non angel

Kitty : Bunga ini.. (Ucapnya mengingat sesuatu)

.
.
.

🌀BANTU FOLLOW, LIKE, COMMENT, AND SHARE YUUU🌀

WANITAKUWhere stories live. Discover now