WANITAKU PART 26

181 9 0
                                    

SEMOGA BAHAGIA ☺️

.
.
.

Mendengar cerita itu, Kitty langsung bangkit memeluk papinya. Pada akhirnya sang penyembuh harus tidur dengan perasaan kalut, menangis memeluk sweater maminya. Begitupun zean. Lelaki itu meluapkan rasa sedihnya dengan mengutak-atik sesuatu di bengkel semalaman dan baru pulang pagi harinya.

Bunda Shani : Tidur dimana sayang? (Ucapnya seraya membukakan pintu)

Zean : Ngga tidur Bun, ada kerjaan dikit (Jawabnya melewati Shani)

Bunda Shani : Zee marah ke bunda?

Zean : (Menghentikan langkahnya lalu menoleh) Marah kenapa?

Bunda Shani : (Menangis) Maafin bunda ya sayang, bunda belum bisa jadi contoh yang baik

Zean : (Memeluk bundanya) Bunda tetep sempurna di mata zee

Ucapan zean memberi kedamaian tersendiri bagi Shani. Dia berusaha mengalihkan kesedihan dan segera memasak telur, lalu mengantar putranya ke sekolah. Zean sendiri tau ini adalah hari Senin. Sudah pasti dia akan dipajang di tengah lapangan karena telat. Tapi ternyata salah.

Zean : Ngga pake kostum ginian juga dong pak, aellah.. 😒

Guru BP : Ini hukuman biar kalian berdua kapok ngga telat lagi

Gito : Bukan hukuman lagi si ini, lebih ke romusha

Guru BP : Sudah jangan banyak protes! potong rumputnya

Zean : Iye-iye! Bawel bener

Muthe : (Melihat mereka dari kejauhan) Yaampun.. lucu banget, itu sun go kong sama sun wu kong?

Olla : Anoman muthe! Lokal pride!

Siswa yang sedang berolahraga menertawakan mereka. Berbeda dengan Kitty, dia hanya melihat orang berkostum kera itu dari bawah pohon sambil nyender karena lemas. Dia tidak tau itu zean dan Gito. Aldo dan Frez yang sedari tadi pusing mencari zean malah ditahan para cewe.

Frez : Mau bantu gimana sayang? Zean sendiri lebih suka bengkel daripada kerja kantoran. Lagian statusnya juga udah putus.

Pio : Frez!! (Menabok lengan Frez)

Frez : Aku serius. Mau sampe kapan denial gini?

Adzana : (Melirik Aldo yang bersikap acuh) Aldoo..

Aldo : Iya, ntar aku tanyain

Adzana : Kamu kenapa sih jadi beda?

Aldo : Capek aja liatnya. Abang kamu terlalu sabar nurutin kemauan semua orang. Dia ngga mikirin dirinya sendiri

Marsha yang tidak sengaja mendengar obrolan mereka jadi meneteskan air mata. Dia pergi ke kamar mandi, membasuh muka dan merenungkan semuanya.

Katrina : Ngga semua harus ikutin maunya lo kan? (Tiba-tiba muncul)

Marsha : Gw lagi ngga mood debat.

Katrina : Siapa juga yang mau debat.

Marsha : Mau lo apa?

Katrina : Gw liat yang lo lakuin di UKS waktu itu, yang di taman sekolah juga gw liat

Marsha : Trus?

Katrina : Masih nanya? Perbuatan lo itu ngga bener kak. Liat tuh orangnya hampir ngga ada tenaga buat hidup.

Marsha : Gausah ikut campur kat! (Beranjak pergi)

Katrina : Woi! gw belum selesai! (Teriaknya)

Marsha semakin murung. Dia menyadari betapa tak seorang pun memperlakukannya sebaik zean. Lelaki itu bahkan belum pernah memarahinya. Marsha berkeliling mencari sosok yang belum terlihat dari pagi itu. Tapi zean sudah tidak ada di sekolah.

Gito : Gokil si, motor ringsek bisa jadi retro gini

Zean : Biasalah ini

Gito : Ajarin gw lah ngab cara modifnya. Gw siap bolos lagi

Zean : Gampang.. Bantu gw finishing ini dulu. Gw mau bawa seseorang pake motor ini

Wanita x : Yang mana? Gadis anime itu? Yang rambutnya pirang? Atau yang matanya teduh?

Zean : (Menoleh lalu terdiam sesaat) Siapa?

Wanita tak di kenal itu mengajak zean ngobrol empat mata di resto depan sekolahnya. Sebuah obrolan yang membuat zean seperti tersambar petir di siang hari. Untungnya dia bertemu Pucho yang datang untuk menunggu putrinya disana.

Zean : Namanya Cindy Maharani

Papi pucho : (Terdiam berpikir)

Zean : Om kenal dia?

Papi pucho : Pernah denger namanya

Zean : Kenapa muka dia lebih mirip zee dibanding bunda om. Apa bener zee ini anak kandung bunda?

Papi pucho : (Menepuk pundak zean) om saksinya kamu putra Shani-Gaby

Zean : Tapi kenapa..

Papi pucho : Biar om yang selidiki boy. Kamu gausah cemas (Potongnya)

Obrolan itu berakhir setelah para siswa terlihat berhamburan pulang keluar gerbang sekolah. Pucho buru-buru menghampiri Kitty. Zean yang melihat wanita itu dipapah rekannya, reflek berdiri ingin lari mengahampiri. Tapi..

Marsha : Kamu suka dia? (Datang dari samping zean)

Zean : (Menghentikan langkahnya) Marsha? Kamu disini?

Marsha : Aku nyari kamu seharian

Zean : Maaf, aku tadi habis kena hukuman, trus lanjut bolos

Marsha : Kamu belum jawab pertanyaan aku

Zean : (Terdiam cukup lama)

Zean : Ayo aku anterin pulang... (Ucapnya sembari menggandeng tangan Marsha)

Marsha : (Mematung ditempat, berkaca-kaca menatap zean) Jawab aku zean..

.
.
.

🌀BANTU FOLLOW, LIKE, COMMENT, AND SHARE YUUU🌀

WANITAKUWhere stories live. Discover now