WANITAKU PART 30

166 12 2
                                    

SEMOGA BAHAGIA ☺️

.
.
.

Setiap orang tua menyayangi anaknya dengan cara yang berbeda. Baik indah maupun Oniel punya pertimbangannya sendiri. Itu juga yang dirasakan Pucho. Dia tersenyum melihat putrinya sibuk memasak menu yang tak asing lagi baginya. Meskipun tau tidak akan bisa memberikannya secara langsung, dia memasak menu itu. Untuk sekedar mengobati rindunya yang belum usai.

Kring..kring..kring... (Bel istirahat) dikantin..

Chika : Kalian ngga sama angel? (Tanyanya ke Olla dan Katrina)

Olla : Engga, adek lo murung mulu dikelas.

Jessi : Samperin aja Chik, kali aja ada masalah

Elo : Kasih waktu sendiri dulu, ngobrolnya dirumah

Chika : Anterin ya bang. Gw mau nginep disana agak lama (Diangguki oleh Elo)

Gito : Biar gw aja yang anter

(Semua orang diam menatap Gito...)

Gito : E... Maksudnya sekalian gw ada urusan sama om pucho sih (Alihnya salah tingkah)

Chika mengiyakan tawaran Gito. Zean mendengar percakapan itu dari arah parkiran. Dia pun melihat kesedihan yang mendalam dari mata Kitty. Apa yang terjadi selama dia hilang ingatan? Siapa yang menyakitinya? Zean bingung harus bertanya kemana. Dia merenungkan ini di basecamp.

Aldo : Gw udah ceritain semua yang gw tau ke lo

Frez : Aldo bener. Wajar sedihnya kebawa sampe sekarang.

Papi pucho : Kalian tenang aja, dia putri komandan Raymond. Udah pasti kuat (Tiba-tiba datang)

Aldo : Loh om? Kok disini?

Papi pucho : Biasa, dipanggil rapat study tour kalian

Zean : Om tau basecamp ini?

Papi pucho : Bukan cuma basecamp ini. Om juga tau semalem kamu berdiri didepan pager (Ledeknya ke zean)

Frez : Lah, ngapain Lo di depan pager? Ngepet?

Zean : (Muka salting sembari menggaruk tengkuk)

Mereka ngobrol cukup lama karena memang hari itu jam kosong. Semua guru sedang persiapan rapat bersama para donatur kegiatan study tour. Pucho sengaja datang lebih awal untuk bertemu zean, membicarakan tentang perkembangan aset Shani yang dirampas Cio. Setelah ngobrol panjang lebar, zean memutuskan untuk pergi dari sana. Sementara Kitty saat ini dikelas hanya melihati bekalnya dengan tatapan sendu. Tak ada nafsu untuk memakannya.

Katrina : Kamu lagi ada masalah apa gimana?

Kitty : Engga kok, lagi ngga nafsu aja

Muthe : Minimal sesuap Kitty.. (Ucapnya sembari menyodorkan garpu ke Kitty)

Kitty : (Mengambil spagetti dan mengarahkan ke mulutnya)

Zean : (Membelokkan tangan Kitty ke mulutnya dan hap! ) Hmmm enak..

Olla : (Ctak! Menghantam kepala zean dengan sendok) Heh! Main nyosor aja biji Ketapang!

Zean : (Tidak menghiraukan dan langsung duduk disamping Kitty) Habis istirahat pelajaran apa?

Kitty : Fisika, kimia

Zean : Yaudah yuk ( Menggandeng Kitty dan membawa beberapa kotak bekal itu)

Zean mengajaknya melewati jalan raya kota bandung yang luas dengan motor, lalu jalan kaki menapaki medan berbatu yang licin. Kitty hampir terjatuh berulang kali, tapi zean menangkapnya. Itu adalah sebuah tempat dengan air terjun yang indah. Disana, siswa nakal dengan kecerdasan diatas rata-rata itu mengajari Kitty pelajaran yang ditinggal hari ini. Kitty pun turut menikmati. Main air, menyuapinya makan dan duduk santai diatas batu besar. Zean ingin wanita itu, mengeluarkan seluruh bebannya hari ini, dan membuatnya lega.

Kitty : Kamu ngomong apa.. (Tanyanya bingung seraya ikut berdiri)

Zean : (Plak! Menamparkan tangan Kitty ke pipinya sendiri) Rasa lelah kamu berjuang sendirian nemenin aku waktu koma, tamparan Bunda, amarah Bunda, luka-luka kamu yang lainnya, Limpahin semuanya ke aku. Biar aku ambil rasa sakit kamu

Kitty : (Berkaca-kaca menatap zean) Jadi aku diajak kesini atas dasar rasa bersalah?

Zean : Kalo aku bilang atas dasar rasa cinta, apa masih ada ruang?

Kitty : (Terdiam sejenak) kenapa kamu masih nanya? ada banyak yang tulus ke kamu..

Zean : Selama itu bukan kamu, berarti bukan rumah buat aku

Kitty : Zee..

Zean : Mereka bukan tempat yang salah buat dikunjungi Njell.. tapi juga bukan tempat yang nyaman buat menetap (Potongnya). Kenapa aku harus nunggu lagi di tempat lain, sedangkan aku sendiri tau dimana rumah aku.

Kitty : (Meneteskan air mata) Tapi kamu tau sendiri kondisinya gimana..

Zean : (Meletakkan tangan Kitty ke dadanya)Ngga masuk akal kamu jalin hubungan sama orang lain secepet ini. Misalpun bener dia pacar kamu, aku tetep ngga peduli. Aku lelaki kamu yang asli. Bukan dia (Ucapnya mengeratkan rahang)

Kitty : (Menangis seraya mengelus rahang zean) Kamu keras kepala..

Didepan megahnya air terjun yang menderu, zean merengkuh kembali tubuh wanita yang terlihat semakin ringkih itu. Sepanjang perjalanan pulang dia menautkan tangannya ke tangan Kitty yang melingkar di pinggangnya. Tidak ada jarak se-sentipun. Masalah belum usai, mereka berdua sama-sama tau itu. Tapi setidaknya hari ini, ada waktu untuk berdua. Sampai di rumah, mereka disambut dengan senyum lebar pucho yang mengajak zean ngopi bersama di teras. Tapi zean buru-buru, karena dia harus menemani bundanya meeting sore ini.

Bunda Shani : Maaf, tapi saya baru bisa ACC project ini setelah bertemu CEO-nya langsung

Karyawan Cindy : Kalau menunggu pimpinan kami akan terlalu lama, beliau masih di luar kota

Zean : Gapapa, kami tunggu (Jawabnya tiba-tiba datang, langsung mendekati bundanya)

Bunda Shani : (Menoleh) Sayang?

Karyawan Cindy : Aaa.. ini tuan muda Romeo ya? Pimpinan kami mengirimkan salam untuk anda

Bunda Shani : Dari mana pimpinan anda tau nama belakang putra saya? (Tanyanya keheranan)

Karyawan Cindy : (Terdiam)

.
.
.

🌀BANTU FOLLOW, LIKE, COMMENT, AND SHARE YUUU🌀

WANITAKUWhere stories live. Discover now