WANITAKU PART 33

189 12 1
                                    

SEMOGA BAHAGIA ☺️

.
.
.

Melihat tatapan tajam kedua lelaki itu, jantung Kitty hampir berhenti. Zean sudah mengepalkan tangan sedari tadi, tapi dia menahannya karena rona wajah ketakutan dan air mata Kitty yang sudah hampir tertumpah.

Zean : Bawa masuk ke kelas (Titahnya pada muthe yang sedari tadi disamping Kitty)

Muthe : Yuk Kitt.. (Menarik lengan Kitty)

Kitty : Balik zee.. (Pintanya dengan suara parau)

Zean : (Mendekatkan mukanya ke kaesara) Gw ngga perlu izin siapapun, termasuk lo! buat deketin wanita gw sendiri (Bisiknya tajam)

Kaesara : (Diam tidak merespon)

Kitty : (Menatap zean berkaca-kaca)

Zean : Bawa aja jaketnya. Punya aku, punya kamu juga (Ucapnya membelakangi Kitty lalu pergi)

Berantakan! Satu kata yang menggambarkan perasaan Kitty sekarang. Dia sudah berusaha semampunya menghindari zean, tapi lelaki itu seperti magnet yang selalu hadir dimanapun dia berada. Dengan lunglai dia berjalan ke kelas, mengingat kembali kejadian tempo hari..

-Flashback on-

Tante Cindy : (Mendekati Kitty yang duduk melamun memegangi jaket zean di post satpam) Jaketnya bagus..

Kitty : (Mendongak keatas) Tante siapa?

Tante Cindy : (Tersenyum tipis) Bagian dari luka lama

Kitty : Maksudnya?

Tante Cindy : Romeo tidak akan selamat. Apalagi jika kamu disampingnya (Ucapnya datar, lalu beranjak pergi)

Kitty : Apa maksud Tante?! (Teriaknya panik, kearah Cindy)

-Flashback off-

Banyak sekali alasan yang membuatnya harus menjauhi zean. Dia menyimpan segalanya sendirian. Dibalik sikap diam dan air matanya, ada cinta dan ketulusan yang luar biasa. Itulah kenapa zean tidak pernah bisa mengabaikannya. Bukannya langsung balik ke kelas, lelaki itu malah berdiam diujung lorong, memperhatikan Kitty masuk ke kelas dari kejauhan.

Marsha : Kamu ngejar cewe yang udah punya pacar, sedangkan aku kamu anggurin. (datang dari samping zean)

Zean : Aku butuh waktu sendiri. Kamu juga lagi sakit (Jawabnya singkat)

Adzana : Sha..

Marsha : Aku butuh jawaban kamu! (Potongnya sedikit berteriak)

Zean : Dialog ini ngga akan pernah selesai sha, sekeras apapun aku berusaha jelasin (Menatap Marsha sesaat lalu beranjak pergi)

Marsha : Aku ngga akan nyerah buat dapetin kamu! (Teriaknya sambil menangis)

Semua pihak terluka hari ini. Para cewe membawa Marsha kembali ke kelas. Sementara zean, dia tidak tau lagi harus ke kelas atau kemana. Tidak sanggup rasanya memaksa otak bekerja dibawah tekanan perasaannya yang sedang tidak karuan.

Chika : Jam pelajaran bukannya masuk kelas malah di kantin

Zean : (Menoleh) Chika?

Chika : Es jeruk sama mie kuah telornya satu buk (Teriaknya sambil duduk dihadapan zean)

Zean : Bukannya lagi sibuk persiapan ujian?

Chika : Kamu juga bukannya lagi ujian kehidupan?

Zean : Maksudnya?

Chika : (Menghembuskan nafas panjang) Muka kamu tuh asem banget. Kalo butuh temen cerita kenapa ngga dateng ke aku?

Zean : (Terkekeh) Sejak kapan cewe galak jadi pengertian gini?

Chika : Yee.. ngeledek lagi bocil 😒

Begitulah cara mengobati rasa rindu tanpa harus membuka luka lama ala Chika. Tentu zean tidak menceritakan apapun tentang kitty, karena bisa membuanya terluka. Mereka ngobrol hingga bell pulang. Kemudian zean pamit keluar. Menjaga Kitty dari jauh, sampai jemputannya tiba.

Aldo : (Menepuk bahu zean yang sedang duduk diatas motor, seraya menyodorkan papper bag) Dari Kitty, katanya buat camilan di bengkel

Zean : (Terdiam sejenak) Lo cerita ke dia soal bengkel?

Aldo : Enggak, dia tau sendiri

Zean : (Melihat isi papper bag, lalu menatap Kitty dari jauh)

Frez : Samperin aja nyet, ajak pulang sekalian

Zean : Ya kalo itu bisa, ngapain gw nungguin dia disini 😒

Aldo : Pffttt! Bego banget ngga ngaruh (Ledeknya menoyor kepala Frez)

Geng Hercules sedang berulah, zean tidak mau percobaan pelecehan yang lalu terulang kembali.
Tapi dia juga tidak ingin melihat kitty menangis lagi jika dia dekati. Karenanya dia berusaha menelan rasa rindunya sendiri. Menjaganya dari jauh dan mengawal mobilnya diam-diam sampai rumah.

Kitty : (Menerima bingkisan) Banyak banget bi

Bibi : Iya non, total ada 3 ojol yang kesini

Kitty : (Membuka bingkisan satu per satu, itu adalah coklat jumbo beserta mawar putih, kerupuk kulit, dan sepaket sushi favoritnya. Dia berlari keluar sambil berkaca-kaca. Celingukan mencari seseorang)

Papi pucho : (Mengelus rambut Kitty dari belakang) Kalo kangen kenapa harus menjauh sayang..

Kitty : (Menoleh) Papi liat dia disini tadi?

Papi pucho : (Tersenyum) Bukan cuma tadi. Sering.

Hampir setiap malam Pucho melihat zean berdiri di depan gerbang rumah, memandangi balkon kamar putrinya. Kesakitan apa kiranya yang bisa membuat seorang pria melakukan hal semacam itu selain cinta? Begitu pikir Pucho. Putra Shani itu bahkan sangat protective kepada putrinya. Zean sendiri bingung mengapa selalu Kitty yang jadi target pelecehan. Padahal kalo memang musuh mengincar dirinya sejak awal, Marsha-lah yang seharusnya menjadi target. Mengingat saat itu statusnya masih pacar zean. Apa yang sedang mereka rencanakan sebenarnya?

(Di basecamp Hercules)

Aran : (Bugh! Memukul wajah kaesara) pertama lu ninggalin gw disiksa anak buah pucho sendirian, sekarang lo bilang ngga mau terlibat?! (Teriaknya)

Z : Bunuh aja! Penghianat!

Kaesara : Kalian sendiri yang nyerang gw tanpa aba-aba waktu itu. Siapa yang penghianat?!

X : (Menyengkeram leher Kaesara) Lo liat jari gw bangsat! Kemana lo waktu bocah ingusan itu motong jari gw?!

Aran : (Mencekik leher Kaesara seraya berbisik) Siap-siap mati...

.
.
.

🌀BANTU FOLLOW, LIKE, COMMENT, AND SHARE YUUU🌀

WANITAKUWhere stories live. Discover now