9

652 79 2
                                    

Keduanya menatap langit-langit kamar milik pemuda manis setelah saling berciuman, keduanya memilih terdiam diri ditemani malam yang begitu sunyi seperti yang mereka rasakan saat ini. Hingga dimana felix memulai membuka suara.

"Aku ingin mengatakan sesuatu pada kakak. Tapi bisakah aku terus mempercayai kakak?"

"Kita ditugaskan untuk bekerjasama, kamu tau aku tulus melakukan ini felix. Jika kamu meragukanku, jangan pernah mengatakan rahasiamu padaku."

"Aku selalu percaya padamu." Jawab felix.

"Selama ini aku menyimpan file-file ku secara rahasia, tujuanku hanya berjaga-jaga jika ada seseorang yang memanipulasi dokumen pemeriksaan yang aku buat. Apa kakak tau laporan tentang ibu guru lian telah diganti dengan sengaja?" Lanjut felix.

"Maksud kamu?" Hyunjin menatap felix dengan dahi yang berkerut.

"Aku mengingat bahwa ibu guru lian tidak memiliki bekas gigitan di bahunya, tapi setelah aku kembali bekerja laporan yang aku buat terdapat keterangan ada bekas gigitan di bahu ibu guru lian."

"Bagaimana bisa?"

Felix menggedikkan bahunya. Ia juga tidak tau sama sekali dengan keterangan itu.

"Aku benar-benar ingat bahwa ibu guru lian tidak memiliki itu saat aku melakukan pemeriksaan kak."

"Begitu banyak bukti yang selama ini aku simpan sendiri, aku mencoba untuk mengumpulkannya sendiri bahkan aku tidak mengatakan semua ini pada kak changbin."

"Aku baru mengatakan pada kakak, aku harap kita bisa menjaga rahasia ini bersama dan melakukan semua ini dengan kinerja kita sendiri." Ucap felix dengan serius.

"Apa kamu tau aku sedikit curiga pada remaja perempuan yang kemarin kita temui saat kita lari pagi berdua?"

"Curiga?"

Hyunjin menceritakan semua apa yang ia lihat saat bertemu dengan Eunji. Felix tidak memperhatikan itu saat bertemu dengan remaja cantik yang lama ia kenal. Keduanya sepakat akan mengatasi semua permasalahan ini dengan cara kerja dan rencana mereka sendiri. Mereka akan tetap melakukan apa yang di katakan oleh bangchan dan juga jendral Lee pada keduanya, mereka akan tetap melakukan rencananya sediri saat ada kesempatan. Felix dan hyunjin hanya ingan masalah ini cepat selesai.

-

"Bunda kasih waktu 30 menit cepat jemput bunda di bandara. 30 menit lagi ayah mu kembali ke Australia."

"Kenapa bunda tidak bilang kalau mau kesini?"

"Cepat sayang."

Felix segera bangun dan berlari ke ruang tamu dimana seonggok manusia tinggi sedang tidur nyenyak disana.

"Kakak cepat bangun cuci muka, sikat gigi dan kita kebandara."

Pemuda manis itu terus menggoyangkan tubuh pemuda tampan yang tidak kunjung bangun juga saat ini. Felix kesal, sudah lewat 10 menit ia membangunkan hyunjin tapi pemuda itu terus menikmati tidurnya.

"Bangun." Tangannya mencipratkan air di wajah hyunjin felix mengambil gelas berisi air  yang berada di atas meja.

"Astaga kebiasaan." Protes hyunjin yang langsung duduk dan menatap tajam ke arah felix.

"Apa?"

"Tidak sayang." Hyunjin menunjukkan cengirannya mana berani ia marah sama pemuda manis yang akan menjadi calon masa depannya nanti.

Keduanya kini sudah dalam perjalan menuju bandara. Felix terus menggerutu protes pada bundanya yang tiba-tiba menelfonnya dan menyuruh sang anak untuk segera menjemputnya, dari jauh-jauh hari bisakan memberi kabar biar ia bisa mempersiapkan diri.

A Big Secret  [Hyunlix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang