27

480 52 4
                                    

"Aku ingin sendiri." Pinta felix pada semua orang yang berada di kamarnya.

"Apa kamu mengusirku?" Tanya Jisung yang baru saja melepas pelukannya pada sahabatnya.

Felix menggeleng pelan. Bukannya ia mengusir Jisung dan semua orang tetapi dirinya ingin sendiri untuk saat ini. Hatinya sangat sakit mengetahui semua kenyataan ini. Hanya satu Pertayaan dalam diri felix kenapa harus sahabatnya yang melakukan kejahatan ini?

"Nak Jisung kita keluar ya kamu harus banyak beristirahat." Ucap paman Jay lalu meminta dokter Jack untuk membawa Jisung ke kamarnya.

Hyunjin berjalan ke arah kekasihnya untuk memberikan pelukan agar felix tidak terlalu berlarut dalam kesedihan. Tetapi langkahnya terhenti karena felix sama sekali tidak ingin siapapun mencoba menghiburnya. Felix hanya ingin sendiri untuk saat ini.

"Aku mohon pada kakak. Biarkan aku sendiri."

Pasrah itu adalah jalan terbaik untuk hyunjin. Dia akan membiarkan felix sendiri untuk saat ini. Hyunjin tak menyangka akan seperti ini reaksi kekasihnya saat mengetahui perbuatan sahabatnya.


Berjalan memgambil selembar foto yang selalu dia bawa kemanapun dirinya pergi seakan foto itu adalah jimat keberuntungannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berjalan memgambil selembar foto yang selalu dia bawa kemanapun dirinya pergi seakan foto itu adalah jimat keberuntungannya. Air matanya terus mengalir tanpa henti membasahi pipinya. Memandang sebuah foto dimana ada ketiga orang yang selalu bersama disaat-saat mereka mulai memasuki jenjang kuliah. Ketiga orang itu adalah Han Jisung, Lee Felix dan Kim Seungmin. Betapa indahnya kisah mereka bertiga, apapun perasaan yang mereka rasakan mereka saling mengetahui satu sama lain.

"Mengapa kamu menghancurkan kisah indah kita?" Tanya felix dengan memandang foto ditangannya.

"Sangat sulit untukku memerima kenyataan ini."

"Kenapa-

Tangisan felix semakin tak tertahankan. Ia merobek selembar foto yang selalu ia bawa dan membuangnya begitu saja. Melihat beberapa serpihan itu dilantai membuat hatinya semakin sakit. Pemuda manis itu merutuki nasibnya yang begitu memperihatinkan, bagaimana bisa ia dibodoh begitu lama oleh sahabatnya selama ini. Dunia memang tidak adil kah untuknya?

Sedangkan Jisung terus melamun setelah mengatakan semua pada felix tentang kenyataan yang sebenarnya. Dalam hatinya ia tidak tega mengatakan itu secepatnya tetapi rencana hanyalah rencana. Semua orang bisa merencanakan dengan sempurna, tetapi kenyataannya rencana itu bisa berjalan tak sesuai dengan yang kita harapkan. Kenyataannya tanpa sengaja felix mengetahuinya sendiri.

"Segera minum obat kamu dan istirahat."

Jisung menoleh ke arah dimana hyunjin datang dengan membawa obat dan air putih untuknya.

"Apa felix masih enggan menemui ku kak?" Tanya Jisung sembari menerima obat yang diberi hyunjin padanya.

"Beri dia waktu untuk memerima semu kebenarannya." Jawab hyunjin dengan lembut.

A Big Secret  [Hyunlix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang