11

646 88 15
                                    

Memiliki seseorang yang kita cintai tentu membuat hari-hari kita penuh warna bukan? Dengannya kita bisa mengungkapkan semua rasa lelah kita padanya setelah bekerja, bermanja layaknya seorang yang takut kehilangan dia, mengungkapkan semua rasa senang dan sedih kita padanya. Hanya saja semua itu tidak berlaku untuk hubungan felix dan changbin. Changbin selalu menomorsatukan sahabatnya 'jeongin' apapun yang terjadi. Seperti sekarang, mobil yang di kendarai felix mogok dan hari mulai gelap disertai rintik hujan yang tiba-tiba turun.

"Apartemen kakak dekat dengan lokasi dimana mobil ku mogok sekarang kan? Hanya butuh waktu 15 menit untuk menjemput ku kak." Felix sedang melakukan sambungan telfon dengan kekasihnya.

"Aku tidak bisa felix, kamu tau sendiri jeongin trauma dengan cuaca seperti ini. Dia mengetahui kekasihnya berselingkuh saat dia rela hujan-hujan untuk menemui kekasihnya di tempat kerjanya. Tolong mengertilah, jangan egois."

"Egois katamu?" Felix mengehala nafasnya panjang. "Kita akhiri hubungan kita mulai sekarang, jangan hubungi aku."

"Fel ja-

Tut tut

Felix mematikan telfonnya begitu saja tanpa mendengar jawaban changbin. Dia sudah muak dengan hubungannya dengan kekasihnya atau lebih tepatnya mantan kekasihnya itu. Sudah cukup dia tidak ingin menyiksa hatinya dengan sikap egois changbin padanya. Dengan segera ia mencari nomer seseorang yang selalu ada untuknya, kenapa felix masih menghubungi changbin jika berkali-kali disakiti. Apa yang kamu harapkan fel?

"Hallo fel, akhirnya kamu hubungi aku. Kenapa belum pulang?"

"Mobil ku mogok kak. Jemput aku."

"Astaga. Dimana? Kamu baik-baik kan? Segera beri aku lokasi kamu sekarang, aku akan menjemputmu." Ucap hyunjin tanpa pikir panjang. Tuh kan sudah terlihat jelas siapa yang selalu memprioritaskan felix saat ini, kenapa juga felix selalu mengharapkan changbin terus.

Felix sudah memberi tahu hyunjin dimana ia saat ini dan tanpa basa-basi hyunjin akan pergi menjemputnya. Seharusnya seperti ini kan seorang kekasih?

Tidak butuh waktu lama kini hyunjin sudah sampai dimana felix berada. Hyunjin segera turun lalu dengan perasaan lega ia merengkuh tubuh pemuda manis itu. Selang beberapa menit sebuah mobil tukang reparasi datang, hyunjin sengaja menghubungi tukang reparasi untuk membawa mobil felix.

"Terimakasih." Ucap felix yang masih setia dalam pelukan hyunjin.

Hyunjin melepas pelukannya ia menatap penuh puja pada wajah manis milik felix yang tercipta begitu sempurna dimata hyunjin. Bolehkah ia egois menjadikan pemuda manis didepannya ini sebagai miliknya.

"Kamu tidak perlu berterima kasih, semua yang aku lakukan demi kamu."

Cukup sudah felix tidak tahan dengan semua pernyataan hyunjin. "Jangan menggodaku dengan kata-kata manismu. Ayo pulang."

Menyusuri jalanan di iringi lagu dan cuaca yang mendukung membuat keduanya berlarut dalam pikiran masing-masing. Yang lebih dominan memilih untuk fokus pada jalanan mesti dalam hati ia ingin menautkan tangannya pada pemuda manis di sebelahnya dan yang lebih muda memilih melihat jalanan dari kaca mobil.

-

Sedangkan di apartement milik changbin terjadi perdebatan yang seharusnya kecil menjadi perdebatan yang begitu sulit untuk di selasaikan, dimana keduanya tidak mau kalah untuk memenangkan nya.

"Jeongin aku mohon biarkan aku menjemput felix, setelah itu aku temani tidurmu."

"Bahkan kamu lebih memilih kekasih manjamu daripada aku yang selalu memenuhi nafsumu."

A Big Secret  [Hyunlix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang