'6 celine?

1.2K 117 0
                                    

_HappyReading_

**

Gadis dengan setelan piyama pendek nya itu mendengus kessal di atas kasurnya, dia tidak pernah menduga ini semua akan terjadi dan begitu saja.

"Argghhtt, sial"gerutu mala dengan sendirinyaa.

"Kenapa sih, gua harus ketemu sama tuh cwok".

"Masak iya, hanya karna ketemu satu kali dia langsung tertarik buat nikahin gua, kan aneh".

"Sial, sial, sial"umpat mala dengan memukul bantal guling nya.

Mala merebahkan tubuhnya di atas kasur king size nya, memandangi langit langit kamarnya waktu yang semakin larut membuat dia kini tertidur pulas tentunya setelah membersihkan tubuhnya.

Di sisi lain, rakha yang baru saja sampai di pekarangan pesantren nya beranjak keluar dari dalam mobilnya, begitu juga dengan halima juga amir syarif.

"Rakha"panggil amir syarif pada putranya.

"Iyaa bii, ada apa?"tanya rakha padanya.

"Umma, masuk dulu yaa"serobot halima yang di anggukin amir syarif, melihat persetujuan dari sang suami, halima meninggalkan keduanya di sana.

"Tidak ada apa-apa, abii cuman mau berpesan".

"Sebentar lagi kamu akan menjadi imam di sholat wanita yang sudah menjadi pilihan kamu, usahakan jangan pernah memarahinya jika dia berbuat salah".

"Perlakukan dia dengan baik layak nya kamu baik sama umma, abi tau kamu berpendidikan, tapi itu tak menjamin manusia yang kadang bisa melakukan sebuah kesalahan yang tidak pernah kita inginkan".

"Apa lagi kita hanyalah manusia, tempat luputnya salah dan dosa, kamu paham kan maksud abi"tanya amir syarif pada putranya itu.

Rakha tersenyum lalu menganggukkan kepalanya "insya allah, semoga rakha adalah termasuk laki laki yang mampu memuliakan seorang wanita ya abi"balas rakha yang di aminkan amir.

"Amiin, yaudah klk gitu abii ke kamar dulu"pamit amir syarif yang di anggukin rakha.

Melihat kepergian sang ayahanda, membuat rakha juga pergi meninggalkan tempat itu untuk menuju kamar nya.

Rakha memasuki kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, situasi itu hanya berjalan singkat hingga tak terasa kini rakha menduduki kasurnya.

Senyum nya terlihat, saat mengingat wajah mala yang seperti marah terhadapnya saat di halaman rumahnya tadi, tapi tidak bisa rakha pungkiri kejadian di mana dirinya melihat mala di lampu merah di jalanan itu membuat rakha sedikit terkekeh dengan menggelengkan kepalanya pelan.

Rakha begitu tampak gemmas, ingin sekali laki laki itu mencubit kedua pipinya yang chubby, di tambah lagi mala yang memiliki rona merah di pipinya perpaduan yang sangat lucu dan serasi.

Tubuhnya yang mungil di baluti baju sma putih abu-abu itu, di padukan dia yang menggunakan motor matic vespa berwarna soft blue, membuat dia begitu tampak gemmas di matanya.

"Apakah aku harus mengurung dia di dalam rumah kelak setelah aku menghalal kannya?"tanya rakha dengan sendirinya.

"Dia tampak menggemaskan sekali, aku semakin dibuat percaya sama perkataan nya, jika banyak laki laki yang tertarik padanya di sekolahannya".

"Apa lagi gadis itu begitu mungil dan lucu, sayang jika harus aku biarkan dia berkeliaran sendirian di luar sana"lanjutnya rakha dengan sendirinya.

Apakah rakha tidak jika gadis itu sedang mengibulinya dengan berkata seperti itu? Meskipun nyatanya memang tak sedikit yang menyukai mala di sana.

Aku&GusRakha(end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang