•26 weekend berdua

3.4K 371 52
                                    

happyreading

***

di sebuah kamar yang cukup besar itu, terdapat seseorang yang sedari tadi menatap gadis yang masih tertidur begitu pulas ini perlahan tersenyum.

waktu memang belum sepenuhnya nya pagi, karna memang masih jam 06:00 pagi, rakha yang susah terbangun sebelum kumandang adzan shubuh itu tiba, membuat laki laki itu melakukan rutinitas nya sebelum menuju pagi akan tiba.

rakha turut membaringkan tubuhnya, dengan tangan yang menyangga kepalanya sebagai tumpuan, mata yang tak pernah lepas untuk tidak menatap gadis yang masih menutup kedua matanya.

sebenarnya alarm di kamar itu sudah berbunyi beberapa menit yang lalu, tapi rakha enggan untuk membangun kan mala yang tampaknya begitu terlelap dalam tidurnya.

"masya allah cantik, selalu cantik,"pujinya rakha dengan tangan yang perlahan menyentuh kepala mala yang masih setia dengan hijabnya, masyaAllah.

rasa sakit yang menimpanya tadi malam karna datangnya tamu bulanan, membuat mala melupakan sesuatu yaitu hijabnya.

tangan rakha mulai beranjak turun, dan menyentuh permukaan kulit wajah mala yang mulus itu tepat di bagian kelopak matanya, dia begitu tampak kagum saat melihat bulu matanya yang biasa ia lihat begitu tampak lentik itu begitu panjang.

tidak bisa rakha pungkiri bahwa dirinya menyukai semuanya yang ada pada diri mala, karna pada dasarnya wanita akan slalu terlihat begitu sangat cantik jika dia berada di tangan laki laki yang tepat dan tentunya yang pandai bersyukur.

situasi itu berjalan cukup lama, tak terasa apa yang di lakukan rakha mampu membuat tidur mala sedikit terusik.

"eughh,"mala mulai melenguh dan perlahan membuka kedua matanya sama samar.

gadis itu mulai mengerjapkan matanya beberapa kali, membuat rakha tampak begitu gemas di buatnya.

"afwan habibati, dan selamat pagi humairaku,"ucapnya rakha membuat mala perlahan tersenyum.

"pagi gus,"jawabnya mala dengan suara khas bangun tidur nya.

"bagaimana perutnya? apakah masih terasa sakit?"rakha bertanya dengan tangan yang perlahan mengusap lembut pucuk kepala istrinya itu.

mala menggelengkan kepalanya pelan, "sudah membaik kok gus,"jawabnya mala membuat rakha tersenyum.

"syukurlah, jika perutmu sudah merasa lebih baik, aku senang mendengar nya,"balasnya rakha pada mala.

"hari ini kamu mau ingin melakukan aktivitas apa?"rakha kembali bertanya membuat mala sedikit berpikir sejenak.

"sepertinya aku akan ke toko bunga,"jawabnya mala membuat rakha mengerutkan keningnya bingung.

"ke toko bunga? untuk apa?"tanya rakha pada mala.

"oh iya aku lupa, gus kan belum tau,"rakha semakin di buat bingung saat mendengar penuturan dari gadis nya itu.

"ada apa sayang? apakah kamu sedang menyembunyikan sesuatu dariku?"tanya rakha yang di gelengin mala.

"tidak ada, aku hanya lupa untuk memberi tahukan sesuatu padamu gus,"jawabnya mala pada rakha.

"apa sayang?"

"sebelum gus mengingat semuanya, abi sama umi ada kasih tau kalau mereka ada buat toko bunga untuk aku, jadi aku yang akan mengelola toko itu,"jelasnya mala membuat rakha mengangguk paham.

"sebagai istri yang baik, aku mau minta izin terlebih dahulu sama suamiku ini,"ucapnya mala membuat rakha tersenyum tipis.

"gus, apakah aku boleh melakukan aktivitas itu di waktu senggang ku saat kamu akan pergi bekerja? apakah gus mau mengijinkan ku untuk mengelola toko itu? toko yang sudah sedari dulu aku impikan?"

Aku&GusRakha(end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang